39. Api Unggun

750 51 13
                                    

"Tetaplah menjadi diri sendiri karena itu akan membuat orang-orang disekitarmu seketika jatuh hati akan kekuranganmu."

~~~

Hari sudah menunjukkan waktu malam, mereka berinisiatif membuat acara bakar-bakaran dipesisir pantai karena cuaca langit yang sangat indah saat ini dengan warna birunya dan bintang-bintang yang berkilauan.

Karpet sudah mereka geletakkan dipasir pantai, beberapa bahan makananpun sudah dihidangkan, barang-barang lainnya yang penting dan juga terutamanya menyiapkan api unggun karena pastinya malam hari sangat dingin.

Rezvan menyalakan api ditumpukan-tumpukan ranting-ranting kayu agar mereka bisa merasakan suasana hangat dimalam hari yang dingin ini.

Posisinya mereka membuat barisan melingkar menghadap api unggun, memakai selimut juga agar udara dingin tidak menusuk kedalam badan.

"Bakar ikan dulu yuk!" ajak Kenzo

"Ikan dapet darimana?" tanya Freslyn

"Itu tu ada jualan ikan seger, btw ini gue beli sore tadi." tunjuk Rezvan kearah tukang jualan ikan diujung

Mereka ber'oh'ria lalu membuka bungkusan 3 ikan mujaer yang masih segar tapi sudah mati jadi tinggal dibakar saja dan menyiapkan berbagai bahan makanan dan minuman.

"Huuu...huuu...kok ga bisa idup sih." usaha Kenzo yang mencoba membakar ranting kayu itu tapi tidak kunjung terbakar

"Sini ah sama gue." Devaro merebut korek gas itu dengan mudahnya ia bisa membuat ranting kayu itu terbakar. "Gitu aja ga tau" cibirnya

"Kok bisa?!" tanya Kenzo tercengang, Devaro menggelengkan kepalanya heran

Selanjutnya mereka mulai menusukkan ikan-ikan itu di tusukan lidi tebal lalu segera membakarnya dengan volume api yang sedang.

Sambil menunggu ikannya matang, mereka mengobrol hal-hal yang baru sambil bercanda ria membuat suasana semakin hangat.

Tapi, Albara tidak ada disini dan Aleyssa baru menyadarinya. "Lah Albara kemana?" khawatirnya

"Ga bakal diculik putri duyung kok, paling lagi berhubungan sama wc." ujar Kenzo ngasal

"Lo ngomong apa seh?" bingung Rezvan sembari menonyor jidat Kenzo kemudian membalikkan ikan mujaer yang dibakar itu agar tidak gosong

"Tau ih Keken mah ga jelas mulu omongannya kayak cinta dia ke Freslyn." sindir keras dari Namira

"Bucin." balas Ryehanna

"Dih gue benerlah, tu anak lagi berhubungan badan sama wc." ucap Kenzo tak terima, disitu yang lainnya baru ngeh akan perkataannya tadi

Devaro menodongkan korek gas didepan muka Kenzo. "Gue bakar otak lo mau?!" candanya tapi terlihat serius

"Ehhh jangan! Ntar gue ga bisa lagi untuk mikir gimana caranya dapetin duit buat bayar jalang." ujar Kenzo ngasal

"Omongan tu dijaga!" bentak Freslyn, kemudian yang lainnya seketika berdehem. "Apa lu semua?!"

Mereka mengangkat ikan yang telah matang tersebut lalu menyajikannya diatas daun pisang yang dibeli Rezvan tadi sore dan diatas ikan itu ditaburi banyak sambal khas Indonesia tentunya.

"Albara kok lama sih di kamar mandinya?!" gerutuk Aleyssa yang tak henti-henti

"Sabar, mungkin pecah ban dijalan." jawab Kenzo santai, ada-ada saja jalan otaknya untuk berpikir

"Canda lo perasaan ga masuk akal mulu!" ledek Rezvan, lalu ia menyicipi sedikit ikan yang telah mereka bakar itu. "Wah enak cuy! Kayak ada manis-manisnya gitu"

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang