perkenalkan nama ku panggil saja Riki, aku adalah seorang pengusaha muda yang masih berkuliah karena tidak lulus-lulus akibat kuliah sambil kerja, sebagai seorang lelaki aku memiliki karir yg cukup bagus di masa muda ku, hanya saja karir kuliah ku yg mencorengnya, seburuk-buruknya lelaki yg susah lulus akhirnya akan mendapat ilhamnya agar serius berkuliah bukan, yah disini aku mendapat ilham ketika akhirnya aku dipertemukan dengan mantan pacarku dulu sebut saja lisna, Lisna ini adalah gadis yg cukup terkenal dikampusku karena kecantikan kemolekan dan kealimannya, yah dya seorang gadis muslimah yang bisa menuntunku menyelesaikan study ku ini
semua berawal ketika aku selesai bimbingan yang tak kunjung mendapatkan acc dari dospem ku dengan alasan aku tidak serius mengerjakan skripsi ini, dengan bergerutu aku meninggalkan ruang dosen sampai tidak sadar aku menabrak seorang wanita
brugggg....
"aduh mba eh dek maaf saya tidak sengaja" kataku spontan
"aduh, iah ka gpp ko, salah aku jg jln buru-buru" jawabnya
saat itu aku benar-benar terpana dengan kecantikannya sampai sampai aku melamun
"kaka gpp ?" tanya nya mengagetkan ku
"oh iah kaka gpp, kamu sendiri ?"
"gpp ko, cuma jatoh dikit doang"
dya berkata sambil tersenyum membuatku benar-benar terkesima
"oh iah kenalkan nama ku Riki daru jurusan Akuntansi" sambil menyodorkan tangan untuk bersalaman
"nama saya Lisna ka dari jurusan *******"
dia hanya menanggapi salam selayaknya seorang muslimah dan tidak memegang tanganku membuatku kikuk dan semakin terpesona
"kamu mau kemana ko buru-buru ?"
"oh kebetulan saya sedang cari info beasiswa ka mau ke mading, tapi ternyata blm ada makanya saya kesini untuk bertanya ke dosen" jelasnya
"wah kamu hebat sekali sampai nyari beasiswa"
"oh itu karena aku anak pertama dan ibuku sudah menjadi janda, jadi aku mencoba mencaribeasiswa untuk membantu meringankan beban biaya ka"
aku terkejut dya begitu gamblang meyebutkan masalah pribadinya pada orang yg baru saja dya temui
"oh maaf de saya gatau"
"gpp ko ka, kalau begitu saya permisi dulu"
"oh iah silahkan"
sebelum pergi aku kembali memanggilnya
"Lisna..."
"iah ka?"
"maaf tapi apa boleh saya minta nmr hp kamu?" aku bertanya seperti itu tanpa berfikir panjang
"iah ka silahkan, tapi maaf kalau misal aku jarang membalas pesan soalnya aku jarang punya kuota/pulsa, paling sering dikampus karena ada wifi ka"
"iah tidak apa-apa, kalau begitu bolh saya save nmr nya yah"
begitulah awal pertemuanku dengan Lisna yg begitu mengubah hidupku dikampus ini
skip cerita akhirnya kami semakin akrab, Lisna benar-benar menjadi bidadari yang seakan merubahku agar bisa lebih baik dibidang pendidikanku, bahkan tak jarang dia sering menemani ku mengerjakan skripsi di perpus, teman-temannya pun sering bilang bahwa kami seperti pacaran.
bukan sekali memang aku mengajaknya menjalin hubungan, hanya saja dia selalu menolak ku bahwa itu dosa dan dia hanya mau jika menikah kalau mau menjalin hubungan
singkat cerita akupun telah diwisuda dan lulus, akupun masih instens berhubungan dengan Lisna dan semakain intim, sampai akhirnya aku beranikan diri untuk melamarnya
"Lis, kita kan sudah kenal lama, aku juga sudah lulus dan sudah dibilang sukses dalam bidang pekerjaan"
"iah ka selamat yah Lisna ikut senang"
"aku teringat omongan mu dulu, bahwa kamu hanya mau menjalin hubungan dengan lelaki apabila menikah"
"iah ka, maaf kalau kaka menembak ku lagi aku akan tolak, karena aku ingin hubunganku kelak menjadi yg pertama dan terakhir"
"kalau begitu, maukah kamu menikah denganku Lis ?"
Lisna terkejut dengan apa yg kukatakan, terlihat dari ekspresi wajahnya yg memerah
"apa ka ? apa aku tidak salah dengar ?"
"tidak Lis, kamu tidak salah dengar ko, aku serius"
"tapi ka Riki, aku masih kuliah dan ingin menyelesaikan study ku dulu, lagipula kaka tau bagaimana keadaan ekonomi keluargaku"
"tidak masalah Lis, aku kan tunggu kamu lulus kalau memang kamu mau menyelsaikan study mu dulu, dan aku jg tidak memandang latar belakang keluargamu, bagiku kamu tetap terbaik"
"maaf ka, Lisna tidak bisa memutuskan ini sendiri, Lisna harus bilang ke orangtua Lisna dulu"
"baiklah, kaka akan tunggu jawabanmu, dan kaka siap bertemu dengan orangtuamu"
akhirnya Lisna memberitahuku jika memang serius, aku harus bertemu ibunya untuk melamarnya.
tanpa berfikir panjang akhirnya ketika hari libur kuliah Lisna aku datang ke kampungnya bertemu keluarganya, tanpa disangka ternyata keluarganya sangat menerimaku dengan tangan terbuka, ibunya bilang bahwa Lisna banyak cerita tentangku, bahwa aku adalah lelaki yg baik, aku benar-benar tersentuh karenanya
"Nak, kalau memang ank Riki serius dengan Lisna, ibu setuju, tapi biarkan Lisna selesaikan studynya dulu yah, agar setidaknya menjadi wanita yang terdidik kelak, dan Lisna dan ibu ini berasal dari keluarga yg bisa nak Riki lihat sendiri"
"saya serius bu, tenang saja bu, saya mencintai Lisna tanpa memandang apapun, saya tulus cinta padanya, dan jika ibu tidak keberatan saya siap membiayai kuliah Lisna sampai selesai dan setelah izinkan saya menjadi lelaki pendampingnya" jawabku tegas dan yakin
dengan perkataan seserius itu, ibu mana yg tidak luluh hatinya jika anak perempuannya di lakukan layaknya putri seperti itu
akhirnya ibu dan keluarganya menyetejui lamaranku dengan syarat bahwa aku harus menunggunya lulus dahulu, bukan hal sult bagiku, karena Lisna berkuliah di kota ku, sehingga aku tetap akan sering bertemu dengannya
dengan kehidupan yg kurasa semakin membaik karena mendapat calon istri yang kudambakan, karir kupun kian melejit, bahkan aku sudah memiliki dua anak cabang di kota lain, selama Lisna kuliah kini semua kehidupan nya aku yang tanggung, ini murni kemauanku demi membahagiakan calon sitriku tersebut
Lisna ku pindahkan kostnya ke tempat yg lebih bagus, sekarang dia memiliki waktu lebih banyak istirahat dan bergaul dengan temannya karena tidak perlu memiirkan beasiswa nya lagi
suatu hari aku mengajak Lisna ke rumahku menginap dengan alasan agar menemaniku lembur kerja dirumah, diapun tanpa curiga mengiakan ajakanku, karena memang sudah cukup sering dya menginap
"yank" sahutku
"iah ka..." jawabnya
"kamu ini, kita sudah tunangan hampir tiga bln, kamu masih saja manggil aku kaka, panggil sayang dong" rengek ku
"iah maaf, aku masih blm terbiasa.."
"tidak apa-apa sekarang biasakan yah, kan nanti kita akan segera menikah" rayu ku
"ii..iah sayang"
"begitu dong"
"yank, aku sayang kamu, boleh aku mencium mu"
"taa...tapi sayang, aku takut"
"tidak usah takut sayang, aku ingin menunjukan rasa cintaku padamu"
tanpa babibu aku langsung mencium nya, dari kecupan hingga akhirnya kulumat bibir cantiknya
"gimana rasanya yank ?"
"aneh, jorok bgt tadi ludah kamu masuk kemulutku" jelasnya
"itu namanya ciuman sayang, tapi kamu suka ?"
"eehhh... iah suka"
aku terus melanjutkan perbuatanku pada Lisna, awalnya dia menolak ketika ku ajak berhubungan badan, namu dengan rayuanku dan janji bahwa aku kelak akan menikahinya dya tetap harus memenuhinya sebagai seorang istri akhirnya dya luluh
"uughhh sayang"
Lisna mendesah ketika payudaranya ku jilat, dan kuhisap putingnya
"enak yank ?" pancingku
"iahhh ahhh enak, geli sayang"
"mau yang lebih enak sayang?"
"aahhh apa itu sayang ? mau..."
akhirnya tanpa menunggu waktu aku langsung menelanjanginya dan bersiap mengambil perawannya, Lisna hanya pasrah ketika kutelanjangi
"aadduuhhh.... sakit sayang sakiittt.. stttooppp..." teriaknya ketika kemaluanku menjebol keperaawanannya
"tenang Lisna ku sayang, sakitnya hanya sebentar ko, tahan yah" bisik ku, akupun bisa merasakan ada darah yang mengalir dari daerah kewanitaannya
"eeuugghhh eeughh...eeugh..." Lisna mulai mendesah ketika ku keluar masukan kemaluanku
"enak sayang ?"
"eeughh sakit..tapi enakkgghh aahh.."
"kalau begitu, kamu suka sayang?"
"eeuhh iah.. aaahh aku ahh sukaaa.."
"suka apa sayang ?" pancingku sambil teros menggenjotnya
"aku suka di setebuhi sayang ahhhhhhhhhh...." Lisna terus mendesah seiring kugenjot memeknya
"ini namanya ngentot sayang, coba kamu bilang kamu suka apa?"
"eughh ahhkuu sukkhhaa ngentthoottt aahhhh... aku pipis yank..."
akhirnya Lisna mendapatkan orgasme pertamanya disusul aku beberapa saat kemudian
"sayang, maaf yah aku khilaf, tidak seharusnya aku melakukan ini sebelum menikah maafkan aku" jelasku
"kamu jahat, kamu bilang kamu akan menjagaku sampai menikah hikss ..hiksss.." Lisna menangis karena kejadian tadi
"maafkan aku, aku khilaf, aku melakukan ini karena dasar cinta, akupun sudah siap bertanggung jawab" aku mencoba meyakinkan dan menghiburnya
"iaahhh hiks..hiks.. aku maafkan, semoga kamu bisa pegang janji kamu untuk menikahi ku"
"tentu saja sayang"
setelah keadaan membaik, dan melihat Lisna masih polos tanpa pakaian membuat birahiku on kembali, akhirnya kami pun melakukan sex,
"sayang aahh..aahhh teruss yg kenceng..." Lisna sudah tidak malu lagi sekarang
"enak ga sayang?"
"aahh iashhh enak banget penis aahh kamu"
"ini namanya kontol sayang, coba bilang "
"aahh iah enakhh bangethh khhontoll kamu"
"kamu binal sekali sayang, kaya Lonte kalau gini"
"aakhhh aku bukan lonte sayang aahhh"
tiba-tiba aku mencabut kontolku dari memeknya Lisna pun bingung dan kentang karena gagal mendapat orgasmenya
"ko dicabut yank...masukin lagi ayok aku mau keluarr"
"katanya bukan lonte, ko minta dimasukin ?" tanyaku dengan senyum mesum
"aahhh jangan gitu yank, ayo masukin laa.."
PLAKKK... PLLAAKK aku menamparnya cukup keras dipipi dan payudaranya, Lisna justru mendesah aku begitukan
"bukan lonte, tapi ko di ewe mau, ngemis-ngemis lg" lecehku
"aahh aku bukan lonte, tapi aku mohon masukin lg yank" sepertinya Lisna sudah benar-benar jatuh kedalam jurang kenikmatan
"aku mau memuaskan mu yank, tapi ada syaratnya" tawarku dengan senyum
"aakkhhh sarat apa?" lisna terus mendesah bahkan tangannya kutahan agar tak mengelus memeknya
"kamu harus menjadi budak dan lonteku dan menuruti semua keinginanku gimanaa?"
"tapii aku bukan lonte aku kan calon istrimu"
"yahh terserah, kalau tidak mau jg aku tidak memaksa, berarti kamu akan kupuaskan nnti setelah kita menikah"
"aahhh iah iah, aku mau sekarang tolong puaskan aku aaahh"
"mau apa ? yg jelas dong ?"
"akkhhu mau jadi Lonte dan Budakmu serta menuruti semua permintaanmu, sekarang tolong puasin aku yannkkkk"
"baiklah lonteku, sekarang lihat ke kamera hp dan bilang kamu siapa dan akan apa"
"aahhh nama Saya Lisna, saya seorang mahasiswi, tapi sekarang saya juga seorang Lonte dan Budak dari pacar saya dan akan melakukan semua permintaanya"
"pinterrrrr, sekarang rasain nih kontol kesukaan mu"
"aahhh aahhhh"
tak berapa lama akhirnya Lisna mendapatkan puncaknya dengan diakhiri Squirt membasahi kasur yg kami tempati
aku benar-benar tidak menyangka dibalik penampilannya yg muslimah ternyata Lisna bisa seperti ini, dan yang paling tidak kusangka dia menyukai sex kasar dan direndahkan ketika melakukan sex sampai dya squirt.
aku terbangun ketika matahari sudah menyinari mataku ini, kulihat jam menunjukan pukul 9 pagi, kulihat Lisna sudah tidak ada disampingku
akupun memakai celana kolor ku dan keluar untuk mencari Lisna, tak berapa lama kulihat ternyata Lisna berada di meja kerjaku namun aku tak bisa melihat apa yg dilakukannya
"lagi apa yank, bangun-bangun udah ngilang aja" kataku mengagetkannya
"ehh.. kamu sudah bangun yank?" sepertinya dia benar-benar terkejut
ternyata Lisna sedang menonton Film Porno koleksiku yg kebanyakan temanya humilated dan masochist girl
"gausah kaget sayang, sudah sewajarnya kamu tahu hal seperti itu kan, karena sebentr lg kamu kan jadi seorang istri" kataku mencoba menenangkannya dari rasa kaget
"maaf sayang, aku ga maksud buka-buka file pribadi kamu, abis aku tadi bosen dan liat komputer kamu nyala, maaf yah"
"iah tidak apa-apa, kamu sudah makan ?" tanyaku, karena sepertinya cacing diperutku sudah demo ingin makan, karena seingatku dari kemarin malam kami berdua blm makan karena berhubungan badan
"blm sayang, kamu lapar ? biar aku masakin yah"
aku mencegahnya ketika ia akan pergi ke dapur
"gausah sayang, dirumahku tidak ada bahan masakan jg ko, yaudah mending kita nyari sarapan yuk, biasanya disekitaran komplek banyak yg jualan bubur" ajak ku
aku berjalan dengan bangga pagi ini, karena aku berjalan bersama calon istriku yang cantik
"mba pesen uduknya dua yah dibungkus" kataku
"pake gorengan de ?" tanya si mba
"pake mba, pake telor jg mba"
"iah dek tunggu yah"
setelha menunggu cukup lama karena ramai jg yg beli akhirnya aku dan Lisna kembali ke rumahku untuk segera sarapan
ditengah-tengah sarapan kami aku mencoba menanyakan sesuatu untuk memecah keheningan
"yank, aku ga nyangka semalem kamu binal bgt yah sampe bisa squirt gitu"
"itu kan gara-gara kamu tau heeuu"
"ngomong-ngomong yank, kamu tadi liat bokep aku yg genre nya kaya gitu kamu suka yah ?"
"eeuhhh awalnya penasaran sih ko gambarnya cewek telanjang di tapi dya make apa gitu di vaginanya sambil jalan make kalung anjing"
"oh itu namanya Dildo sayang, buat cewek yg pgn sex tapi gada lawan, dan cewek tadi itu masochist suka di rendahkan dan disiksa gitu, kaya kamu semalem lah hehe"
"oh ada yah cewek kaya gitu, liatnya aja aku merinding, tapi penasaran pgn nontn sampe abis, eh kamu dtg ngagetin aku"
"kalau penasaran kenapa kamu ga coba aja"
"hah coba gimana maksud kamu ?" tanya Lisna heran
"udah nnti aku atur, lagian kan kamu semalem bilang mau jadi budak aku dan nuruti semua permintaanku ya kan"
"ia sih, yaudahlah terserah kamu aja"
hari itupun kami lewati tanpa ada kejadian berarti karena Lisna haru pulang ke kosnya takutnya di curigai karena tidak pulang semalaman
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Dengan Mantan Berhijab
RomanceCerita pengalaman saya bersama mantan pacar saya