Prolog

26 5 2
                                    

Seorang gadis tengah duduk dimeja belajar dikamarnya dengan pulpen ditangan kanannya sedangkan tangan-nya yang satu lagi dia pakai sebagai penopang dagunya.

"Hmm cape banget gue kalo harus gini mulu, ga ada temen ngobrol, ga ada temen curhat, semuanya sendiri, lagian kenapa sih mereka pada ngejauhin gue salah gue apa coba? Gatau diri banget emang mereka semua" gumamnya.

Lalu gadis itu menurunkan tangan dari dagu dan beralih mengambil buku harian yang dari tadi ada didepannya membuka nya satu persatu, saat sampai di halaman berikutnya gadis itu termenung melihat tulisan di depannya, dia membuang nafas pelan lalu membacanya.

Tuhan jika engkau ijinkan aku hanya ingin meminta seseorang untuk ada disisiku, seseorang yang mampu mengerti aku. Aku lelah yatuhan aku lelah jika harus terus seperti ini aku ingin mempunyai teman berbagi aku juga ingin dihargai dan dimengerti aku inginn. Tak apa jika mereka yang telah pergi tidak akan kembali padaku, aku sadar yatuhan tapi tolongg hadirkan seseorang yang mau mendengarkan apa keluh kesahku yang selalu menguatkan aku, aku lelah memendamnya sendirian aku benar benar lelah rasanya untuk tersenyum ikhlas pun aku tidak bisa. Aku lemahh aku merasa aku tidak dicintai siapapun aku lemahh aku benci aku yang seperti ini aku benci diri aku. Aku mencoba untuk mencintai seseorang dengan tulus tapi apa balasannya aku bahkan tidak tau mereka menganggapku atau tidak.

Gadis itu terdiam sejenak " Iya gue lemah tuhan" gumanya pelan lalu kembali membaca kelanjutan tulisannya.

Rasanya aku benar benar berada di TITIK LEMAH ku, aku merasa aku benar benar abu abu yang akan menjadi hitam. Ada banyak orang yang aku sayangi didunia ini meskipun aku tak tahu mereka menyayangiku atau tidak aku mohon kepadamu jaga mereka dengan baik seperti mu yang menjaga ku dengan baik. Aku tidak suka mereka terluka aku ingin mereka bahagia. Begitupun dengan aku biarkan aku bahagia aku ingin merasakan nya. Walaupun untuk saat ini aku akan terus seperti ini, tersenyum dan tertawa dengan tidak ikhlas membuat orang orang yang aku sayang tertawa dengan senyumku yang palsu, lalu setelah itu aku akan kembali kepada diriku yang sebenarnya, diriku yang lemah yang jika aku berada dikegelapan aku akan menangis tanpa suara yang sangat menyakitkan sebenarnya aku ingin menangis sekencang kencangnya,aku ingin marah, aku ingin melampiaskan semuanya... tapi aku tidak tahu harus melampiaskan nya kepada siapa dan kepada apa. Dan hingga akhirnya air mata lah yang menjadi pelampiasan ku. Dulu aku sempat berfikir bahwa melakukan self-injury adalah pelampiasan yang benar tpi aku sadar itu adalah kesalahan itu bukan sebuah pelampiasan yang bisa merendam semuanya.

"Susah banget malah jangan kan pura- pura bahagia, liat mereka bahagia tanpa gue aja gue nangis" kata gadis itu.

Lalu dia mengalihkan tatapan kepada tangan nya yang sekarang tertutup baju panjang yang sedang dia pakai, membuka nya sedikit lebih keatas dan terlihat lah disana ada banyak bekas goresan silet di atas kulitnya.

"Gue dulu emang bodoh sih! Ngapain juga pake acara siletan segala alay banget deh ah jijik gue liatnya" Gadis itu mendengus lalu menutupnya kembali. Setelahnya gadis itu lanjut membaca tulisannya.

Jika bisa, aku ingin kembali ke satu tahun belakang dan terus berada disana dimna aku bisa merasakan segalanya, aku mempunyai sahabat, mempunyai banyak teman, merasakan kasih sayang yang sebenarnya, dulu aku berharap akan terus bersama sama sampai aku tidak ada lgi didunia ini tpi sayangnya semua itu tidak terjadi, mereka mempunyai banyak teman baru, mereka sudah mempunyai pacar, sudah mempunyai sahabat baru, mereka selalau bermain dengan sahabat barunya tanpa memperdulikan aku. Sebenarnya aku tidak berharap mereka akan mengajak ku hanya saja aku percaya kepada mereka. Tapi semua kepercayaan ku dihancurkan begitu saja, kulihat mereka bisa bahagia tanpa aku, awalnya aku merasa sedih karna mereka bisa tertawa lepas tanpa aku bisa bahagia tanpa aku, hingga akhirnya aku sadar, mengikhlaskan adalah pilihan terbaik. Aku ikhlas sekarang mereka bahagia bersama sahabat mereka masing masing dan ku harap akupun begitu bisa menemukan sosok yang tepat untuk dijadikan sahabat walaupun aku tidak tahu kapan aku menemukannya. Terimakasih untuk kalian semua yang telah mengisi masa kecilku dengan berbagai kenangan yang menyenangkan. Aku tidak akan lupa kepada kalian tidak akan:).
Jika kalian membutuhkan ku aku akan selalu ada untuk kalian tidak perlu malu ataupun ragu:)

Tuhan sungguh... Caramu mendewasakan ku sangat menyedihkan.

Adreena syakira michella.

Ya gadis itu bernama Adreena Syakira Michella. Lalu dia berdiri setelah menyelesaikan bacaanya-- berjalan ke arah lemari yang ada kaca besar di samping tempat tidurnya.

"Huftt, kalo kalian butuh gue dateng aja gue selalu welcome ke kalian, jangan pake acara malu malu segala dulu juga biasanya malu malu in" ujarnya kepada dirinya sendiri.

"Ngomong- ngomong soal mereka, kira-kira mereka lagi ngapain ya?" tanya nya masih kepada dirinya sendiri yang sedang bercermin itu.

Adreena menggeleng pelan. "Ngapain juga gue harus mikirin mereka, orang mereka aja gak peduli sama gue" ujar nya, lalu adreena itu membuka lemari nya mengambil baju panjang berwarna abu - abu dan celana jeans berwarna hitam, menutupnya kembali setelah mengambil baju dan celana.

"Jalan- jalan ah. Kali aja mood gue bisa balik, Bodo amat ga mandi juga" ujarnya lalu melangkah kan kaki nya menuju kamar mandi yang ada dikamarnya.

****
Sekarang, Adreena sedang berada di salah satu pasar malam di kota bandung. Berjalan sambil liatin barang - barang dan jajanan yang di jual dipinggiran. Sesekali dia meringis ketika mendengar dan melihat orang - orang yang teriak karna sedang naik perahu gantung yang ada di pasar malam itu.

Adreena berhenti berjalan lalu melihat sekeliling nya, Rata - rata yang datang ke pasar malam ini datang dengan pacar ataupun sahabatnya. Adreena menghela nafas kemudian duduk disalah satu bangku yang kosong di dekat penjual bakso "Bukannya jadi mood malah makin parah aja kalo gini caranya, orang orang dateng sama pacar nya sama sahabatnya lah gue apa? Sahabat juga gak punya apalagi pacar" katanya sambil menyimpan plastik yang berisi minuman yang sempat ia beli tadi.

Adreena mengambil minuman yang tadi ada di plastik lalu meminumnya sampai habis " Haus banget gue sampe minum sekali teguk gini" kemudia dia membuang bekas minuman dan plastiknya tersebut ke tong sampah yang tak jauh dari tempat duduknya.

" Terus sekarang gue harus ngapain coba? Masa diem ngeliatin orang orang doang? Apa gue pulang aja ya? Oke deh pualang aja"finalnya.

Adreena melangkah kan kakinya menuju parkiran berniat mengeluarkan motor nya dari parkiran tersebut. Adreena melihat - lihat dimana letak motornya dan yap! ketemu!! Namun, saat dia hendak mendekati motornya tidak jauh dari tempat adreena berdiri dia melihat 6 orang gadis keluar dari mobil berwarna merah dan ternyata itu adalah--"

"WOI!"

______

TBC

Hallo semuanya:)
Jadi ini cerita pertama aku, sebenernya sii ga ada niatan bikin cerita akutuh cuma karena teringang ngiang mulu yaudah aku bikin aja. Tetep dukung aku ya:)

Minta kritik dan sarannya ya dan jangan lupa kalo ada Typo tandaii.
Makasih.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Andreena Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang