❦ᴀɴɴᴏʏɪɴɢ❦

873 105 11
                                    

warn!mpreg

Saat kau jatuh cinta, maka hatimu akan terasa hangat.
Dunia akan terasa begitu indah.
Dan hanya dengan melihat ia tersenyum, maka semesta terasa berada di dalam genggaman.
Cinta semenyenangkan itu memang.

Atau, harusnya begitu.

Namun ini Jongin, dengan pengalaman jatuh cinta dan berhasil menikahi orang yang ia cintai.
Merasa bahwa cinta dalam konsep orang kebanyakan hanyalah omong kosong belaka.

Cinta itu, Memperbudaknya.

"Jongin, tolong masakkan aku samgyeopsal"

Itu Sehun dengan wajah cantiknya yang menyebalkan dan perut buncit berisi si calon buah hati.

Mari kita perjelas.
Jongin di sini baru saja pulang kerja dengan tubuh dan pikiran yang lelah. Namun sesampai di rumah ia malah diminta sang istri tercinta untuk memasak sementara Sehun hanya berada di rumah saja sepanjang hari.

"Kau tidak memasak?"
Jongin melonggarkan dasi di leher. Ia bahkan belum bernapas setelah sampai.

"Aku malas"
Ah, alasan yang sangat memprihatinkan.

Jongin menghela napas. Sehun memang cukup menyebalkan setelah mengandung anak pertama mereka.
Segala keinginannya adalah mutlak.

"Pesan saja ya sayang? Aku lelah sekali" Jongin sudah cukup terlihat menyedihkan.
Tapi, apa Sehun perduli?

"Kau pikir ini keinginanku apa? Ini keinginan anak kita. Samgyeopsal, dan harus kau sendiri yang memasak" nada sinis dan tangan bersidekap.
Jongin mendesah.

"Ya, ya yang mulia"
Lalu menggulung lengan kemeja sebelum menyibukkan diri di dapur.




Cinta itu, cemburuan dan kekanakan.

BYURRRRR

Jongin menganga.
Ia baru saja membicarakan sebuah project dengan sang klien yang adalah teman lama sebelum tiba-tiba wajah wanita itu basah kuyup tersiram air.

Itu Sehun yang memegang gelas berisi air yang telah tandas. Dengan wajah memerah menahan kesal. Jongin tidak punya ide bagaimana sang istri bisa ada disana.
Soyeon bahkan hanya bisa melongo saking terkejutnya.

"Apa-apaan ini Sayang?"

"Bukan apa-apa, hanya memberi pelajaran pada wanita yang mencoba merebut suami orang"
Sehun memelototi Soyeon.

Jongin meringis. Soyeon nyaris menangis. Seingatnya wanita itu memang cukup cengeng waktu Senior High School dulu.

"A, aku minta maaf...."
"Aku sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah. Jadi aku tidak mungkin berniat merebut Jongin, kami hanya bicara soal pekerjaan"
Oh Sehun benar-benar luar biasa.
Bagaimana bisa jadi Soyeon yang meminta maaf.

"Cepat minta maaf, kau sudah salah sangka dan seenaknya menyiram dia"
Jongin sedikit kesal dan takut Soyeon trauma pada tingkah bar-bar istrinya.

"Tidak mau, siapa suruh dia duduk dekat-dekat begitu" si tak mau mengalah Oh Sehun.

"Duduk kami terpisah meja. Maksudmu kami harus berjarak 100 meter begitu?!"

Namun Sehun hanya mengendik acuh lalu pergi begitu saja. Meninggalkan Jongin bersama Soyeon yang menggigil kedinginan.



Cinta itu, Egois.

Pada suatu malam setelah serangkaian kelakuan menyebalkan Sehun yang membuat Jongin hanya dapat mengusap dada.

Kaihun's Oneshot CollectionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang