1회

3.4K 241 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





•••


Jeon Jungkook, remaja berumur 16 tahun yang tinggal seorang diri di sebuah rumah kecil peninggalan sang nenek.
Rumah sederhana dengan pekarangan kecil yang penuh dengan tanaman buah stroberi. Itu Jungkook yang menanam.Hanya sekedar untuk mengobati rasa rindu pada mendiang ibunya yang suka sekali memakan buah itu. Inisiatif kecil yang ternyata sukses membuat hatinya menghangat tanpa alasan.

"Akhirnya, tiba juga waktuku untuk memanen buah-buahan ini ."
Jungkook tersenyum riang. Manakala jari-jari tangannya mulai menyentuh buah yang sudah berwarna merah merona itu. Dengan sangat hati-hati , ia memetik satu persatu dari mereka.

"Kau , akan kuberikan pada seseorang yang paling aku kagumi di sekolah.Jadi tampillah dengan sempurna dihadapannya nanti eoh. Aku ingin dia memujiku, sekali saja.Aku ingin mendengar dia mengucap terimakasih padaku. " Ucapnya seraya mengulum senyum manis dari bibir.

"Dan aku harap, impianku bisa jadi kenyataan suatu hari nanti .Ya, andai saja bisa jadi kenyataan.. " suaranya terdengar semakin lirih .
Jungkook, melihat buah itu dengan binar yang sangat bahagia. Baginya, hasil panen kali ini sangat sempurna dan rasanya cukup layak untuk diberikan sebagai hadiah.

"Tapi, apa mungkin pemberianku akan diterima kali ini ? Ah , aku tahu ini mustahil tapi aku bukan orang yang pantang menyerah.Sesering apapun dia menolak pemberianku,aku yakin ada saatnya dia akan sadar dan mau melihat padaku. "

Jungkook, masih asyik berbicara dengan stroberinya. Tak sadar matahari sudah mulai tenggelam di ufuk barat. Hampir petang, dan Jungkook harus bersiap-siap untuk pekerjaan paruh waktunya. Di kedai kopi ia bekerja,bersama satu orang teman baik yang bernama Park Jimin .

Kedai kopi 'ON'

"Kook, kau tersenyum sendiri seperti orang gila?"
Jimin menatap heran.Tak biasanya melihat paras Jungkook mengeluarkan aura ceria yang menghangatkan.
Sudah berjalan satu tahun persahabatan mereka, dan Jimin tahu cukup banyak tentang bagaimana sifat Jeon Jungkook .

"Aku tidak sabar menunggu hari esok.Jimin, bulan ini stroberi ku tumbuh dengan sangat baik .Dan aku berencana untuk memberikannya pada dia besok." Ucap Jungkook bersemangat.

"Jung,kau bercanda? kau tidak lelah mendapat penolakan darinya? Bahkan terakhir kau memberikan hadiah , dia membuangnya ke tempat sampah.Parahnya lagi,kau menyaksikan itu sendiri." Jimin menyahut dengan nada tinggi.

Bukan niat memarahi, tapi ia hanya kesal melihat sifat Jungkook yang keras kepala dan susah diatur. Jimin, sebagai teman pun tak ingin melihatnya menderita sepanjang hari di sekolah.

Jungkook berjuang, hanya demi orang yang tak pernah menghargai pengorbanannya sama sekali.
Jungkook menghela nafas sedih mengingat kejadian memalukan tempo hari. Ya, kejadian dimana orang yang dikagumi semakin hari seperti semakin membencinya saja.

STRAWBERRY GIFT [2shoot]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang