Untuk Kamu Yang Sulit Merelakan.
Merelakan ia yang dahulu pernah menjalin kisah dan cerita denganmu, ia yang dulu menjadi alasanmu bahagia ... mungkin sulit bagimu melupakan dia yang begitu, pasti berat kan----
Bahkan berkali teman, sahabat dan keluarga menasihati dan memingatkan, berkata, "Lupakan ia, kamu pantas bahagia!"
Mereka menasihati kamu dengan santainya, begitu simpel terdengar, namun begitu sulit dilakukan.
Karena sejatinya, kamu yang merasa lukanya, kamu yang merasa kehilangannya dan bukan mereka.
Mudah bagi mereka menyuruhmu meminum obat agar lekas sembuh, tapi hanya kamu seorang yang merasakan pahitnya obat. Hanya kamu!
Hanya kamu yang menderita dan masih belum mampu merelakan, sedangkan dia mungkin sudah melupakan atau bahkan menemukan pengganti dirimu.
Maka untuk apa kamu begitu sulit merelakannya.
Saya pernah baca suatu hadist dan lupa sumbernya dari mana, tapi kurang lebih isinya begini, "Aku tenang ketika mengetahui bahwa yang melewatkanku itu sudah pasti tidak ditakdirkan untukku, dan apa yang ditakdirkan untukku pasti takkan melewatkanku."
Masih banyak yang lebih baik dari ia, masih banyak yang mencintaimu. Jangan sampai, hanya karena seseorang menyakitimu, kamu menganggap yang lainnya juga sama begitu!
Teruslah berusaha melupakan, sampai saat kamu mengenang semua tentangnya, kamu hanya tersenyum lega dan sudah melupakan, merelakan.
Saat waktu berhasil melupakan datang padamu sepenuhnya. Selamat ku ucap untukmu.
Selamat!
Tapi mungkin nanti ada kalanya seseorang yang pernah menyakitimu, berusaha kembali padamu.
Itu terserah padamu jika ingin menerimanya kembali, karena sedari awal dia adalah alasan luka juga bahagiamu.
Tapi jika boleh, aku ingin berkata, "ULAR TETAPLAH ULAR WALAUPUN IA TERUS BERGANTI KULIT."
Sebuah buku, tetap tidak akan berubah isinya walaupun itu sudah kembali dengan cover yang berbeda, dan sebuah cerita wattpad yang sudah kamu baca, biarpun kamu membacanya ulang, akhir dan jalan cerita wattpad itu tetap sama walau ada beberapa revisi kata.
😊
