FG[2]

31 9 2
                                    

•[masih sama]•

"Sudah terbiasa, tapi kenapa masih sesakit ini?"

🕊🕊🕊

Kring kring kring

Bel istirahat berbunyi, seluruh siswa/i pun keluar dari kelasnya dan menuju ke tempat terfavorite di sekolah, tentunya kantin

Tapi tidak dengan Nesya, ia masih di kelas dengan mata memandang jendela, langit sudah cerah, tapi tidak dengan hatinya, ia sibuk memikirkan bagaimana caranya meluluhkan hati es sang ketua osis

"NESYAA!" Pekik Elsa setelah sampai Elsa pun langsung menghampiri Nesya dan langsung merengkuh sahabatnya itu, pasalnya ia tahu pasti perasaan sahabatnya sedang tidak di keadaan baik-baik saja

Nesya tidak bergeming, ia masih memandang jendela tanpa ada keinginan untuk mengalihkan pandangannya

"Nesya kalo lagi patah hati jelek banget" ucap Elsa asal, mana ada dalam sekejap Nesya berubah jadi jelek, mau bagaimana pun dan dilihat dari mana pun Nesya sangat cantik, ia pun terheran heran kenapa Araffa bisa bisanya tidak jatuh hati pada Nesya

"Gw cantik, enak aja lu" ucap Nesya dan langsung menoyor kepala Elsa

"Gw laper, pelajaran pak Damar bener-bener nguras pikiran" Ucap Elsa lalu menarik tangan Nesya dan berjalan menuju kantin

Sampainya di kantin pun ia langsung di suguhkan pemandangan Galen yang sedang bertiktok ria, kalau tidak salah dengar kira-kira lagunya goyang mama muda

Setelah melihat Galen, mata gadis itu pun langsung menyusuri seisi kantin untuk mencari Araffa, karena sudah pasti kalo ada Galen pasti ada Araffa

Ia menemukan Araffa sedang makan dan duduk sendiri di tempat biasa ia duduk, ia terlihat tidak perduli pada keadaan sekitar, dari sini ia terlihat sangat tampan, dan membuat gadis itu diam-diam tersenyum dan gugup sendiri

Disaat Nesya ingin melangkah kearah Araffa, buru-buru Elsa menahan tangan Nesya

"Nes, kita makan disini aja, lo harus biarin hati lo istirahat dulu, lo mau terus-terusan sakit hati, tanpa kasih jeda dulu"

"Yaudah kita makan disini" Nesya pun hanya mengangguk patuh, ia juga berpikir bahwa ia harus memberi jeda dan mengistirahatkan hatinya dulu

Tak lama kemudian datang Galen kearah meja mereka

"Elsa projen, bikin tiktok yu" ajak Galen sambil tersenyum

Elsa pun kikuk dan hanya mengiyakan tawaran Galen, dan mereka pun sibuk membuat tiktok yang dimana berjoget dan di selingi tertawa, Elsa memang mengagumi Galen, dan sepertinya Elsa beruntung lelaki yang disukainya sepertinya juga menyukainya balik, tidak seperti dirinya, yang selalu di acuhkan orang yang disukainya

Diam-diam Nesya melirik Araffa, dan laki-laki itu sekarang sudah sibuk dengan ponselnya, dengan mengumpulkan keberanian nya, Nesya berjalan kearah Araffa dan duduk tepat di depannya

Araffa sadar, tapi ia memilih untuk mendiamkannya saja

"Raf, aku duduk disini ya"

"Hm"

"Raf kamu lagi apa?"

"Lo buta?galiat gw lagi main hp"

Nesya tertegun, ia tidak menyangka bahwa respon Araffa akan seperti itu terhadapnya, ia menyesal telah menghampiri laki-laki ini dan bertanya padanya, Nesya menunduk dan memainkan jarinya karena malu dan kecewa

Ia pun mendongak dan mulai menampilkan senyum palsunya, ia pun harus menelan rasa malu dan kecewanya, lebih baik diacuhkan dari pada dibalas tapi dengan kata-kata sarkasme dan nada dingin seperti ini menurutnya

"Raf, aku suka kamu" ucap Nesya sedikit berbisik

"Gw tau"

Nesya kembali tertegun, dan mulai gugup, ia pun mengumpulkan keberanian untuk bertanya

"Kamu denger?"

"Lo pikir gw tuli"

Sekali lagi Nesya menyesal bertanya, ia merutuki dirinya sendiri, gadis itupun berdiri

"Yaudah aku duluan ke kelas ya, kamu semangat belajar buat olimpiadenya"

"Hm, lo juga"

Gadis itupun menjauh, ia melihat Galen dan Elsa terlihat masih asik membuat tiktok dan sesekali Elsa tertawa karena salah gerakan, Nesya pun hanya tersenyum simpul dan mulai keluar kantin dan berjalan menuju kelasnya

Dari kejauhan Araffa memperhatikan Nesya berjalan menjauhi kantin, dan berpikir ia sudah terlalu kasar terhadap gadis itu, tapi ia mencoba tidak perduli dan melanjutkan bermain ponsel sampai bunyi bel masuk berbunyi

***

Nesya tidak benar benar kembali ke kelas, ia berbelok ke toilet perempuan untuk menenangkan pikirannya, ia pun langsung masuk ke bilik yang kosong, dan menguncinya dari dalam, duduk di closet dan mulai menangis

Setelah puas menangis, ia memutuskan untuk keluar dari toilet, karena bel masuk juga sudah berbunyi, tetapi mata sembab nya tidak bisa di sembunyikan, orang akan tahu bahwa ia habis menangis

Ia tidak memperdulikan itu, pasalnya habis istirahat itu bearti masuk jam pelajaranya bu Devi, guru sejarah yang paling killer dan terkenal sangat disiplin, ia pun langsung berlari menuju kelas

Tapi sepertinya nasibnya sedang sial kali ini, ia menabrak dada seseorang sampai membuatnya terjatuh

"Maaf, maaf, gw buru-buru" saat gadis itu ingin berlari lagi tiba-tiba ada sebuah lengan yang menahan lengannya, dari aromanya ia tahu yang menahan lengannya siapa, ini wangi parfum Araffa tebaknya, tapi tidak mungkin Araffa menahan tangannya dalam waktu yang lama seperti ini

Ia mendongak, terkejut sekaligus tertegun ternyata benar-benar Araffa ya, pipinya pun langsung memerah, setelah sadar ia pun langsung menunduk, ia tidak ingin mata sembab nya dilihat Araffa

"Lo nangis?"

"Ngg—a kok, gw duluan ya" ucap Nesya sambil melepaskan cekalan Araffa di tangannya

"Nes, maaf" ucap Araffa tulus, tidak tahu mengapa Araffa merasa yakin pasti gadis di depannya ini menangis gara-gara dirinya

Kedua pipi Nesya nyaris seperti tomat, ia pun menahan untuk tidak senyum sekarang, ia sudah tidak memikirkan hukuman bu Devi jika dirinya terlambat masuk kelas, ia bisa minta maaf dan membuat alasan kepada guru itu

Tapi jika momen ini terlewatkan dan ia tidak memanfaatkan sebaik baiknya, ia pasti akan menyesal seumur hidupnya

"Gapa—pa ko Raf, bukan karena kamu kok"

Araffa pun melepaskan cekalan ditangan Nesya, ia pun merasa aneh pada dirinya, ada apa ini pikirnya, ia pun mengangguk dan meninggalkan Nesya dan langsung berjalan begitu saja


🕊🕊🕊

Haiiiiiii
Jangan lupa vote dan komen🥰
Makasih♥️✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Famous GrilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang