16. Confession

1.1K 131 7
                                    

TWICE sedang di ruangan mereka. Tengah membersihkan wajahnya dan berganti pakaian. Acara telah selesai sejak 1 jam yang lalu. Ngantuk dan rasa letih menyerang mereka membuat mereka ingin segera kembali ke dorm mereka.

Ponsel Tzuyu bergetar membuat Tzuyu menatap layar ponselnya yang menampilkan deretan sebuah nomor yang tidak dikenalnya. Tzuyu mendiamkannya tidak berniat mengangkatnya. Mungkin hanya orang iseng. Lalu tak lama nomor itu segera muncul lagi membuat Tzuyu mau tidak mau mengangkatnya

"yeobseyo?"
"Tzuyu-ah?"
"ne.. nuguseyo?"
"mianhae Tzuyu-ah.. nan Jimin"
"ohh.. Jimin oppa, waeyo?"
"Taehyung pingsan"

2 kata yang membuat tubuh Tzuyu menegang seketika. Otaknya tidak dapat berfikir dengan jernih. Dengan segera ia mengambil mantel dan tasnya lalu keluar dari ruangan mereka meninggalkan teriakan panggilan eonninya juga managernya. Melupakan sejenak rasa letih dan ngantuknya dan segera keluar dari gedung tersebut dan memberhentikan taksi.

Tzuyu berhenti di basement dorm BTS dan setelah membayarnya ia segera keluar dan menaiki tangga. Ia segera menelephone nomor Jimin dan berkata bahwa dia sudah ada di depan pintu BTS. Tak lama pintu terbuka menampilkan sosok Jimin yang masih terlihat rapi

"teureo oseyo" Jimin mempersilahkan Tzuyu masuk membuat Tzuyu segera masuk dan melepaskan sepatunya. Di ruang utama terdapat Jungkook, Jin, dan RM yang duduk di sofa menatap Tzuyu

"Tzuyu-ahh.. kau datang" sapa RM membuat Tzuyu mengangguk

"masuklahh.. Taehyung di kamar" Jin memberi kode kepada Jimin untuk menemani Tzuyu ke kamar Taehyung. Tzuyu mengikuti Jimin dengan jantung yang berpacu dengan cepat.

Jimin membuka pintu kamar Taehyung yang menampilkan sosok lelaki yang sangat dirindukannya sedang terbaring lemah di kasurnya dengan selang infus. Hatinya terasa sesak melihat itu. Ia menahan sekuat tenaga air matanya. Dan berjalan pelan ke arah Taehyung

"T-Taehyung oppa kenapa?" tanya Tzuyu

"dia jarang makan membuat keadaan tubuhnya kurang fit.. kata dokter juga dia kekurangan vitamin dan energi jadi dia pingsan" ucap Jimin membuat Tzuyu merasa bersalah. Pasti sejak kejadian itu Taehyung seperti ini

"Taehyung oppa.. waeyo? Bangunlahh" ucap Tzuyu sambil perlahan menyentuh rambut Taehyung yang sedikit menghalangi wajah cowo itu. Jimin yang melihatnya hanya diam saja.

"oppa tidak cocok jika kurus seperti ini" tambah Tzuyu melihat keadaan Taehyung yang lebih kurus dari terakhir ia melihatnya

"Tzuyu-ah.." Tzuyu menoleh ke arah Jimin

"aku tidak bermaksud mencampuri hubungan kalian.." Tzuyu menunggu ucapan Jimin,"tapi kenapa kau menolak Taehyung?"

Tzuyu membuang nafas lalu kembali menatap Taehyung, "Sana eonni.. menyukainya" ucap Tzuyu membuat Jimin mengerutkan keningnya

"Sana-ssi?" Tzuyu mengangguk sambil tangannya menggenggam punggung tangan Taehyung

"tapi kau mencintai Taehyung kan Tzu?" Tzuyu tersenyum dan mengangguk tanpa mengalihkan perhatiannya dari Taehyung

"iyaa.."

"lalu kenapa kau menolaknya? Dan kau merelakannya kepada Sana-ssi" Tzuyu masih menatap wajah cowo tampan yang terbaring lemah tanpa berniat mengalihkannya

"karna Sana eonni menyukainya. Itu jawabannya" Jimin menatap tidak percaya Tzuyu.

"tapi Taehyung mencintaimu.. bukan Sana, dan kau mencintai Taehyung" Tzuyu tahu. Tzuyu sangat tahu itu.

"tanpa sadar kau menyakiti kalian berdua kau tahu?" Tzuyu hanya diam mendengarkan

"perasaan orang tidak bisa dipaksakan Tzu.. Taehyung mencintaimu, kau tidak bisa memaksa Taehyung untuk mencintai Sana.. dan sampai kapan kau akan menyakiti dirimu sendiri? Melawan rasa sesak yang begitu mendalam." Tzuyu diam. Jimin benar. Apa sekarang dirinya yang egois? Tapi bagaimana dengan Sana?

•𝐸𝓎𝑒𝓈 𝒪𝓃 𝒴𝑜𝓊•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang