Hallo hallo
Setidaknya ingatlah satu detik saat dimana pertama kalinya kita bertemu.
Cahaya yang masuk ke dalam kamar Selena membuat ia terpaksa bangun dari tidurnya dan meregangkan badan badannya.
Kurasa hari ini akan menjadi hari yang indah bagi Selena karena hari ini dia akan bertemu dengan Park Jimin.
Bisakah pertemuan ini di anggap sebagai kencannya? Ia harap begitu. Selena sepertinya terlalu memikirkan hal tersebut sampai tidak bisa tidur tadi malam.
Kini dirinya sudah beranjak dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk bersiap siap untuk menemui Park Jimin. Entah mengapa dirinya sangat excited dari kemarin untuk segera bertemu dengan Park Jimin.
...
Kini Park Jimin sedang menikmati sepiring spaghetti yang menjadi sarapan paginya saat ini. Ia sudah bangun dari tadi dan juga bersiap siap untuk menemui Selena.
Perasaannya saat bertemu dengannya pertama kali ia merasakan seolah familiar dengan wajahnya. Entahlah mungkin itu hanya firasatnya saja karena faktor ia terlalu sering bertemu banyak orang.
Tapi menurutnya Selena berbeda dengan orang orang yang banyak ia temui. Seperti pernah bertemu dan mengenalnya lebih lama.
Tak ingin ambil pusing Jimin berhenti memikirkannya dan menatap pemandangan kota di pagi hari melalui balkon kamarnya dan meneguk segelas jus jeruk.
...
Selena kini sudah berada di tempat dimana ia akan bertemu dengan Park Jimin. Ia datang agak awal bermaksud tidak ingin membuat Jimin menunggu lama dan bosan.
Setelah menunggu beberapa saat akhirnya Jimin datang dan langsung duduk di tempat yang sudah di tempati oleh Selena.
"Menunggu lama?"
"Kurasa begitu."
Jimin dan Selena berbincang kecil dan sesekali tertawa di sela obrolannya. Ia menanyakan kabar dan keadaan satu sama lain, terkadang ia tertawa kecil ketika Jimin membuat lelucon ringan begitupula sebaliknya.
"Jadi akan kemana saja kita hari ini?"
Tanya Jimin ketika ia rasa cukup lama berdiam diri di tempat ini minumannya bahkan kini sudah habis tanpa ia sadari."Huh?"
Selena tidak begitu mengerti dari pertanyaan Jimin barusan. Ia rasa hari ini rencananya hanya meminum coffee bersama Jimin dan berteman dengannya.
"Kemarin kau menawarkan ku untuk memberikan tour gratis selama aku berada disini. Apakah tawarannya sudah tidak berlaku?"
Ah, kini ia tahu arah dari pertanyaan Jimin barusan.
Selena ingat kemarin ia pernah menawarkan tour gratis pada Jimin tapi sayangnya ia menolaknya. Mungkin ini akan menjadi kesempatan bagus untuknya lebih dekat dengan Jimin.
"Tentu masih berlaku kapan pun kau bersedia Park Jimin."
Jimin tersenyum kala mendengar tuturan kata yang Selena ucapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The day we meet (Park Jimin)
Fanfictionmelarikan diri dari kehidupan seorang idol, bersembunyi dari awak media, menghilang dari ribuan fans, menutup diri, dan pergi ke tempat yang jauh. dan bertemu gadis yang akhirnya membuat Park Jimin menemukan dirinya sendiri, belajar menikmati hidupn...