1|Aurora

37 8 1
                                    

SMA Cakrawala at 16.34.
Kejadian yang berawal di parkiran yang sunyi.

BRUKKK!!!

"MAMPUS KENA!!"

Refleks Devan dan Kenzo Berhenti dan membalikkan badan mereka karena tiba2 seorang gadis yang satu SMA dengan mereka melemparkan sepatunya ke motor devan.

Devan menyergitkan keningnya,karena dia merasa tidak mengenal gadis ini.kemudian dia melihat name tag gadis itu yang tertera nama
"Aurora adelwis rendra" ya dia sering mendengar nama itu,gadis yang pindah ke SMA cakrawala seminggu yang lalu,nama yang selama dia pindah kesini sering dibicarakan karna parasnya.

Gadis itu tidak sendiri,dia bersama seorang temannya,yang terlihat masih syok dengan kelakuan gadis pelempar sepatu itu.

Kemudian dua gadis itu mendekat.

"Kamu yang namanya devan kan?"seru aurora

Devan diam tidak menjawab,dia hanya memasukkan kedua tangan nya ke saku celananya,sangat cool.

Astaga jangan bilang kalo aku salah orang'batin aurora

Devan melihat raut wajah gadis itu yang mulai panik,sungguh aneh sekali gadis ini.sampai ketika kenzo bersuara.

"Hahaha"kenzo tertawa sambil memegang perut nya,"bneran lo nggak kenal dia, temen gue yang cakep ini"

Aurora menyergit dan melihat devan dari atas sampai bawah.seperti sedang menilai.

Devan tersenyum miring,melihat kelakuan gadis ini,yang menatap nya terang terang an,tatapan yang entah kenapa berbeda dari gadis2 lain yang biasanya menatap dirinya.
"Ada urusan?,ambil tuh sepatu lo"seru dingin devan sambil menunjuk sepatu aurora yang tepat ada disamping kakinya.

Aurora dan emma terkejut dengan suara devan yang begitu dingin dan mengintimidasi suasana.

"Jadi gini...aku auror~"aurora mengulurkan tangan nya.

"Ra kita kesini bukan mau kenalan,kita mau ngasih pelajaran sama dia"

Protes emma,temannya aurora.

"Hehe maap lupa" cenges-nges aurora.

Devan menggeleng pelan melihat tingkah gadis di depannya ini.

"Kenapa kamu buang surat dari temen ara?"

Devan mengerutkan kening tidak mengerti.ahh dia baru ingat,baru saja ingin menjelaskan,tiba2 saja gadis itu sudah mengoceh duluan.

"Denger ya!!malsa temen nya ara itu sampai nangis semaleman,karna kamu buang surat nya dia ke tempat sampah deket kantin,bikin riet aja,tau nggak kita berdua ini yang jadi korbannya harus nemenin dia di telpon sampai tidur,lihat nih mata ara udah mirip kayak panda,kalo ara makin cantik mah nggak papa,ini mah jadi kyak mayat idup matanya ara,ngerasa paling ganteng gitu?"cerocos aurora,mukanya sudah seperti dikejar kejar orang,napasnya naik turun,sungguh ber- api2,sangking emosi nya dia.

"Eh iya sih kamu memang ganteng,tapi malsa temen nya ara juga cantik,pakek banget malahan,tapi ya agak resek sedikit"

Emma melotot mendengar kalimat terakhir yang ara ucapkan

Devan menahan senyumannya,tidak berhenti menatap gadis di depannya ini,bukannya terlihat sangar,justru terlihat sangat mengemaskan.

"Pokonya kamu harus minta maaf sama malsa,ara nggak mau lagi punya mata panda" cemberut ara

"Ngapain gue minta maap,lagian nggak sengaja aja kebuang tuh surat" ucap devan dengan santai.

"Tetep aja salah lo oon,lagian cewek cakep banyak yang ngejer masih aja lo nggak tertarik"seru kenzo sambil menjitak kepala devan.ketika kenzo sadar apa yang dia lakuin barusan,dan sebelum macan ngamuk,kenzo lebih dulu agak menjauh semeter dari devan.
"hehe maap bro"

Sedangkan emma yang dari tadi diam,tidak brani berucap,hanya menghembuskan napas lelah,ketika dia tau devan tidak tertarik dengan sahabatnya...malsa.

"Bneran kamu nggak tertarik sama sahabatnya ara?udah ara bilang malsa itu cantik kok,masa sih nggak tertarik!!sok jual mahal banget ni orang!!"emosi ara meluap lagi

"Cantikan juga lo" seru devan lagi lagi dengan nada santai nya,sambil tersenyum tipis.

Aurora,emma membulatkan mata,syok,kaget,bercampur satu setelah  mendengar kalimat yang barusan kluar dari mulut sang most wanted di sekolah ini.sementara kenzo menatapnya menyeringai,dia tau kenzo akan mengejek nya karna ini pertama kalinya dia memuji seorang perempuan.tapi devan tidak berbohong memanf benar gadis yang bernama aurora ini sangat lah cantik,wajar saja bnyak yang menyukai dia.

Tiba2 gadis itu berdehem dan menatap devan.

"Makasih" ucap aurora dengan tersenyum sangat lebar

"Ara!!!!"protes emma,sungguh sahabatnya yang satu ini sudah tidak punya malu lagi.

Seketika aurora sadar akan respon nya tadi,dia panik,pasti sekarang mukanya sudah mirip kepiting rebus,reflek dia memegang pipinya,dan secara spontan dia menarik emma untuk pergi dari sana.sungguh dia sangat malu.

Devan tersenyum melihat itu,tersenyum penuh bukan tersenyum tipis yang biasa ia tunjukan,bahkan dia menggeleng-gelengkan kepalanya.

"wahh wah ini bener temen gue kan,ini devan kan,ap lo bilang tadi cantik?gua nggak mimpi kan"kenzo menepuk nepuk pipinya,berspekulasi bahwa ini dunia nyata atau bukan,pikirannya terhenti seketika,ketika mendengar suara motor khas devan yang sudah bersiap untuk pulang.














Vote dung🙏🏻

See you♥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BRIGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang