Suara ricuh terdengar saat bel tanda berakhirnya jam pelajaran berdering. Semua mahasiswa nampak sibuk mengemasi peralatan mereka. Ada juga yang sudah dengan cepat melesat keluar sambil sesekali bercanda dengan para sahabat mereka.
Sekarang kelas itu terlihat kosong hanya ada beberapa siswa yang berada di sana. Dua orang gadis yang duduk di bagian paling belakang nampak tengah sibuk menyalin catatan temannya, sementara Hyejin yang duduk di deretan tengah nampak sedang bersantai sambil melepaskan headset dan meletakan beberapa buku kedalam tasnya.
Hyejin mengedarkan pandangannya keseluruh penjuruh kelas, matanya menatap aneh pada dua orang gadis dengan kacamata tebal yang sekarang tengah sibuk mendiskusikan materi yang baru saja di sampaikan oleh dosen membosankan itu. Sejak dua jam pelajaran, Hyejin lebih memilih untuk menyumpal telinganya dengan headset dari pada mendengar penjelasan membingungkan dari dosen statistiknya.
Hyejin kembali menggerakan kepalanya, kali ini ekor matanya tertuju pada seorang pria yang masih duduk di deretan belakang dan berada tepat di samping jendela. Pria itu nampak diam sembari melemparkan pandangannya keluar jendela, sebuah headset juga masih bertengger manis di kedua telinganya.
Jelas sekali jika sejak tadi pria itu juga tidak memperhatikan pelajaran statistik yang di jelaskan oleh Professor Kang. Meja pria itu juga telihat sudah bersih dari buku pelajaran namun pria itu masih terlihat belum berniat untuk beranjak dari tempatnya.
Hyejin tersenyum di tempatnya, gadis itu meraih ransel merahnya sebelum akhirnya bangkit dan bergerak medekati pria itu. "Yoongi," Serunya pelan.
Pria yang di panggil Yoongi itu belum menyadari keberadaan Hyejin di hadapannya karena ia tengah menutup kedua mata meski kepalanya masih menoleh kearah jendela.
Jujur Hyejin sangat menyukai ekspresi Yoongi jika pria itu tengah memejamkan mata seperti sekarang. Baginya Yoongi akan terlihat sempurna dan sangat tampan jika sedang menutup kedua matanya.
Hyejin kemudian duduk pada sebuah kursi yang ada di hadapan Yoongi tanpa berniat membalikan posisi kursi itu terlebih dahulu. Gadis itu menaikan kedua lututnya ke atas kursi sembari mencondongkan tubuhnya ke arah Yoongi. merasa sudah nyaman tangannya sebelah kirinya bergerak melepaskan headset yang masih menyumpal telinga sebelah kanan Yoongi.
"Yoon." gadis itu kembali bergumam.
Kali ini usahanya berbuah hasil karena sekarang Yoongi mulai bereaksi. Pria itu sedikit terkejut dan tatapan tajam itu seketika menghujam kearah Hyejin.
Gadis itu terkekeh kemudian membenarkan posisi duduknya dan menekukan tangannya pada punggung kursi karena ia duduk tanpa mau repot membalik kursi tersebut.
"Kau masih marah? Maaf, kemarin aku harus mengerjakan tugas statistik bersama Haneul." Seru Hyejin dengan eskpresi meminta pengertian.
Yoongi belum berniat menjawab, pria itu masih diam dengan tatapan tajam yang masih tertuju kearah Hyejin.
"Aku bisa membantumu." Jawab Yoongi singkat.
Hyejin menghela nafas kemudian melipat kedua tangannya di depan dada. "Ayolah, rasanya akan berbeda jika kau yang mengajarkannya."
"Kenapa? Memang apa yang berbeda?"
Hyejin tak menjawab, gadis itu hanya tersenyum kemudian mengambil headset sebelah kanan Yoongi yang tidak terpasang dan memasangkan headset itu ke telinga sebelah kirinya. Sekarang ia bisa mendengarkan apa yang tengah Yoongi dengarkan, sebuah musik instrumen yang benar-benar menenangkan mengalun di telinganya.
"Semua hal yang aku lakukan denganmu pasti akan terasa berbeda, seperti sekarang. Bagaimana jika aku mengerjakan tugas statistik itu bersamamu? Aku tidak yakin jika aku akan memahaminya, aku hanya akan menatapmu seperti ini tanpa mendengarkan apa yang kau jelaskan padaku." Hyejin mengeluarkan senyum bocahnya ketika mengatakan hal tersebut, namun semua itu belum cukup untuk mengubah ekspresi Yoongi yang benar-benar datar dan—ehm, sedikit mengintimidasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something Sweet • MYG
FanfictionYoongi dan Hyejin adalah sepasang kekasih. Manis pahitnya hubungan telah mereka lalui, terangkum dengan indah dalam cerita ini. Berbagai percek-cokan pun kerap terjadi, namun malah membuat kedua insan itu ingin terus bersama. "Meskipun aku tak akan...