_____
Warning!Ada sedikit Rape ya maaf. Enggak dijelasin prosesnya kok, scenenya menurutku juga enggak parah-parah banget. Kalo mau skip or enggak terserah, tapi aku saranin enggak diskip. Bakal ada hal yang disitu yang bakal nge-trigger chapter kedepannya.
Itu aja okie! Enjoyy!
_____
Hana POV
Aku menggenggam kalung yang kukenakan saat ini. Benda yang membawaku kesini, sepertinya.
Eomma, Appa dan Hyunbin makan sambil berbincang mengenai masalah kerajaan. Aku hanya fokus memainkan makananku sebelum menyadari sesuatu.
Tunggu... Aku ada disini saat aku tidur di duniaku. Apa aku akan kembali ke duniaku saat aku tirr disini? Semoga seperti itu. Yang harus aku lakukan sekarang adalah lanjutkan hari ini.
Setelah sarapan bersama, Aku pergi ke perpustakaan kerajaan. Selama berjalan, berkali-kali mahkotaku merosot dari kepalaku. Menyebalkan memang, berat pula. Setelah berjalan sambil menahan mahkotaku yang terasa sangat lama, akhirnya diriku sampai di perpustakaan. Tempat ini lumayan besar. Aku meletakan mahkotaku di atas meja disampingku, menghabiskan beberapa waktu di di sini. Jujur, buku-buku disini lebih menarik dibandingkan di sana.
"Yang mulia, kehadiran anda di minta di aula besar kerajaan oleh Baginda Raja dan Ratu." Seorang prajurit berpakaian lengkap baju baja berkata setelah ia membungkuk. Aku menatapnya sebentar sebelum menutup bukuku dan mengembalikannya ke tempatnya, tidak lupa aku mengenakan lagi mahkotaku. "Namamu?" Ia berhenti sejenak sebelum menoleh ke kanan dan ke kiri.
"Aku bertanya kepadamu tuan." Ucapku sambil tertawa kecil. Ia terlihat kebingungan sebelum membuka topi bajanya.
"Saya Seokjin, Kim Seokjin." ucapnya merapihkan rambut hitamnya sedikit sebelum membungkuk. Aku berbohong bila aku mengatakan ia tidak tampan. Ia kembali berdiri tegak, ekspresinya terlihat takut melihatku. "Ok. Seokjin-ssi, bisa temani aku kesana?" Ia mengangguk sebelum mengenakan topi bajanya lagi.
"Apa itu tidak berat?" tanyaku. Dapat aku dengar ia tertawa di balik topi itu. "Tentu saja ini berat, Putri. Namun, saya juga sudah terbiasa." Aku mengangguk pelan. "Sudah berapa lama kau menjadi prajurit?"
"Kira-kira 4 atau 5 tahunan, Yang mulia. Ini adalah pertama kalinya saya berbicara dengan Yang mulia. Maksudku, ini pertama kalinya kita berbincang bersama." Ucapnya dengan nada senang. "Ya, aku bukan orang yang terbuka dengan yang lain. Sekarang aku sedang mencoba untuk jadi lebih terbuka dan lebih bersahabat." Ucapku beralasan. Ayolah, Aku butuh teman untuk melanjutkan hari ini, tidak mungkin sendirian. Lagipula, masih ada kemungkinan aku akan terjebak disini dalam waktu yang lama. Ia hanya mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ailing Prince [PJM FF]
Fanfiction"Ingat kata-kata saya, Jangan macam-macam dengan masa lalu, lakukan apa yang harus kamu lakukan. Jika kamu melanggar hal ini, sesuatu yang buruk akan menimpamu. Jangan sampai kau hilangkan benda ini, di manapun." Lucunya setelah kata-kata itu keluar...