Part 3

13.3K 50 0
                                    

haru berlalu dan Lisna sudah mulai terbiasa dengan keseharian kelonteannya, dya sudah mulai tidak lagi protes ketika kekampus tidak memakai dalaman dan berangkat dengan buttplug yg tertancap di pantatnya, disini saya ingin menceritakan bagaimana cerita dari sudut pandang Lisna sesuai dengan apa yg waktu itu beliau ceritakan kepada saya rasanya berkuliah dengan keseharian seperti yg sudah saya suruh, mungkin disini akan ada sedikit bumbu penyedap yah hu semoga bisa dinikmati

**POV Lisna**
KKRRIINNGGGGG......
Alarm pagiku berbunyi menandakan bahwa hariku sudah dimulai, namaku Lisna seorang Mahasiswa yg dikenal muslimah dikampusku dengan perawakan yg akan membuat semua lelaki tertarik untk menyentuhnya, keseharianku dikampus maupun diluar sangatlah tertutup dengan menggunakan gamis longgar yg tidak menampakan lekuk tubuh serta dilengkapi dengan jilbab lebar dan terkadang menggunakan cadar, namun setelah aku berpacaran cukup lama dengan pacarku aku mengalami perubahan yg sangat bertolak belakang, aku masih mahasiswi muslimah dengan gamis longgar dan jilbab lebar, namun sekarang dibalik itu aku sudah tidak memakai apa-apa lagi alias polos, semua ini terjadi karena pcarku yg membangunkan sisi binal pada diriku yg sepertinya selama ini terpendam
hari ini aku jadwal kuliah yg sedikit namun jg aku memiliki jadwal untuk bimbingan skripsi, aku sudah bisa bimbingan skripsi karena SKS ku cukup dan matakuliah wajib sudah kubabat habis

hari ini lagi-lagi pacarku menyuruhku untuk berpakaian seperti biasa, yah "seperti biasa" disini adalah menggunakan gamis longgar serta jilbab lebar namun tanpa memakai apapun dibaliknya dan menembalkan kembali tulisan nakal berbau pelecehan ditubuhku dengan spidol permanent yg diberikan pacarku,aku yg sudah terbiasa dengan rutinitas ini mulai merasa nyaman saja dan cukup menikmati, seperti yg sudah pernah kubilang pada pacarku bahwa mungkn aku memang memiliki jiwa binal pada diriku yg hanya dibalas tawa olehnya

aku bersiap memakai gamis dan jilbabku, namun ketika aku hendak berangkat ada sebuah notifikasi pesan di hp ku dari pacarku
"hari ini kamu kuliah longgar kan ?"
"iah cuma satu trus bimbingan deh, knapa sayang ?"
"bagus dong, kalau gitu aku pgn kamu kekampus make buttplug yah, yg ukuran biasa aja ini perintah!"
"iah sayang"
"pinter, jangan lupa poto dulu"
CKREK... akupun memakai buttplug tersebut dan memotonya untuk ku kirim pada pacarku, entah kenapa aku tidak bisa menolak semua perintah atau keinginannya mengenai hal tabu tersebut terhadapku, selain karena aku cinta dan takmau kehilangannya, kurasa aku jg suka
setelah kupastikan bahwa jilbabku cukup menutupi dada ku dan buttplug terpasang sesuai pada tempatnya akupun mulai berangkat kekampus, aku biasa memakai becak dari kosan ku karena cukup dekat hanya 5 menit aku sudah sampai digerbang kampus tercintaku

"hai Lis...."
"hai Lan dtg pagi ?"
ini adalah Wulan kelasku, dya jg seorang akhwat sepertiku bahkan dya aktif organisasi muslim kampusku
"iah Lis, soalnya aku tadi ada acara kumpul dulu sama anak organisasi"
"pantes jam segini udah dikampus, biasanya mepet jam mk baru dtg"
"yah gpp lah sekali-kali kan ehehe, kamu udah sarapan blm ?"
"blm Lan, biasa anak kos mana sempet bikin sarapan" candaku
"yaudah temenin aku sarapan yuk dikantin, kebetulan aku jg blm sarapan hehe"
"eehmm boleh deh"
aku sengaja berjalan di belakang Wulan karena takut dya menydari jika jln ku sedikit aneh mengangkang karena ada benda mesum di bool ku, masalahnya kantin ini lumayan jauh dari gerbang jika berjalan kaki, bukan prihal jaraknya, namun karena ada sebuah buttplug diboolku setiap langkah terasa menyiksa birahi sekali bagiku, aku seorang mahasiswa muslimah dikampus sekarang sedang berjalan tanpa dalam sama sekali dan memakai sebuah buttplug di kampus dan memiliki tulisan kata-kata kotor nakal pada tubuhku apajadinya jika orang-orang tahu,pasti mereka akan memerkosa ku disini, memikirkan hal itu justru entah mengapa aku jusru semakin terangsang

"Lin ayo cepet, lelet amat jln mu kaya penganten" ejeknya
"eh iah Lan" wulan membuyarkan lamunan jorok ku tadi
"eh iah, kan emng udah calon penganten yah, lulus langsung jadi Nyonya Riki hehe" karena Wulan adalah sahabatku, dya tahu bahwa aku akan segera menikah setelah lulus kuliah
"ih apa sih Lan, masih lama aku masih pengen ngejar study dan karir hehe"
"ngmong-ngmong kamu kenapa ? muka mu merah gitu, trus keringetan lagi"
"oh.. gpp ko Lan, mungkin aku kecapean kali semalem aku beresin revisian dari pak ***** soalnya sekarang ada jadwal bimbingannya"
"aduh kamu tuh, jangan terlalu maksain Lis, kalau kamunya jatuh sakit malah berabe kan, yaudah makanya cepet kita makan dulu biar kamu jg seger"
untungnya Wulan tidak curiga bahwa muka memerah dan berkeringat ini karena aku sedang birahi tinggi, mau taruh dimana mukaku jika Wulan sampai tau

jam kuliahpun dmulai aku dan Wulan duduk seperti biasa berdampingan, namun karena hawa dingin dari pendingin ruangan kelas, putingku sekarang menjadi keras dan sangat sensitif karena bergesekan langsung dengan gamisku, aku harap tidak ada yg sadar jika, jika saja mereka memerhatikan pasti saat ini ekspresiku sedang birahi sekali dan jika diperhatikan lebih detail mereka bisa melihat putingku tercetak dari luar
"Lin, kamu kenapa dari tadi diem terus ?" Wulan mengagetkanku dengan pertanyaannya
"gpp ko Lan, aku hanya sedang konsentrasi aja ama pelajarannya, dah ah diem"
"yadeh anak rajin" balas Wulan sebal
mana bisa aku berbincang lama-lama dengan wulan dalam keadanaan ku yg seperti ini

setengah jam pelajaran berlalu aku sudah benar-benar tidak dapat menyembunyikan rasa horny ku, akupun mengirim pesan pada pacarku
"yank, aku sange bgt ini di kelas, bingung takut gamis ku becek soalnya memek ku rasanya becek banget, aku lepas yah buttplugnya"
cukup lama aku menunggu balasan dari pacarku sampai ia membalasnya
"berani kamu lepas, kita nikah batal, kalau emng sange ya kamu ke toilet aja, ngocok disana jangn lupa divideo kirim ke aku"
membaca ancamannya yg akan membatalkan pernikahan kami benar-benar membuatku takut karena semua sudah kuberikan padanya
"iah maaf, tapi aku beneran sange, memek ku kerasa bgt becek"
"yaudah sekarang kamu ke toilet sana ngocok, jgn lupa di video tanpa ngelepas buttplugnya, aku tunggu"
karena sudah sangat horny akupun langsung mengikuti sarannya, aku pamit ketoilet, ditoilet aku sengaja ambil bilik paling ujung dan langsung mengangkat gamisku untuk melakuakan kebutuhan biologisku tersebut, saat tanganku menyentuh memek ku, ternyata benar saja becek sekali, untung blm merembes pikirku
dengan hati-hati aku menyalakan video pada hp ku dan memposisikan tepat kearahku yg sedang bermasturbasi di toilet kampusku ini, sungguh nakal diriku ini, aku mulai berfikir bahwa seperrtinya memang inilah diriku sebenarnya, aktifitas ini kuakhiri dengan sebuah squirt ringan yg kuarahkan kepispot sambil menutup mulut,cukup lega rasanya namun masih terasa ada yg kurang, yah aku butuh KONTOL batinku, akupun lanjut mengirim video erotis ku tsb kepacarku dan kembali ke kelas

"gila ngapain aja kamu lama bgt ditoilet hampir setengah jam" Wulan menyelidik
"maaf, kayanya tadi pas sarapan aku pesennya kepedesan jadinya mules bgt tadi" alasanku
"yaudah, nih tugas yg tadi dikasih, catet sendiri yah"

tidak ada yg special setelah kejadian tersebut, masalahnya aku masih ada bimbingan skripsi sampai siang ini, aku masih blm bisa membayangkan apajadinya jika nnti aku terangsang berat lagi, karena tidak mungkin aku alasan ketoilet ketika sedang bimbingan itu sangat tidak sopan, entahlah aku hanya bisa berharap hal itu tak terjadi

update ?
tunggu aja

Kisah Dengan Mantan BerhijabTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang