Devira dkk sudah melakukan hukumanya dengan baik setelah selesai mereka langsung ke kantin dengan keringat bercucuran, Devira dkk menghampiri Sigit dkk
"bilal pesenin makanan buat kita ya, kita cape nih serius gue" titah tiara pada bilal
"ashiap"-bilal
"kaya biasa"-sherly
Bilal pun pergi memesan makanan untuk devira dkk
"kenapa?" tanya zenal tiba-tiba
"au si devira mau mati ngajak-ngajak kita" ucap lisa sembari mengipaskan lengan nya
Pada wajah yang berkeringat itu"gw cuma gamau kita telat" ucap devira santai
"tapi gaharus lo tabrak tu gerbang sekolah juga devira" salma menoyor kepala devira
"nakal banget sih" sigit mengacak-acakan rambut devira
"nih" devira memberikan hoodie milik sigit yang kemarin ia kasihan untuk menutupi pahanya
Kemudian bilal datang membawa pesenan devira dkk
"semuanya 60k" ucap bilal lalu duduk begitu saja di depan tiara
"kan kita udah bayar"-lisa
"ongkir nya Satu orang 10k"-bilal
"astagfirullah hitungan banget lo sama temen juga" iqbal mencijak kepala nya bilal sedikit keras
Sedangkan devira dkk sedang sibuk memakan makanannya dikarena kan perut mereka yang sudah keroncongan, dan juga banyak tenaga yang sudah mereka keluarkan.
Teng teng teng teng
"uhuk-uhuk" devira
"nih minum" sigit memberikan minuman kepada devira sambil menggebuk pelan punggung nya, devira pun langsung meminum minuman yang di berikan sigit
"gila udah bel aja baru aja 5 suap" devira
Devira dkk dan Sigit dkk pun pergi ke kelasnya masing-masing
"bad girl baru dateng nih" ucap angga kepada devira dkk
"bacot"-Lisa
"elah santai kali gw cuma mau nyampein pesan sama lo pada, kalian di panggil bu fani noh" ucap angga sambil menunjuk devira dkk
"serius jangan sampe hukuman lagi nih" putri menepuk jidat nya sendiri
"dahlah ayo" devira berjalan keluar terlebih dahulu sebelum teman-temanya
Di perjalanan menuju ruang bk devira bertemu dengan rere, rere sengaja menyenggol pundak devira, sedangkan devira menatap sinis rere.
"bocah gajelas lu" teriak devira pada rere
"apa yang ga jelas"
"itu bocah gajelas main nyenggol pundak gue" jelas devira ia berbicara tanpa melihat ke lawan bicara nya
"oh gitu mana temen-temen kamu"
"ngapain nanya te, eh ibu" devira cengengesan melihat bu fani didepan nya
"mana temen kamu?" tanya ulang bu fani pada devira sembari melipat kedua tangan nya di dada.
"itu bu" tunjuk devira pada temannya yang sedang menuju pada devira dan bu fani
Bu fani berjalan ke ruanganya diikuti devira dkk, setelah sampai devira dkk dipersiapkan duduk oleh bu fani.
"kenapa bu?" tanya lisa pada bu fani
"kalian pulang sekolah bersihkan toilet perempuan" titah bu fani jelas
"apa bu kita kan udah di kasih tugas sama ayah masa iya di kasih lagi hukuman" devira mengkerut kan kedua halis nya
"ya ini perintah ayahmu" ucap bu fani
"kalian boleh keluar dari sini" lanjut bu fani
Devira dkk pun keluar dari ruangan bu fani dengan wajah ditekuk, devira dkk masuk ke kelas tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu
"dari mana kalian? "
Devira dkk menarik nafas ya lalu membuang nya kembali menurut devira ini hari yang menyebalkan dan hari paling sial
"eh ibu kita kira ibu gaada di sini" ucap tiara tersenyum paksa
"kalian berdiri didepan" titah bu karlina pada devira dkk
"terus?" tanya devira sembari menaikan sebelah halis nya, devira kesal sekali hari ini hari tersial yang pernah devira alami
"berdiri disana sampe pulang" ucap bu karlina jelas
Sedangkan devira dkk tersenyum paksa menanggapi ucapan bu karlina
Teng teng teng teng
"kaki gue encok" teriak tiara
"terus kita lanjut hukuman berikutnya semangat leedis" teriak lisa pada teman-temannya
Devira dkk pun membersihkan toilet perempuan dengan ogah-ogahan dan menjepit hidung nya dengan kedua jemarinya
Setelah selesai devira istirahat sebentar di depan ruang guru
"dev"
"apa" ucap devira sembari mengangkat kepala nya menatap lelaki jangkung di depan nya
"gue mau ngomong sama lo berdua" ucap rian pada devira
"guys bisa tinggalin gue sama rian sebentar" titah devira pada teman-temannya, dan teman-temannya pun pergi dari hadapan devira dan rian
Rian duduk dipinggir devira sambil memegang kedua lengan devira menatap manik mata devira dalam-dalam.
"ngapain pegang-pegang" ucap devira sambil melepas kan tangan nya dari rian
"plis dengerin gue dulu biarin gini dulu sebentar" rian kembali menarik lengan devira, dan devira pasrah diperlakukan seperti itu ia malas berdebat
"gue minta maaf" jelas rian menundukkan kepalanya
"buat?" tanya devira menaikan sebelah halis ya menatap rian bingung
"jangan potong dulu ucapan gue" jelas rian, devira mengangguk mendengar ucapan rian
"gue udah nyakitin lo dulu, gue nyesel banget dan gue ga nyangka kalo sekarang devira yang baik tidak pernah ngerokok yang gue kenal udah berubah" jelas rian
"emang lo siapa?" tanya devira
"gue rian Man.. "
"bro gue kira ini bukan waktu yang tepat buat lo ungkapan semuanya" ucap revan menepuk pundak rian pelan
"kenapa?" tanya rian
Revan menarik rian dari hadapan devira, sedangkan devira menatap bingung pada kedua pria itu
"devira hari ini mood nya lagi gak bagus, gue takut devira kenapa-napa karena mengingat ucapan lo tadi" jelas revan menatap rian lalu kembali pada devira dan meninggalkan rian
"kenapa bang?" tanya devira pada revan
"gapapa pulang yu teman lo udah didepan gerbang" ucap revan sambil merangkul pundak adiknya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl Vs Bad Boy
Teen FictionWarning!!! Banyak typo!!! Devira dinandra seorang bad girl sering keluar masuk bk tapi dia adalah anak Dari kepala sekolah Sigit alexander bad boy sering keluar masuk bk tapi dia anak Dari pemilik sekolah