1. Sekolah

61 14 9
                                    

"Aku Mencintaimu, apakah kamu juga mencintaiku?" tanyaku pada seorang pria dihadapanku yang sedang olahraga dengan temannya.

Dia tertawa sambil menjawab "Apa kamu tidak punya malu mengatakan cinta padaku." Sambil terus berolahraga lari kecil bolak-balik.

" TIDAKKK..." Teriak ku dengan kencang.

"Rayhanah Putri bangun udah pagi nak....." teriak sang mama.

" Ternyata cuma mimpi. Astaga aku belum sholat subuh." ucapku sambil berjalan menuju kamar mandi.

Selesai sholat subuh Aku mandi dan bersiap menuju sekolah. Aku turun menuruni tangga dan menuju meja makan lalu duduk dimeja makan sambil berberlari gembira melihat kakakku yang baru pulang dari Singapura " kakak kangen...." ucapku sambil memeluk kakakku.

" iya kakak tau." jawab Ridwan.

" sudah dek makan dulu nanti telat lo ke sekolahnya, biarkan masmu istirahat." Kata Fatma mamaku.

" Iya ma Hana makan." Jawabku sambil duduk di samping Bagas ayahku terus makan.

Selesai makan Aku berangkat sekolah dengan dijemput oleh temanku Amelia Septiana . "lama banget sih gue nunggu sampai jadi batu ni?" tanya Amel dengan kesal.

"Maaf Lia soalnya kakak baru pulang tadi." Ucapku dengan rasa bersalah.

###

Setelah memarkirkan mobil Hana dan Amel menuju kelas XI IPA 2, mereka sekolah di SMA Aditama, sekolah Elit milik keluarga Aditama yang tidak lain keluarga Raihanah.

Tetapi mereka semua tidak tau kalau Raihanah anak dari pemilik sekolah, kecuali sahabatnya Amelia.

Mereka lalu duduk di bangku bagian tengah paling depan. "hoee... besok dia bakal Kembali kesini. " ucap Alfin Sanjaya sambil berjalan ke bangkunya dibelakang Amel.

Aku mulai berpikir apa maksud ucapan Alfin tadi, dia siapa yang dimaksud Alfin tadi.Nanti aja deh aku tanya ucapku.

Saat jam pelajaran yang di ajar oleh Pak Putra aku masih memikirkan apa maksud ucapan Alfin tadi sampai "Raihanah Putri, tolong kerjakan soal Matematika di papan tulis ini." Ucap pak Putra guru Matematika.

"Matilah kau na." ucap Amel sedikit berbisik.

Raihanah akhirnya mengerjakan soal Matematika dengan benar.

" lain kali jangan melamun lagi." Tegur Pak Putra.

" iya Pak saya tidak akan mengulanginya lagi." Jawabku sambil tertunduk menyesal.

###

Istirahat pun akhirnya tiba dan para siswa mulai berhamburan pergi keluar kelas, ada yang di taman, perpustakaan, kantin dan ada juga yang berdiam diri dikelas. "Na kantin yuk." Ucap Amelia sambil menahan lapar.

"Ayo, aku juga mau ketemu sama Alfin." sambil berjalan menuju kantin.

Sampai di kantin " Ayo kita duduk bareng Alfin aja ada yang mau aku omongin sama dia." Aku sambil berjalan meja Alfin.

"Fin gue boleh duduk sama lo kan." Kata Amelia.

"Duduk aja." Kata Alfin sambil Makan Bakso.

"Amel kamu mau pesen Bakso kan tolong aku pesenin Mie Ayam ya." Ucapku.

" Iya gue pesenin." Kata Amel sambil berlalu pergi.

"Fin maksud ucapanmu tadi apa ya?" tanyaku.

Alfin yang makan Bakso pun langsung berhenti makan. " Yang gue maksud tadi adalah seseorang yang pernah lo suka tapi dia nolak lo." Jawab Alfin sambil makan Bakso lagi.

Kenapa tiba-tiba perasaanku tidak enak seperti ini, apa aku masih sanggup melihat wajahnya. Wajah masalalu yang ingin kulupakan "Kapan dia datang ?" tanyaku.

" Aku tidak tahu pasti tapi dia bilang ke gue katanya bakal pindah sekolah ke Jakarta." Jawab Alfin.

"kalian ngomongin apa sih serius banget?" tanya Amelia yang datang membawa makanan dan minuman yang dia dan Aku pesan.

" kita lagi ngomongin tentang dia yang bakal balik ke Jakarta." Jawab Alfin

"Maksud lo masalalu Hana?" tanya Amelia sambil menengok kepada Alfin dan Raihanah.

" Iya." Jawab Alfin singkat, sedangkan Raihanah " Udah ya nggak usah dibahas dia sudah masa lalu yang aku lupakan." Ucapku dengan perasan takut bercampur trauma.

Raihanah StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang