Malam itu, Ethan Pascal merasa jantungnya berdetak lebih kencang dua kali dari biasanya. Berkali-kali ia berusaha membuang rasa tegang dan nervous dengan mengatur napasnya. Tapi setelah lima menit ia mencoba, usahanya tidak berhasil juga. Alhasil, ia mencoba memainkan nada-nada lagu yang akan ia bawakan sebentar lagi di pianonya.
Malam ini, ia dan Emily Clark, akan tampil di panggung Grammy Award dengan lagu duet "Chase It". Emily akan mulai terlebih dahulu dengan single-nya, kemudian, Ethan akan muncul menyambung lagunya dengan piano.
Berada di panggung ini, merupakan sebuah kebanggan baginya. Pasalnya, hanya sedikit penyanyi atau musisi Indonesia yang pernah menginjakkan kakinya di sini. Tapi kali ini, bersama Emily Garcia dan lagu ciptaannya sendiri, ia bisa tampil dihadapan banyak orang, di hadapan dunia. Rasanya membanggakan, sekaligus sulit dipercaya di waktu yang sama. Bahkan dua jam yang lalu, ia masih merasa semua ini hanyalah mimpi.
Tapi mimpi itu sudah menjadi nyata.
"30 seconds," suara salah seorang kru di tengah sibuknya backstage Grammy Award terdengar olehnya. Ethan mengangguk, kemudian mengepalkan tangannya. Malam ini dia tidak boleh gagal, dia harus menikmati malam ini dan menyanyi dengan baik.
Kru yang sama memberikan aba-aba dengan jari padanya. 3... 2.... 1....
Pijakan Ethan terangkat naik, suara kru yang sibuk perlahan berganti dengan suara Emily Clark dan sorakan penonton. Dengan cepat, ia mulai memainkan nada Chase It dengan jari-jarinya. Emily, menyanyikan bait awal, kemudian Ethan menyambungnya di bait ke dua.
Do you ever feel like you are trying to
Imagine, living in the world you hate
Imagine, you live with grudges in you head
But if you try and imagine
Live in the way you want to
All the bruises and pain will be paid off
Start to imagine, and you will find a way
Imagine, the hall of fame
Ketika itu, ia melihat Emily tersenyum ke arahnya. Perlahan wanita itu menghampirinya dan duduk di sebelah kanan dan bersandar padanya. Ethan terlihat salah tingkah, sementara sorakan penonton tiba-tiba menjadi lebih kencang.
Do you ever feel like you are trying to
Imagine, living in the world you hate
Imagine, you live with grudges in you head
But if you try and imagine
Live in the way you want to
All the bruises and pain will be paid off
Start to imagine, and you will find a way
Imagine, the hall of fame
Emily berdiri dan mengitari piano, gerakan tubuhnya seperti menari di atas panggung. Ia terlihat sangat menikmati momen ini. Di sisi lain, Ethan menatapnya kagum, meski sambil bernyanyi, ia tidak bisa menahan rasa excited dan bahagianya malam ini. Ditambah Emily yang begitu cantik dengan gaun haute couture berwarna biru tua yang seakan dibuat untuk memamerkan lekuk tubuhnya yang sempurna.
Chase after your dream and put away all the bad things
You know you're doing it right
When you finally see the light
Chase it, chase the light
And imagine the world you live
Is like you want it to be
Then all the pain and aches
Will turn into happiness
Chase it, don't let it do away
Don't give up 'cause you'll find a way
Even when the world drag you down
You'll prove them wrong
Chase it, chase it
All the pain will fade
Chase it, chase it
The ache will make you stronger
Chase it, chase it
Di akhir lagu, ia merasakan semua orang bertepuk tangan untuknya dan Emily. Ia kemudian menghampiri Emily yang sudah menunggunya di tengah panggung. Ethan menyambut tangan Emily yang sudah terulur menunggunya, kemudian mereka berdua membungkukkan badan ke arah penonton. Senyum lebar menghiasi wajah keduanya.
Ethan memegang erat tangan Emily, kemudian membisikkan sesuatu di telinga wanita itu. Emily tersenyum bahagia. Kemudian, tanpa aba-aba, kedua tangan Emily berpindah ke pundak Ethan. Salah satu tangannya mendorong leher Ethan untuk turun, dan tanpa benar-benar disadari, Emily sudah menempelkan bibirnya di bibir Ethan.
Malapetaka. Malam itu, Ethan tidak menyadari kalau hal itu akan datang pada hidupnya dan menghantuinya selama enam tahun.
-----
Don't forget to vote ⭐⭐⭐

KAMU SEDANG MEMBACA
Unworthy [COMPLETE]
Romantik[FREE ALL CHAPTER] Ethan Pascal tau, satu-satunya cara untuk mendapatkan Valerie Isaac kembali adalah dengan menjebaknya untuk bekerja sama di proyek clothing line milik wanita itu. Meski merasa dijebak, Valerie Isaac berusaha melakukan pekerjaannya...