Chapter 2

45 8 7
                                    

Kita hanya sebatas 'pernah' yang ku harap segera menjadi 'akan'🍃

_._._._._._._._._._._._._._._._.


Ara POV

"Ara cantik,imut, baik hati,rajin menabung dan tidak sombong telah sampai kerumah dengan selamat sentosa" teriak gue saat memasuki pintu rumah

"Gausah teriak dek, telinga abang jadi sakit nih" ucap bang Al sambil mengusap telinganya

Gue hanya nyengir sambil manaikkan 2 jari "peace✌️"

"Darimana aja dek kok pulangnya lama?" Tanya mommy

"Jalan mom ama temen,kan tadi pagi aku udah bilang di meja makan" jawab gue

"Kamu udah makan belum?" Tanya mommy lagi

"Udah mom" gue

"Yaudah bersih bersih sana abis itu tidur" tukas mommy

"Siyap kanjeng ratu" jawab gue sambil menaikkan tangan menghormat

"Bye mommy,bye abang jelek" ucap gue sambil menjulurkan lidah ke bang Al dan langsung cepet cepet naik ke kamar

"Adek durhaka" kata bang Al saat gue menaiki tangga

Dan gue hanya tertawa sebagai balasan dari ucapannya

Setelah sampai di kamar gue langsung bersih bersih

Setelah selesai bersih bersih,gue ke kasur dan kembali mengingat sosok itu, sosok yang udah ngasih tau gue rasa cinta dan juga rasa patah hati

Gue berjalan ke arah meja dan mengambil foto yang di hiasi bingkai cantik dari dalam laci

"Cara apalagi yang gue harus lakuin supaya gue bisa lupa sama lo?udah 2 tahun namun perasaan gue ga berubah sedikit pun" tak terasa air mata gue udah jatuh melihat sosok yang ada di dalam foto

"Gue udah coba semua cara,tapi rasanya sia sia tau ga,karena nyatanya lo masih tersimpan rapi di hati gue" ucap gue sambil memandangi sosok yang ada di dalam foto

Flashback on

3 tahun lalu...

"Ara lo kok pendek sih" ucap cowo yang memakai baju putih biru

"Mana gue tau, emang udah gini dari sononya" jawab gue

"Lo mau tinggi ga,gue punya cara" kata cowo itu

"Mau mau,gimana caranya?" Jawab gue antusias

"Lo masuk eskul basket di sekolah kita, basket kan bisa bikin tinggi kayak gue" ucap cowo itu

"Hemm gimana ya, masalahnya gue ga bisa maen basket" jawab gue

"Tenang aja gue yang ajarin sampai lo bisa" balas si cowo

"Oke kalo gitu" jawab gue senang

Semenjak saat itu gue sama si cowo dekat dan suatu ketika..

"Ra, lu di panggil tuh ke lapangan basket jangan pake lama katanya" ucap salah satu siswa kelas gue

"Oke,makasi ya" balas gue sambil pergi ke lapangan basket dan ternyata sudah ramai oleh siswa siswi

"Ra gue suka sama lo, lo mau ga jadi pacar gue" teriak cowo tersebut yang di sambut dengan kata "mau mau mau" dari para siswa

"Gue juga sebenarnya suka sama lo, tapi gue ga mau pacaran sekarang terlalu cepat menurut gue,sorry" jawab gue ke cowo tersebut

"Tapi kalo lo nembaknya 2 atau 3 tahun lagi mungkin gue bisa nerima" lanjut gue

"Yaudah, gue bakal nunggu lo berapa lama pun itu" balas si cowo

Semenjak saat itu hubungan gue sama si cowo semakin dekat walau dengan status teman

Dan gue juga udah lancar maen basket karena selalu di ajarin ama dia

"Gue harap lo beneran nepatin janji lo untuk nunggu gue" ucap gue dalam hati sambil memandang cowo yang ada di samping gue

"Heyy kenapa melamun, makan tuh ntar dingin ga enak" ucap dia nyadarin gue

"Ehh iya iya" jawab ku salah tingkah

Setelah satu tahun kedekatan kami dan menjelang acara perpisahan SMP dia berubah

Gue kayak ga ngenalin dia siapa karena perubahan sikap dia yang sangat aneh

Dia semakin cuek,ga peduli dan selalu menghindar kalo ada gue

Dan ga beberapa lama gue akhirnya mulai menerima sikap dia dan gue pergi ke taman untuk memperbaiki suasana hati gue yang sedikit rusak

Dan siapa sangka pilihan gue untuk nenangin hati malah berakhir patah hati

Gue ngeliat dia sama cewe lagi duduk berdua sambil tertawa-tawa

"Oh jadi ini penyebabnya, nunggu kata lo? Bullshit brengsek" ucap gue dalam hati sambil menghapus air mata gue yang entah sejak kapan turun

"Lo bisa, kenapa gue engga" ucap gue lalu pergi dari taman

Flashback off

"Gue rindu ama lo, rindu banget malah" ucap gue terisak sambil tertidur memeluk foto cowo yang bertuliskan My Love Arsel Edwardian



Arsel Edwardian😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arsel Edwardian😍






Untuk chapter 2 segini dulu ya,semakin lama rasa penasaran kalian terobati gaess hehe,ikutin terus part demi part dan jangan lupa tinggalkan jejak👇❣️

Ara_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang