Story about him

776 50 8
                                    

Dia yang aku panggil pemilik, wajah yang sama, suara yang sama, dan perlakuan yang sama.

Dia yang dulu ceria, kini tak terlihat lagi sinar dimatanya.

Anak itu.. tumbuh menjadi pria muram yang takut akan dunia.

Senyumnya luntur tergantikan oleh ketakukan, menyendiri dalam ruangan adalah hal menyenangkan untuknya.

Dunia luar seakan menunjuknya, menghakimi atas setiap tindakannya.

Bukan tanpa alasan, namun hanya karena sebuah ingatan.

Bahkan saat ia pertama kali menghirup udara dunia, menjadi akhir bagi sang ibu untuk bernafas.

Menjadi alasan kesedihan semua orang disekitarnya.

Lupa mengingat bahwa ada satu kehidupan yang perlu akan penyambutan, perlu akan penerimaan, perlu akan kasih sayang.

Dia.. jimin. Terlahir dalam keluarga konglomerat yang menjunjung tinggi segala jenis bisnis.

Terlihat sempurna diluar namun begitu kosong di dalam.

Sang ibu yang tiada saat melahirkannya.

Sang ayah yang hanya memenuhi kebutuhan materialnya tanpa melihat mentalnya.

Kemudian bisikan sanak saudara, yang terus menerus menyalahkannya dalam senyuman.

Jimin kecil yang tak tau apapun, mulai mengerti seiring bertambahnya usia.

Tak lagi memiliki teman, tak lagi memiliki seseorang yang benar-benar peduli.

Hingga dia menemukanku di dalam kardus di taman dekat rumahnya.

Membawaku dengan tangan halusnya membelai bulu-bulu, mendekapku hangat penuh kasih sayang.

Berbagi segalanya seolah aku pantas mendapatkannya.

Aku.. yang dia panggil suga. Menjadi saksi bisu kehidupan seorang park jimin.

Hanya seekor kucing yang beruntung menemukan pemilik selembut dia.

.
.
.

Suga adalah nama yang kucing itu dapat ketika bertemu jimin kecil.

Jimin kecil yang berusia tujuh melihat buntalan putih seputih salju, dan tampak manis semanis gula.

Menamainya sugar agak terdengar aneh, menghilangkan huruf r membuatnya cukup unik.

Mata biru suga benar-benar menjadi daya tarik, hal yang menjadi identitasnya, tanda bahwa ia adalah suga.

Jika kebanyakan hubungan hewan peliharaan dengan pemilik adalah, pemilik segalanya bagi hewan peliharaan.

Pemilik selalu ada dan memperhatikan hewan peliharaannya, pemilik merawat dan menghibur hewan peliharaannya.

Tapi bagi jimin dan suga sebaliknya, jimin yang tak punya teman hanya ditemani oleh suga.

Jimin yang tak diperhatikan hanya memiliki suga, jimin yang kesepian hanya bermain dengan suga.

Suga menjadi teman, sahabat, saudara, bukan hanya sekedar hewan peliharaan.

Selalu bersama jimin walau usianya lebih singkat dari manusia.

Karena semesta telah memutuskan, kehadiran suga menyempurnakan jimin.

Bukan hanya manusia, kucing pun dapat bereinkarnasi.

Ini sudah kali ketiga, suga meninggalkan jimin namun akhirnya kembali padanya.

Jimin merawat suga dari kecil hingga tua, hingga kucing itu tak bernyawa dan dikebumikan.

Kemudian beberapa hari kemudian jimin akan mendapatkan kucing kecil lagi di depan pintu kamarnya.

Bukan secara tiba-tiba, kucing itu ditaruh dengan sengaja, oleh pekerja rumah tangga yang sedari kecil merawat jimin dan melihat, bahwa jimin lebih bahagia dengan kehadiran kucing itu.

Dulu jimin begitu dekat dengan pengurusnya, namun karena 'suara-suara' yang didengarnya membuatnya tak percaya lagi pada siapapun.

Kini jimin hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar bersama hewan kesayangannya.

Walau sudah berganti hewan sebanyak tiga kali, namun jiwa di dalam tubuh hewan itu tetap sama.

Itu yang membuat jimin tak merasa kehilangan, karena bertemu kucing baru terasa sama seperti yang lama.

Masih suga yang berbulu putih seputih salju dan terlihat semanis gula, kemudian mata biru yang indah yang masih terlihat sama.

Hingga suatu hari, bulu itu hilang tergantikan dengan kulit seputih susu.

Telinga runcing dan ekor panjang yang ikut menghilang.

Suara yang dulu keluar hanya terdengar "meow" berubah menjadi berat dan dapat menenangkan.

Hanya mata birunya yang nampak sama, melihat jimin penuh kasih sayang.

Bagaimana jimin menghadapi suga yang tiba-tiba berubah menjadi manusia?

.
.
.
.
.

Tbc

aciw

Way Back HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang