BAB 5. PERNYATAAN ANEH

33 6 4
                                    


Sebelum baca, klik ⭐ di pojok kanan. Plis, jangan jadi readers silent.
----
Jangan lupa play lagu Tanya Hati. Biar feelnya dapat.
----

Suara adzan shubuh membangunkanku. Udara pagi hari ini sangat dingin. Aku cepat-cepat untuk bergegas membereskan kasur dan pergi ke wc untuk mandi dan menunaikan shalat shubuh.

Sesudah aku mandi dan shalat shubuh lalu muroja'ah, aku melanjutkan kegiatanku dengan membereskan peralatan yang akan dibawa ke sekolah nanti karena hari ini akan diadakan praktikum Biologi.

Matahari mulai memunculkan cahayanya. Terlihat dari sorotan yang masuk melalui celah jendela kamar membuatku terlonjak seketika. Aku melihat jam dan ternyata sekarang sudah pukul 06.15. Tadi aku keasyikan membaca novel sampai tidak terasa sudah semakin siang. Untung saja tadi aku sudah memakai baju seragamku.

Setelah melihat ke arah cermin dan sudah dipastikan rapi, aku bergegas untuk sarapan. Saat ku melangkahkan kaki keluar kamar, aku bisa melihat keluargaku sudah menungguku di meja makan untuk makan pagi bersama.

"Mah, pak, aku berangkat dulu ya."Ucapku dan menyalami keduanya.

"Iya, hati-hati." Ucap mereka.

Hari ini hari Rabu. Hari yang disukai Alisa. Sehingga senyumannya tidak lepas setelah berangkat tadi.

Waktu masih menunjukan pukul 06.40. Masih ada waktu dua puluh menit lagi menuju bel. Kelasku terlihat sangat sepi, dan benar saja saat aku memasuki kelas hanya ada lima orang yang sudah ada di kelas.

Aku memanfaatkan waktuku untuk mengecek kembali tugas-tugas yang diberikan kemarin dan menyalin catatan yang tidak sempat ku tulis. Teman-temankupun belum kelihatan.

Saat waktu menunjukan pukul 06.50 tiba-tiba di pintu kelas terbuka dan terlihat murid yang berdesakkan untuk memasuki kelas. Aku menemukan teman-teman dekatku berhamburan menemuiku dan duduk menarik kursinya masing-masing.

"Eh ini ada apa? Kok keliatan nya kalian habis lari-larian?"Tanyaku sembari membereskan buku tugasku.

"Emang."Jawab Laila.

Suara desiran nafas mereka terdengar nyaring di telingaku. Mereka sibuk mengatur nafasnya dan setelah mereka tenang, mereka bercerita padaku.

"Al ini gosip terhangat pokonya.' Ucap Amalia.

"Pagi-pagi udah nge gosip. Huh dasar." Ucapku.

Mata mereka menyorot padaku. Terlihat seperti sangat serius. Apa sih yang membuat mereka begitu serius dengan gosip pagi ini? Tidak ada yang membuka suara pada saat itu dan akupun ikut terdiam.

"Al, tadi aku ngeliat kak Faisal di parkiran." Ucap Novi dan dibarengi anggukan yang lainnya.

Ah, rasanya lega.

"Aku kira ada apa.Parkiran sebelah mana?" Tanyaku.

"Parkiran tengah Al."Jawab

"Oh. Maksih infonya."Jawabku singkat.

"Al, gak mau tanya apa gitu tentang dia tadi?"Tanya Hana.

"Emang kenapa? Harus ya aku nanya?"Tanyaku.

"Harus banget." Jawab Hana.

"Apaan sih gak penting banget deh. Udah ah mending kalian duduk dibangku kalian lagi." Ucapku sembari berdiri meninggalkan mereka untuk membuang sampah.

"Dia berangkat sama cewe yang diceritain Maudy waktu di perpus." Jawab Hana.

Langkahku terhenti seketika. Detak jantungku terasa berhenti. Sesak yang aku rasakan. Berat sekali untuk melangkahkan kakiku  setelah mendengar informasi tadi. Dengan berat hati aku membalikkan badan.

Sekedar Rahasia [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang