Awal Terganggu

8 0 0
                                    

*Perkenalan diri*

   Nama saya Siti Nur Salamah, usia 20 Th. Saya anak pertama dari 3 Saudara. Adik-adik saya bernama Anisa dan Santo. Saya ingin menceritakan tentang hal yang berbau mistis yang pernah saya alami.

*Awal Kejadian*

   Saya mengalami kejadian aneh sejak saya di usia masih kecil, waktu saya pindah rumah di Jawa tengah.

   Waktu kecil saya sering mendengarkan suara masak di dapur, dan di rumah baru itu sering kedatangan ular.Bahkan setiap hari nya bisa 2 kali. Saya penasaran, saya bertanya kepada bapak saya.

  "Kenapa rumah sini kayak ada penunggunya ya pak?"

  Lalu saya dapat cerita dari bapak.

  "Memang iya nak, dulu rumah ini sudah lama tidak dihuni. Awal kita nempatin rumah ini, sebenarnya ada makhluk siluman ular yang suka berkeliaran dapur dan di belakang rumah. Dan rumah ini dulu memang sangat menakutkan. Sering ada kejadian kejadian aneh, apalagi waktu malam hari".

"Kenapa bapak tidak takut ?", Tanya saya

" Jangan takut nak, karena kita masih mempunyai pelindung kita yaitu Allah. Allah melindungi membantu umatnya yang sedang dalam musibah. Takutlah sama Allah bukan sama syaitan", Jawab bapak.

"Ibuk tau gak soal itu pak? ", Tanya saya.

"Ibukmu udah tahu, bahkan ibukmu yang sering diganggu makhluk itu. Kalau bapak cuma sekedar ngeliat saja. Tapi ibukmu tidak tahu kalau ada Makhluk Siluman Ular di rumah", Jawab bapak.

"Kenapa tidak bapak beritahu ibu?'', Ucap saya.

Bapak menjawab : "Karena bapak tidak ingin ibukmu takut. Soalnya ibukmu itu penakut. Kamu juga jangan bilang sama ibukmu nak"

"Ya pak, Salamah tidak akan beri tahu ibu", Ucap saya.

   Bahkan saya sering bertemu makhluk astral itu, dia datang ke mimpi saya. Kata orang Jawa itu disebut 'rep-repen'. Tapi terlihat sangat nyata sekali.

  Sewaktu saya Kelas 1 SD. Saya ditinggal sama ibu dan adik-adik saya ke Jakarta. Saya di rumah  bersama bapak, tapi saya sering ditinggal bapak untuk kerja. Terkadang saya sendirian, di hati saya ada rasa takut ada rasa berani. Rasa takut saya, saya takut bertemu makhluk itu. Rasa berani saya adalah saya seorang umat Islam yang mempunyai iman. Saya pun juga teringat kata-kata bapak saya.

  Tetapi kekhawatiran bapak saya terhadap saya sangat lah kuat. Sehingga kalau bapak kerja, saya sering ikut bapak.

  Suatu malam hari itu, bapak saya berjamaah dengan saya. Bapak bilang sama saya:

   "Nak, kamu harus rajin sholat, mengaji, dan berdoa sama Allah. Jangan sampai kamu lupa sama beliau. Ketika kamu dalam perjalanan dalam musibah apapun, kamu ucaplah nama-nama asma Allah, ucaplah kalimat Rosul. Supaya kamu diberi kelancaran untuk menjalani cobaan itu. Insyaallah Allah dan Rosul akan membantu mu".

Saya pun menjawab

" Iya pak, Salamah akan selalu ingat kata-kata bapak."

   Sesampainya tengah malam hari bapak saya sholat tahajud yang lama sekali. Sampai saya di gendong bapak, dan ditidurkan di samping bapak. Karena bapak saya bilang, bahwa saya sempat bangun dan bilang kepada bapak, "Bapak tolong Salamah", sehingga bapak memindahkan posisi tidur saya.

  Karena waktu itu saya sedang bermimpi makhluk itu terus. Saya bermimpi saya mau dibunuh diajak mereka. Saya sangat ketakutan. Ketika bapak sholat dan berdoa. Badan saya panas dingin, keringat saya bercucuran. Saya sangat lah takut , saya berusaha mengucapkan doa-doa, mengucap kalimat Allah, mengucapkan kalimat syahadat dan membaca surat, tetapi apa daya saya tidak bisa terbangun sama sekali .

   Di mimpi itu, saya sadar bapak saya sedang berdoa. Bapak ada disebelah saya, saya harus meminta tolong sama bapak. Lalu saya berkata di hati ini

" Ya Allah, tolonglah Salamah. Salamah ingin memanggil nama bapak Salamah, untuk meminta tolong. Tolong jaga Salamah, jangan sampai salamah membisu karena ulah makhluk itu"

  Sesudah saya bilang begitu, saya masih tidak bisa terbangun dari tidur saya. Saya mengucap kalimat الله اكبر untuk beberapa kali. Dan melanjutkan pertolongan itu kepada bapak.

"Bapak,Tolong!", Ucap saya.

   Alhamdulillah maha besar Allah, yang membantu saya, untuk mengucapkan pertolongan itu. Tetapi saya masih berasa sedih. Karena di mimpi itu setan itu terus membujuk saya. Ketika bapak mendengar kan kata-kata saya. Bapak pun mencoba membangunkan saya dengan cara menepuk badan saya dan memanggil nama saya. Bapak menyuruh saya bangun. Saya masih tidak bisa bangun, tapi saya bisa mendengar kan suara ajakan bapak, untuk bangun. Disitu saya berkata :

"Bapak ....bapak... bapak...".

   Lalu bapak saya sadar, akan yang terjadi pada diri saya. Bapak pun mendoakan dan membaca surat dan kalimat Allah dan Rosul untuk saya, sambil menepuk badan saya.
Alhamdulillah saya pun terbangun dan saya menangis di depan bapak saya.
Bapak saya mengatakan:

"Udah tidur lagi, gak ada apa-apa disini".

"Salamah takut pak", ucap saya.

"Ada apa nak, tidur lagi ya!", Ucap bapak.

   Saya pun tidur di pangkuan bapak saya. مشا الله, saya terbangun di pagi itu melihat bapak masih menemani saya dan pangkuan nya masih menempel di kepala saya. Sangat bersyukur hati ini, mempunyai seorang bapak seperti dirinya.

   Dimalam hari esok saya meminta saudara saya, untuk menemani saya tidur.
Posisi tidur saya ada di pinggir dan saudara saya ada di samping tembok. Saudara saya, meminta saya untuk menemani ke toilet. Setelah itu saya tertidur pulas, makhluk itu mengganggu saudara saya. Saudara saya melihat makhluk itu ada di atas sedang duduk di kayu. Makhluk itu mengawasi kita yang sedang tidur. Saudara saya pun ketakutan, ingin membangun kan saya, tetapi dia tidak berani. Ketakutan itu membuat saudara saya tertidur.

   Waktu pagi itu saya dan saudara saya sangatlah terkejut dengan kejadian aneh yang kita alami. Hmmm, Apakah itu?
Kejadian yang membuat kita terkejut ketika saya dan saudara saya berubah posisi tidur. Awal mula dia tidur di samping tembok, malah saya yang jadi tidur di samping tembok dan sebaliknya.

   Kalau emang, tidur kita sangatlah banyak tingkah, tetapi mengapa tempat tidur kita masih terlihat rapi.

   Sesudah itu esok nya saya meminta dia untuk menemani saya kembali. Diapun menolak, karena rasa takut itu. Saya dapat tawaran dari nenek saya, yang menawarkan saya biar ditemanin Tante saya yang kecil.

  Saya pun langsung mengiyakan tawaran itu. Lalu malam itu kita pindah kamar. Kita tidur di kama depan. Saya mendengar suara ada yang jalan di tengah malam hari. Saya dengar ada yang memasak di dapur tetangga.  Tapi untungnya Tante saya yang kecil itu tidak mendengar, dia pun tertidur pulas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kenangan MistiskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang