- 7

55 2 0
                                    

~Happy reading~
         
Jarak yang terbentang antara kau dan tetangga dekatmu yang tidak disertai rasa cinta atau persahabatan, akan lebih lebar daripada jarak yang terentang di antara kamu dan orang-orang yang kau cintai, meskipun terhalang oleh tujuh benua dan lautan.
- Kahlil Gibran-

Nayla pov*
Pagi ini gue berangkat ke sekolah  menggunakan mobil. Sampai di sekolah gue memparkirkan mobil diparkiran sekolah. Setelah itu gue berjalan di koridor masih menjadi pusat perhatian, gue hanya berjalan dengan wajah datar dan cuek. Sesampai dikelas ternyata sahabat gue udah pada dateng.

~Kelas

"Eh Nay , baru dateng lu"ucap Risma.

"Hm"gue hanya berdehem.

"Eh kita kan udah gak pernah kumpul² lagi  , gimana kalo kita hangout bareng sekalian cerita² gitu"ucap Bella.

"Iya tuh , udah lama gak hangout juga si"ucap Salsa.

"Emang mau hangout kapan?"tanya Risma.

"Gimana kalo nanti sepulang sekolah aja tapi pulang dulu minta izin"ucap Salsa.

"Gue sih mau² aja lah yang lain pada mau ngikut gak"ucap Bella.

"Gue si ikut gatau tuh nayla"ucap Risma.

"Kalo Lo nay , ikut gak?"tanya salsa.

Gue hanya menggangukan kepala.

"Jadi nanti pulang sekolah kita pulang dulu izin sama ortu oke"ucap Bella.

"Pada mau naik apa?"ucap Salsa.

"Nanti gue jemput lu pada semua jam 4 sore jangan ada yang ngaret , awas aja kalo ngaret gue tinggal lu pada"ucap Risma.

"Oke nanti gue tunggu , noh si Salsa biasanya ngaret lama nge dandan"ucap Bella sambil menunjuk salsa.

"Apaan si lu bel"ucap Salsa sewot.

"Awas aja lu kalo lama"ucap Risma.

"Iya² nanti gue cepet"ucap Salsa.

Kringgg!!!

Bel masuk berbunyi siswa siswi yang diluar pun berhamburan masuk kedalam karna sudah ada Bu Ani selaku guru fisika yang termasuk guru killer di sekolah. Bu Ani mulai masuk kelas dengan membawa buku² nya.

Setelah disiapkan Bu Ani mulai menjelaskan materi yang akan dipelajari. Gue yang malas mendengarkan ocehan Bu Ani pun melengkupkan kedua tangan gue sebagai pangkuan dan terlelap untuk tidur.

20 menit kemudian.

"Eh Nay bangun ada Bu Ani tuh jalan kesini"ucap Risma sambil mengoyang tubuh gue.

"...."tak ada sahutan.

"Nayy ishh cepetan bangun nohh Bu Ani ngeliat nya tajem banget"ucap Risma.

"Hoammm"gue terbangun dari tidur dan sudah ada Bu Ani di hadapan gue.

"Kamu murid baru kan? kenapa sudah berani tidur di kelas hah?ucap Bu Ani agak ngegas.

"Hm"gue hanya berdehem.

"Kamu kerjakan soal di depan kalau salah akan saya hukum"ucap Bu Ani sambil memberikan spidol ke gue.

Gue berjalan ke depan menuju papan tulis dan mulai mengerjakan soal yang diberikan Bu Ani. Hanya butuh 5menit saja untuk mengerjakan 5soal tersebut yang menurut gue gampang dengan rumus yang gue bikin simpel. Setelah selesai gue kembali menuju ke tempat duduk gue yang masih ada Bu Ani.

"Bagaimana bisa?kan saya belum menjelaskan semuanya" tanya Bu Ani.

"Bisa lah Bu "ucap gue.

"Saya akan memberikan soal yang lebih sulit dari ini jika bisa kamu boleh keluar kelas lebih awal"ucap Bu Ani.

"Silahkan"ucap gue.

Bu Ani maju ke depan dan mulai menuliskan soal yang akan diberikan ke gue. Ya, Bu ani memberikan soal kuliah yang menurut gue si nggak susah² banget. Semua siswa bingung karena tidak ada yang tau bahwa itu soal kuliah.

Gue mulai mengerjakan soal dengan santai , tak membutuhkan waktu lama dan langsung memberikan spidol nya ke Bu Ani. Bu Ani melongo karena jawaban yang gue tulis semuanya benar dan rumus yang digunakan pun simpel.

"Karena jawaban mu benar tidak ada yang salah silahkan kamu boleh keluar kelas mau kemana saja jangan sampai keluar dari area sekolah"ucap Bu Ani.

"Hmm"gue hanya berdehem dan berbalik kemudian berjalan keluar kelas dan gue memilih untuk ke perpustakaan.

~Perpustakaan

Gue berjalan menuju rak buku yang berisi novel berada di pojok perpustakaan berhadapan dengan buku kamus bahasa yang tebal nya beribu ribu halaman.

Gue memilih milih buku novel yang akan gue baca dan gue tertuju pada buku yang berjudul"masa lalu bukan perihal untuk berpisah" tetapi novel tersebut berada di atas.

G

ue pun memilih untuk berjinjit dan yaps tangan gue tepat di novel yang gue inginkan hanya saja malahan rak tersebut agak sedikit geser dan menjadi kan rak yang berisi kamus bahas ambruk menghantam tubuh gue dari belakang. Why? kenapa rasanya tidak sakit atau tertimpa apa pun dan ternyata ada seseorang yang melindungi tubuh gue dari rak yang akan ambruk dan membetulkannya seperti semula agar imbang. Dia seorang laki-laki yang tubuh nya tinggi,manis,ganteng, hanya saja wajahnya datar.

"Lo nggak papa kan?"tanya laki laki tersebut.

Gue hanya menggangukan kepala.

"Makasih"ucap gue.

"Iya , lain kali hati hati"ucap laki² itu lagi.

"Hmm" gue hanya berdehem.

"Lo murid baru?"tanya nya.

Gue hanya menggangukan kepala.

"Nama Lo siapa?"tanya nya lagi sambil mengulurkan tangannya.

"Nayla"ucap gue sambil membalas uluran tangan nya.

"Gue Dafa."ucap nya.

"Hm"gue hanya berdehem.

Setelah itu gue pergi dari hadapannya dan lebih memilih untuk menyendiri sambil membaca novel yang gue ambil tadi. Tapi di hati gue ada yang berada aneh mengapa gue peduli sama uluran tuh cowok ya? Dan satu kata waktu gue didekat tuh cowok nyaman.

Bersambung......
                               ∆∆∆∆∆∆
Gimana part kali ini? Dafa dan Nayla bertemu?hanya saja mereka belum tau kalau mereka sahabat kecil nya.

Maafin aku jarang update karna bentar lagi mau lebaran jadi sibuk banget nanti abis lebaran aku bakalan update terus kok buat nerusin ceritanya.

Jangan lupa vote & komen ya....♥️🤧
Biar aku tambah semangat ngelanjutin ceritanya.

See you next part♡

DAFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang