2.Penculik

98 17 0
                                    

Sudah seminggu Jiyeon disekap di ruangan itu,ia sudah bosan untuk berteriak minta dilepaskan,toh tidak ada gunanya juga ia berteriak karena memang orang orang itu tidak peduli padanya.

Seorang lelaki tampan memasuki ruangan Jiyeon saat gadis itu masih tertidur,ia sempat menatap lama Jiyeon yang tertidur dengan wajah seperti bayi yang tenang.

"Hey bangun!" teriak lelaki itu,sontak saja Jiyeon terkaget dan langsung melebarkan matanya tat kala melihat siapa yang ada didepannya itu.

"Ju-jungkook" lirih Jiyeon yang masih mencerna kenyataan.

"Ya,ini aku Jeon Jungkook" balas Jungkook dingin.

"Jadi,kau yang menculik ku dan menyekap ku selama ini?" ia masih belum bisa menerima kenyataan.

"Ya,aku yang melakukan semua itu" masih dengan nada dinginnya.

"Kenapa kau melakukan semua ini?apa ada kaitannya dengan kejadian 5 bulan yang lalu?bukankah kejadian 5 bulan yang lalu itu adalah kecelakaan!" dengan suara lirih nya.

"Hah!kecelakaan katamu?!" tawa sinis Jungkook membuat Jiyeon ketakutan.

"Jelas-jelas itu karena ulah kakak iparmu itu!dan apa kau bilang?! kecelakaan?!" sinis Jungkook.

"Tidak Jungkook,kakak ipar ku tidak seperti itu" mata Jiyeon mulai berkaca-kaca.

"Jika bukan karena ulah kakak iparmu itu,sekarang aku tidak akan sendirian seperti ini" nada dingin dan wajah datar itu entah mengapa membuat hati Jiyeon nyeri melihatnya.

"Aku minta maaf, bisakah kau melepaskan ku?" lirih Jiyeon dengan wajah menunduk.

"Apa?melepaskan mu?setelah keluargamu membuat ku jadi begini kau meminta ku untuk melepaskan mu?!jangan harap Park Jiyeon!" ada emosi bercampur dengan kesakitan dinada suara Jungkook.

Prangg

Jiyeon meringkuk ketakutan saat Jungkook memecahkan guci besar yang ada dipojok ruangan dengan sekali lemparan.

"Hunji,kemarilah!" panggil Jungkook tetap dengan nada dinginya.

"Nde boss" jawab pria yang selalu menggunakan maskernya itu.

"Lepaskan maskermu"

"Nde?!" kaget hunji,tapi kemudian ia melepas maskernya.

Mata Jiyeon membesar dan hampir keluar saat melihat wajah hunji,tak lama kemudian ia jatuh pingsan.




Tbc.




































Tapi boong























Lanjott



Jiyeon bangun dan memegangi kepalanya yang berdenyut-denyut.

Jungkook dan hunji lah yang menjadi pemandangan pertama yang dilihat oleh Jiyeon.

"Sehun" gumamnya pelan saat menatap hunji.

Hunji yang ditatap oleh Jiyeon merasa ada yang aneh dengan dirinya,dan saat Jiyeon memanggil nama Sehun,tiba-tiba saja kepalanya sakit seperti dihantam sesuatu.

"Jungkook,apa yang kau lakukan kepada Sehun?" tanya Jiyeon lirih.

"Aku menghancurkan nya"

"Kenapa kau jahat sekali?"

"Karena keluarga mu lah aku menjadikan ku seperti ini"

Jiyeon sudah tidak kuat lagi,air mata yang tadi ditahannya sekarang meluncur dari pelupuk matanya.

Melihat Jiyeon terisak entah mengapa membuat hati kedua lelaki itu merasakan sakit seperti yang Jiyeon alami.

"Jika kau sudah lelah,ada makanan yang sudah hunji letakkan dimeja samping ranjangmu"

Jungkook memberikan kode kepada hunji supaya ikut keluar dari ruangan yang ditempati Jiyeon,meninggalkan Jiyeon yang terisak sendiri.

Saat keluar dari ruangan,hunji mulai memikirkan percakapan Jungkook dan Jiyeon tadi,ada banyak pertanyaan yang ada dipikirannya.



Ada apa dengan Jungkook? kejadian 5 bulan yang lalu?siapa Sehun?kenapa hatiku sakit saat melihat Jiyeon menangis seperti itu?








Tbc.

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hate To Be Love 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang