-8-

76 10 11
                                    

Usai membayar belanjaannya, Eunji keluar dari supermarket dengan tangan kanan memegang kantong belanjaan dan tangan kiri memegang es krim yang sedang ia jilat. Sesaat setelah mendorong pintu supermarket, Eunji terkejut. Disana ada Jaemin yang duduk di kursi depan supermarket sedang menikmati es krimnya juga.

Duh, ini anak ngapain masih disini sih.

Jaemin menoleh ketika merasa ada yang memperhatikannya. "Oh. Udah selesai belanja?"

"U-udah. Kok masih disini?"

"Tadi Yiren pulang duluan, terus nggak mau dianterin. Padahal dia yang ngajak belanja. Ya udah, gue nungguin elo," balas Jaemin santai. Padahal di dalam dadanya Eunji ada yang dugeun-dugeun nggak jelas.

"Hah? Ngapain nungguin gue?" Eunji tambah dag-dig-dug. Ini Jaemin lho, cowok yang baru-baru ini dia taksir.

"Emm... gapapa, sih. Gue punya voucher mi ramen beli satu gratis satu. Tadinya mau sama Yiren, tapi dah pulang duluan dianya. Ya udah, gue ngajak lo, daripada mubazir vouchernya. Belum sarapan, kan?"

"I-iya, gue belum sarapan. Tapi gue pake ginian doang. Lain kali aja deh." Sebenernya dia mau-mau aja, tapi dengan baju ala kadarnya gitu? Mending enggak deh.

"Makan sini aja, biar gue order lewat gofood."

"Y-ya udah deh, terserah lo." Eunji duduk di kursi yang berhadapan dengan Jaemin dan meletakkan belajaannya di dekat kakinya. Sial, kenapa gue jadi gugup gini.

Keduanya terdiam, tidak ada yang membuka pembicaraan. Jaemin juga masih sibuk dengan urusan gofood nya.

Ponsel Eunji berbunyi, menampilkan notifikasi Whatsapp, dari Yoona. Kadang Eunji kesal kenapa bundanya ini terlalu protektif kepadanya. Tapi Eunji mencoba mengerti keadaan bundanya.

Bundaquu♡

Eunji
Kok belum balik sih?

Diajak makan sama temen bun
Entar siang kayaknya aku baru pulang deh

Cewek kan?
Awas aja kalo cowok

Iya bunda, cewek
Nggak usah khawatir
Aku udah besar

Kamu mah dimata bunda tetep kayak anak kecil

Iya deh, serah bunda
read

"Ish, anak kecil katanya." Eunji menggerutu, kemudian mengatur mode silent pada ponselnya dan memasukkannya ke dalam kantong. Kebiasaannya kalau sedang bersama orang lain.

"Kenapa?" Tanya Jaemin sembari mendekatkan tubuhnya ke arah Eunji.

"Biasa, nyokap gue. Nanyain kenapa belum pulang."

"Nyokap lo kayaknya sayang banget sama lo ya."

"Iya sih, tapi malah jadinya over protektif. Pulang telat dikit, langsung tanyain macem-macem. Kadang suka pusing."

"Mending dong. Daripada nyokap gue jarang banget di rumah. Dan kayaknya nggak bakal peduli gue mau kemana aja. Asalkan kalau beliau di rumah gue juga ada di rumah."

Eunji menatap Jaemin. Ada sorot mata lain ketika Jaemin berbicara. Seperti... sedih dan kesepian? Entahlah. Itu membuat Eunji bingung mau membalas apa.

"Terus bokap lo?" Tanya Jaemin memecah keheningan.

Eunji tersenyum sebelum menjawab. "Cerai. Udah lama sih. Makanya nyokap gue jadi over protektif gitu."

End Part | JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang