LULLABY

111 11 24
                                    

Mataku menerawang kepada langit berwarna putih diatas sana, jejak awan pesawat melintang sangat panjang lagi dan lagi rasa sesak begitu menyeruak di dalam rongga dada.

Kehilanganmu seperti sebuah lagu pengantar tidur, ya setelah aku terlelap maka hanya akan ada kegelapan dan kegelapan itu yang aku rasakan hingga saat ini.
--------

"Kazuma, selamat pagi"

Senyum mu yang hangat menyapaku pada hari hari berikutnya di musim dingin, aroma masakanmu menyapa indera penciuman ku ketika aku membuka mata. Masakan rumahan berupa sup miso dan katsudon, makanan yang paling aku gemari setelah masakan ibu

"Salju mulai turun loh, Kazuma tidak ingin melihatnya? Salju pertama di bulan Januari"

Wajahmu yang riang ketika melihat butiran butiran es yang mulai berjatuhan di lantai balkon dengan mata berbinar, aku berjalan mendekat memeluknya dari belakang sembari menengadahkan satu tanganku keluar pintu balkon

"Youko chan, sangat menyukai salju kan? Bagaimana kalau dalam waktu dekat kita pergi ke Hokkaido? Bermain ski?"

Anggukan dengan penuh semangat ia berikan, aku tertawa bagaimana tidak? Begitu bersyukurnya diriku bertemu dengan gadis seperti dirinya.

.
.
.
Ponselku berdering untuk kesekian kalinya, Youko telah memejamkan matanya dalam dekapanku, dengkuran halusnya dan deru nafasnya terdengar begitu teratur. Aku mengusap kepalanya sebelum pergi beranjak dari sofa, menaruh buku pada nakas, dan mengatur posisi tidur yang nyaman bagi gadisku

Sebuah nama tertera, dari Likiya san.

"Halo, Likiya san? Ini Kazuma"

/"Happy new year Kazuma, aku hanya ingin bilang Minggu depan segeralah kembali ke Tokyo kita akan membahas perihal konser tour bulan depan"/

LULLABYWhere stories live. Discover now