Tengah malam di ruangan yang gelap gulita, gadis berambut panjang tergerai itu menghempaskan tubuhnya yang lelah di sebuah sofa kamarnya yang langsung mengarah ke kaca besar di depan tempat tidurnya.
Seharian. Tidak, bahkan berbulan-bulan ia mencari-cari informasi di layar komputer jinjingnya tentang pembunuhan sadis yang terjadi beberapa tahun lalu, yang melibatkan pemilik sebuah perusahaan besar yang kala itu dalam masa jayanya.
Ia menyewa beberapa informan terpercaya untuk menyelidiki kasus tersebut. Baru beberapa menit sebelumnya ia menerima informasi siapa saja orang-orang kejam yang ada di dalam rencana busuk pembunuhan sadis keluarganya.
Tapi ia sangat kesal bahwa ia tidak bisa merealisasikan tujuannya untuk melakukan sesuatu pada dalang pembunuhan keluarga yang sebenarnya, hingga ia memutuskan mencari rencana membalas perbuatan orang-orang keji itu.
. . .
Ia berdiri di depan kaca, memandangi objek didepan yang merefleksikan diri dari gadis yang polos sekaligus menyeramkan dalam waktu yang bersamaan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa sejak kecil, ia bertumbuh dengan rasa amis dan warna yang keluar dari tubuh makhluk hidup. Akar-akar sakit jiwa kini berputar di kepalanya dan tak ingin membinasakan sesuatu itu sampai dendamnya terbalaskan.
Dan ia sudah bertekad untuk membalaskan dendamnya kepada orang-orang yang sudah dengan tidak berperikemanusiaan menghabisi seluruh keluarganya, sampai suatu hari ia bertemu dengan pria tampan di rumah sakit tempat ia dirawat yang memiliki penyakit yang sama dengannya, ternyata mereka sangatlah cocok, pria itu menerima gadis bersurai panjang itu yang apa adanya, begitu pun sebaliknya.
Ia adalah Roséanne Park, mengidap penyakit DID (Dissociactive Identity Disorder) yang sebelumnya dikenal dengan Multiple Personality Disorder atau oleh orang awam menyebutnya kepribadian ganda, tapi tidaklah parah sebelum kejadian memilukan yang ia alami beberapa tahun belakangan.
Kejadian dimana ia menyaksikan secara langsung seluruh keluarganya dihabisi secara brutal oleh orang-orang yang sangat kejam.
Rose memang masih sangat kecil saat itu, ia traumatis sehingga setelah kejadian itu ia mengidap Anterograde Amnesia, yaitu seorang yang mengalami gangguan ingatan, sehingga ia hanya mengingat satu peristiwa dalam jangka waktu pendek.
Untuk mengatasi gangguan ingatannya, ia harus sering membuat catatan, memotret setiap benda, atau orang yang ia temui dengan kamera polaroidnya, bahkan ada juga penderita lain yang membuat catatan dengan men-tatoo tubuhnya, agar dapat mengingat setiap detail kejadian yang di alami oleh penderita Anterograde Amnesia.
"Oh iya ... kau tidak ingin ikut kami?" ajak temannya yang memiliki poni, cantik, yang tinggi tubuhnya dengan Rose terlihat sama. Lisa namanya.
Yang ditanya pun sedang serius membaca novel Thriller karangan A.J Finn berjudul The Woman In The Window, akhirnya mengalihkan pandangannya pada si gadis Thailand itu, "Kalian akan ke mana, bukankah sedikit lagi kita akan ujian akhir?" tanyanya lalu mengalihkan lagi tatapannya ke buku yang tebalnya kurang lebih 584 halaman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anterograde Damage
Fanfiction"I am an Anterograde Amnesia and Multiple Personalities in life is to take revenge on anyone who has killed my family."