Telat.

1 1 0
                                    

Rose melangkahkan kakinya begitu cepat. Ia tak menyangka sudah jam 7. Artinya rapat di mulai dari 10 menit yang lalu.

Ia melihat arloji yang sudah menempal pada tangannya, lalu menambahkan kecepatan jalannya.

"sial banget sih hari ini" eluhnya.

Saat sampai di depan gedung. Rose mengatur nafas terlebih dahulu. Lalu berlatih senyum sebentar

Saat pintu di buka, semua orang menatap Rose dengan terkejut. Tapi tetap melayani Rose dengan hormat.

Rose hanya menanggapinya dengan tersenyum seraya berjalan melewati kariawannya.

"duh kenapa jadi deg deg kan sih" omelnya saat berada di dalam lift.

Begitu pintu lift terbuka, Rose mengatur nafasnya dengan tenang, ambil berjalan menemui boss dan teman temannya.

"bagus." sindir Jenie saat melihat Rose dengan santainya berjalan ke arah dia.

Rose menundukkan kepalanya.

"maafkan saya" ucapnya tulus, tetapi hanya di tanggapin sinissan oleh 4 orang di depannya.

"udah jangan buang buang waktu, langsung saja kita masuk" tegas Jon.

Jon dan member blackpink pun akhirnya memasuki ruang meeting.

Rose kembali menghela nafasnya begitu panjang. Tidak ada yang menghargai permintaan maafnya tadi.

"hai saya rose from blackpink, kali ini saya akan memperlihatkan ide saya untuk acara award" ucap Rose dengan semangatnya.

Lalu Rose membuka laptop dan menghidupkannya.

Begitu hidup Rose langsung membuka file yang dia buat semalaman.

File not work

Seketika wajah Rose pucat pasi, tanganya gemetaran, tubuhnya merinding.

Ia memeriksa teman temannya yang sibuk pada laptopnya masing masing.

Rose pun berusaha untuk mengembalikan file itu, ia membongkar seluruh file yang ada dalam laptopnya, dan juga melihat riwayat terakhir yang ia kerjakan, tapi hasilnya nihil. Ia tidak menemukan file yang ia sudah kerjakan 5 hari penuh.

Rose pun tersenyum kepada tamu agar tidak terlihat gagal.

Ia berbisik pada Jon. "file saya eror"

Jon pun hanya mengangguk dengan tenang dan datar. Lalu ia memanggil Lisa.
"lisa", wanita itu menoleh. Saat di beri kode pada Jon. Lisa langsung mengangguk mantap.

Lisa berdiri dari tempat duduknya, lalu menghampiri Rose dengan tersenyum.

"kamu duduk" singkat Lisa, Rose  hanya bisa pasrah, kali ini ia memang salah, ia sangat ceroboh.

Rose mengangguk malu seraya berjalan ke tempat duduknya. Jangan lupa dengan tatapan tamu yang seakan akan ingin merendahkan Rose.

*****

Ia pun bernafas lega saat rapatnya sudah selesai. Saat ini ia sedang berjalan ke arah kantin, sejak pagi ia belum pernah sarapan.

Rose tersenyum sangat manis saat mendapati Jon berjalan memasuki kantin.

"Ka Jon!" sapa Rose. Rose pun menghampiri Jon dengan antusias.

"kaka mau makan juga?" tanya Rose yang dianggukin oleh Jon.

"kalau begitu mari kita makan bersama" ajak Rose. Jon menggeleng kepalanya pelan.

"loh kenapa?" tanya Rose kecewa.

"saya tidak ingin makanan saya tumpah hanya karna kecerobohan mu." ucap Jon dengan mulut tajamnya. Rose tersentak tapi ia tetap tersenyum lalu mengangguk.

Rose pun berjalan memasuki Pintu kantin.

****

Kini Rose sudah dalam perjalanan pulang, ralat dia sudah ada di depan pintu rumahnya.

Sebenarnya kalau ia boleh jujur. Rose sangat amat lelah. Dirinya ingin langsung masuk kamar dan tidur.

Tetapi tak ada yang tau kalau dia....

"jam segini baru pulang, laki laki mana yang membayar mu?" ucap seorang pria paruh baya. Dan kalian benar, itu adalah ayah Rose.

Perkataan tersebut sudah beberapa kali di ucapkan pada Danta. Jadi tidak perlu khawatir jika Rose sakit hati. Karna memang sudah terbiasa.

"boleh aku masuk pah?" tanya Rose sambil menunduk.

Danta menatap Rose dengan sinis.

"boleh"

Ucapan tersebut mampun membuat mata Rose berbinar dan menahan senyumnya.

"tapi kamu siram tanaman dan cabut rumput dulu" suruh Danta.

Rose menoleh pada Danta, mantap Danta dengan lekat. "kenapa? Saya ga perduli kamu capek" ucap Danta dengan kekejamannya.

Rose pun tersenyum ramah lalu mengangguk. "rose ga capek ko pah" ucap Rose dengan tegar.

Dengan keiklasan dan kesabaran dalam hatinya, Rose mampu menyiram semua tanaman, lalu memotong rumput menjadi rapih.

Rose duduk di depan rumahnya, sambil menatap orang orang yang masih di berlalu lalang di depan rumahnya.

Lelah.

Ia pun masuk ke dalam rumahnya. Dengan sangat hati hati ia berjalan melewati ayahnya yang sedang tidur di sofa dengan tv yg masih menyala.

Sebelum Rose meranjak ke lantai dua. Ia pergi ke kamar ayahnya untuk mengambil selimut dan bantal.

Setelah itu Rose menaruh bantal itu di atas perut ayahnya, lalu menyelimuti ayahnya dengan hati hati.

Barulah Rose beranjak ke atas.

Ia melihat jam di kamarnya yang menunjukkan 9:40 pm.

"oh iya, aku belom selesaikan file untuk collab bareng red velvet" ucap Rose.

Padalah Rose tahu bahwa Ia tidak akan di hargai di depan teman teman dan bossnya.

Tapi ia tetap kerjakan karena 'keiklasanya'

Hari ini memang sangat lelah bagi Rose, tapi ia percaya dan berpegang teguh, bahwa suatu hari nanti ada yang lebih berat dari pada hari ini.

----------tbc----------

Salam sayang dari pengarang
Nadia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang