1

30 12 1
                                    

"Aca, bangun udah jam berapa ini, kamu gak sekolah?" Ira, Ibu Aca, sudah membangunkan Aca berpuluh-puluh kali tetapi Aca gak bangun juga.

"Bentar deh, Bu, 5 menit lagi Aca bangun"

"Heh, udah jam 6 lewat masih mau 5 menit lagi tidurnya?" Ira masih mencoba membangunkan Aca.

"Astaga kok Ibu gak bangunin Aca daritadi sih" Aca langsung pergi ke kamar mandi dan bersiap-siap ke sekolah.

Setelah bersiap-siap Aca langsung memesan ojek online, Aca pikir ojol yang dipesan akan lama datangnya tetapi tidak, Ia udah ada di depan rumah. Aca berpamitan dengan Ira sambil menggigit roti yang ada di tangannya.

"Bu, Aca ke sekolah dulu ya, dadah Ibu" Aca berteriak dari teras rumah.

...

Sampai di sekolah Aca hanya menjumpai Gita yang sedang membaca buku kimia karena pelajaran pertama adalah kimia. Gita satu-satunya temen Aca yang pintar, waktunya cuma dihabisin buat belajar, belajar dan belajar. Ada satu lagi temen Aca, Kanaya, anaknya super duper cuek tapi dia cantik dan selalu memikat laki-laki manapun.

"Morning, Gita" sapa Aca.

"Diem, gue lagi belajar ntar jam pertama Bu Sinta, gue gamau kena semprot" ujar Gita.

"Yaelah lebay lo, Bu Sinta doang mah kecil" cibir Aca.

Tak lama kemudian Kanaya datang dengan muka bantalnya. Aca dan Gita langsung melihat Kanaya dengan tatapan tajam.

"Astaga, berapa lama lagi gue harus liat muka bantal lo tiap pagi gini, Nay?" kata Aca yang selalu heboh kalo ngomong.

"Sekali aja, Nay, muka lo seger dateng ke sekolah" ujar Gita, yang udah kesal setiap pagi harus melihat muka bantalnya Kanaya.

"Dah lah gue males bacotin bocah kayak Kanaya, masuk kanan keluar kiri, dableg" ujar Aca dengan segala kekesalannya.

"Gue udah cantik dari lahir, mau gimanapun gue tetep cantik" Kanaya membalas perkataan Aca.

"Najis" ujar Aca dan Gita bersamaan.

Bel pun berbunyi, tanda pelajaran pertama akan dimulai. Aca langsung bergegas merapihkan mejanya karena Bu Sinta akan datang dalam hitungan kurang dari satu menit. Bu Sinta adalah guru paling ditakuti di SMA Senjaya, jika ada murid yang tidak mau mengikuti aturannya, Ia tak segan-segan memberikan hukuman.

"Rapih-rapih bentar lagi Bu Sinta dateng" ujar Aca seakan memberitahu teman-temannya.

"Yaelah lebay lo, Bu Sinta doang mah kecil" Gita mengulang kembali kata-kata Aca.

Bu Sinta pun datang dan benar kurang dari satu menit Bu Sinta sudah datang di kelas mereka. Aca dan Gita duduk sebangku sedangkan Kanaya ada didepannya duduk bersama anak kelas yang lain. Aca yang sedari tadi memperhatikan Kanaya mulai resah karena Bu Sinta sudah memperhatikannya dari masuk kelas.

"Git, lo liat temen lo dah, dari tadi dipantekin Bu Sinta, bocahnya bengong doang" ujar Aca.

"Bentar lagi juga kena semprot"

Benar saja, Bu Sinta langsung memaki Kanaya dan menghukumnya. Kanaya hanya bisa pasrah dan menjalankan hukumannya. Aca hanya bisa tertawa dan Gita lanjut membaca bukunya. Aca pun kena tegur oleh Bu Sinta karena tertawa tetapi Aca tidak diberi hukuman. Pelajaran kimia selesai sampai bel istirahat berbunyi. Ketiga sahabat itu langsung buru-buru ke kantin.

"Selamat gue kaga dikasih hukuman" ujar Aca sambil menenangkan dirinya

"Makanya diem aja dipelajaran dia mah, banyak tingkah malah kena semprot" kata Gita

"Banyak tingkah gimana? Temen lo aja tuh diem doang dapet hukuman mulu sama dia" ujar Aca sewot.

"Berisik lo, Ca, gue mau gimana juga tetep aja dikasih hukuman sama nenek garong"

"Dah lah ayo gc ke kantin keburu abis ntar makanan" kata Aca sambil berlari

Mereka bertiga pun berlari menuju kantin, Gita yang tertinggal sendiri dibelakang berteriak meminta Aca dan Kanaya menunggunya. Kanaya pun menabrak seseorang yang mereka bertiga pun tidak kenal.

"Kayaknya dia anak baru dah gue gapernah liat soalnya" ujar Aca sambil menarik tangan Kanaya

"Pesen apa lo?" tanya Gita

"Ketoprak lah gue"

"Lo apa, Nay?" kali ini Gita bertanya pada Kanaya

"Pengennya si mie ayam tapi masih ada ga ya?" Kanaya ragu

"Coba aja"

Gita memesan makanan untuk dirinya dan Aca, sedangkan Kanaya memesan mie ayam sendirian. Kanaya kembali dengan muka cemberut karena mie ayam yang dia mau sudah habis terjual. Gita pun kembali dengan membawa 2 piring ketoprak.

"Thank you, Git, akhirnya gue bisa makan, makasih ya Allah" kata Aca sambil menatap makanannya.

Gita dan Kanaya pun menggeleng-geleng melihatnya. Aca memang suka sekali makantetapi badannya tetap saja kecil, bahkan banyak yang bilang Aca cacingan karenatetap saja kecil meskipun banyak makan. Selesai makan, mereka langsung kembalike kelas dengan muka cemberut Kanaya karena kehabisan mie ayam.

hai guys,

kalo suka jgn lupa comment sama vote yaa, thankyou

-ra

ERLEDIGTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang