mystery of love

8.5K 699 63
                                    


Catatan:
Namjoon as Zeus's son
Seokjin as Artemis's son
Jimin as Aphrodite's son
Yoongi as Hades'son
Hoseok as Persephone's son
Taehyung as Apollo'son
Jungkook as Eros's son

Bukankah Artemis juga dikenal sebagai Dewi Perawan? Bagaimana Seokjin bisa ada? Nanti akan terungkap perlahan dan memakai versi yang ku olah sendiri. Jadi mungkin akan sedikit berbeda dengan sejarah aslinya.

Peringatan:
Mengandung bahasa kasar, intimidasi, dan tema dewasa yang menjurus ke kontan seksual. Harap bijak memilih dan menyikapi bacaan.

Happy reading, this's my first demigod au!

.

.

.

Seokjin kembali menggerutu melihat betapa ramainya aula Eiríni saat jam makan siang begini, seharusnya ia tidak menunggui putera Apollo yang masih betah berlatih memanah di Pedíoーsebuah ladang kehijaun yang dekat dengan taman bunga milik keturunan Aphrodite.

Taehyung dan ide bodohnya untuk menarik perhatian keturunan Aphrodite hanya membuat perut Seokjin melakukan aksi demo sebab pagi tadi ia sudah melewatkan sarapan. Bangun kesiangan dan kelas pagi Sejarah Oracles adalah paduan yang apik untuk membuat aura Seokjin menyerupai langit malam.

Membicarakan ramalan dengan perut kosong hanya akan membuat Seokjin kehilangan separuh intuisinya, bagaimana pun juga harusnya ia lebih menguasai materi itu karena Taehyung sebagai putera Apollo selalu menjejalinya dengan ramalan di masa lampau maupun masa depan yang masih kelabu.

Selain mendapatkan sepaket makan siang pada nampan bewarna platina, Seokjin juga mengambil beberapa kudapan manis dan Symplíromaーsemacam ramuan berisi suplemen penguat daya tahan tubuhーyang akan ia nikmati sebagai pencuci mulut.

Namun ia melupakan suatu hal yang penting, jika Taehyung tidak bersamanya maka ia akan makan seorang diri. Atau bergabung dengan anak dewa lain dengan canggung sebab ia tidak mudah dekat dengan siapapun semenjak menginjakkan kaki di Pemondokan ini dua tahun yang lalu.

Menjadi anak Artemis tidak menjadikan Seokjin spesial seperti anak dewa terkuat: Zeus, Hades dan Poseidon. Keadaannya sekarang jauh berbeda dengan keturunan tiga dewa tersebut yang ke mana pun mereka melangkah pasti akan menjadi pusat perhatian, decak kagum, dan sapaan ramah yang dilakukan hanya untuk mengambil hati.

"Kau ingin kudapan lagi, Jagoan Artemis?" Bibi Bertudung Merah tersenyum pada Seokjin yang selalu memuji eksperimen kudapan manis miliknya. Putera Artemis itu sudah seperti pelanggan tetap di kedai bepayung pelangi yang ia gawangi di antara barisan kedai sepanjang aula Eiríni.

"Ah, tidak. Terima kasih. Aku hanyaー" Bermaksud memindai pandangan ke penjuru aula untuk mencari bangku kosong, Seokjin malah terpaku pada sebuah meja yang hanya ditempati oleh tiga orang.

Putera Eros yang tengah menyendok satu suapan penuh bubur sari wortel, juga putera Aphrodite yang terlihat menyeka sudut bibir seorang pria yang makan dengan lahap di hadapannya, Namjoon, putera Zeus, mantan kekasih Seokjin.

Sebuah tepukan pelan di bahunya menyadarkan Seokjin kalau ia sudah terlalu lama memandangi meja putera Zeus. "Makan di sini saja, menemaniku berjualan."

Seokjin menghela napas pasrah seraya bersila di permadani berwarna pualam, senada dengan kemeja yang ia kenakan. Tampak begitu pucat dan berkilau di kulit kuning langsat yang ia dapatkan selama melakukan perburuan bersama Taehyung di liburan semester beberapa waktu yang lalu.

"Sudah tidak bersama Si Rambut Magenta?" Pertanyaan itu membuat Seokjin tersedak pada satu suapan pertama. Lantas ia buru-buru menegak Symplíroma hingga tandas barulah ia memberikan sebuah gelengan sebagai balasan.

Karpasa (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang