|Son Dongpyo menghela napas, menatap jengah pada dua orang lelaki di depannya yang masih setia beradu mulut. Oh god, ini masih pagi untuk mendengarkan ocehan mereka berdua.
"Hari ini jadwal lo buat cuci piring sama baju ya, sat."
"Kemarin gue udah, jingan! Liat absen sih kalau perlu, pagi-pagi ngajak ribut bener."
Sebenarnya yang dua orang itu rebutkan dari tadi adalah soal siapa yang hari ini mencuci piring dan baju. Dongpyo berdiri tidak jauh dari keduanya, dengan tangan bercakak di pinggang.
"Eunsang, kata Junho itu bener. Kemarin Junho udah cuci piring dan baju, jadi sekarang bukan jadwal dia." Dongpyo mencoba menengahi, berjalan mendekat kemudian berdiri di antara keduanya.
Melihat kehadiran si mungil, Junho menajamkan matanya pada si pemuda berambut merah. "Tuh dengerin, ngeyel banget si kampret."
Lee Eunsang membuat air muka seakan ingin muntah, mengabaikan Cha Junho—ia memilih menatap Dongpyo dengan cengiran di wajah.
"Pyo, kalau bukan Junho sekarang jadwal siapa?" Eunsang bertanya, sebab percayalah, tumpukan piring dan baju kotor sudah menanti untuk dibersihkan.
Dongpyo mengernyit, membuka ponselnya dan mencari aplikasi catatan di sana. Ini hari Sabtu, di mana nama Lee Eunsang tertera rapi di sana.
"Jadwal kamu, udah sana beres-beres. Lagian kok bisa lupa sih?" Dongpyo mencibir, tidak habis pikir, bagaimana bisa Eunsang mengira Junho, sedangkan hari ini merupakan jadwalnya.
"Goblok banget, sana nyuci!" Junho mendorong punggung Eunsang, agar menjauh dan menuju dapur. Meninggalkannya berdua dengan Junho yang diam-diam tersenyum.
"Pyo?"
"Hm?"
Junho mencebik. "Sayang~"
Panggilan itu membuat Dongpyo mendelik. "Apaan?"
Junho merapatkan tubuh, merangkul hangat bahu si mungil. "Semalem tidur sama siapa?" Junho bertanya, sembari menduselkan wajah di ceruk yang lebih muda.
Dongpyo sendiri risih, mencoba menjauhkan wajah tampan milik Junho dari lehernya. "Junho, kamu jangan deket-deket, bauuu! Sana mandi dulu."
Benar sih, Junho memang belum membersihkan diri. Bahkan sejak beradu mulut dengan Eunsang mereka berdua memang baru saja bangun tidur.
"Jawab dulu, tidur sama siapa? Aku nyariin di kamar Eunsang, Yohan, kamu nggak ada."
Dongpyo terkekeh pelan. "Jelas nggak ada dong sayangku, aku tidur di kamar Seungwoo tadi malem."
Seungwoo. Pantas saja Junho tidak menemukan si mungil tadi malam. Sebenarnya ia akan mencari di kamar Seungwoo, namun belum apa-apa pintunya terkunci dari dalam. Seharusnya Junho sudah paham sejak semalam!
"Hm, aku mau mandi. Cium?" Junho menunjuk pipinya sembari sedikit menunduk, agar Dongpyo mencapainya dengan mudah.
Dongpyo tersenyum geli, menangkup wajah tampan itu kemudian mendaratkan kecupan panjang di bibirnya.
"Muah~ dah sana mandi."
Maka dengan senang hari Junho berlari menuju kamar mandi. Sedangkan Dongpyo menggelengkan kepalanya melihat tingkah Junho.
Kepalanya menoleh kanan-kiri, masih sepi sekali, padahal ini sudah lumayan siang sebab matahari tak malu lagi menampakkan sinarnya. Dongpyo memajukan bibir, sejak lama tinggal bersama—kebiasaan bangun pagi mereka hampir semuanya buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
ʟɪᴇʙᴇsᴋʀᴇɪs
Fanfictionᴋɪsᴀʜ ᴅᴏɴɢᴘʏᴏ ᴅᴀɴ ʟɪɴɢᴋᴀʀᴀɴ ᴄɪɴᴛᴀɴʏᴀ. ᴡᴀʀɴ; ɢᴀʏ ᴛʜᴇᴍᴇ, ᴅᴏɴɢᴘʏᴏ ʜᴀʀᴇᴍ.