Jihoon mengamati seisi kelasnya. Merasakan suasana yang berbeda hari ini. Ini semua karena sekotak pocky rasa cokelat yang ada di atas mejanya dengan sebuah amplop mini berwarna kuning
Jihoon jadi semakin merinding saat menyadari bahwa dirinya hanyalah seorang diri di dalam kelas ini. Ini semua karena Junkyu yang tadi katanya mau ke toilet lebih dulu
"Berasa angker banget kelas ini, anjir." Detik kemudian Jihoon meloncat saat mendengar suara Junghwan yang tiba-tiba saja datang tanpa suara
Dan Junghwan hanya tertawa tanpa dosa setelah melihat wajah Jihoon yang memerah karena terkejut. Jarang-jarang Junghwan ngagetin Jihoon si tukang julid
Junghwan terus saja memperhatikan Jihoon yang masih berdiri di depan meja pria julid itu, "kenapa lo?" Tanya Junghwan yang mulai kepo
Jihoon tidak menjawab sama sekali, namun, jari telunjuknya menunjukkan sekotak pocky yang di atasnya terdapat amplop kuning mini yang terletak dengan rapi di atas mejanya
"Pocky? Orang iseng kali." Kata Junghwan dengan santainya. Memilih duduk di mejanya tanpa memperdulikan Jihoon yang masih berdiri dengan rasa kebingungan yang melanda jiwa raganya
Suara ketukan pintu menyadarkan dirinya dari lamunan yang di sebabkan oleh rasa kebingungan tadi. Ternyata itu adalah Jaehyuk yang mengantarkan Yuri ke kelasnya
"Woy, Hoon. Masih pagi kok bengong? Macam punya utang sepuluh miliar aja. Herman deh." Jihoon menatap serius ke Jaehyuk, sebelum Jihoon beranjak memukul kepala Jaehyuk ternyata ada Doyoung yang mewakilkan
"Bapak gue engga usah di panggil-panggil." Dan di belakang Doyoung ada Junkyu yang sudah menertawai Jaehyuk
Jaehyuk sudah pergi ke kelasnya. Dan Jihoon masih saja berdiri diam sambil menatap bingung sekotak pocky itu. Membuat Junkyu menjadi kepo sejagat
"Dapat pocky dari mana lo?" Tanya Junkyu yang memang menjadi teman sebangkunya
"Itu yang mau gue tanyain sama lo. Apa mungkin ini punya lo?" Jihoon sudah meletakkan tas ranselnya di atas kursi kayu miliknya. Dan kemudian duduk kurang nyaman karena rasa kepo yang melanda jiwa raganya
"Itu ada amplop kuning juga. Buka gih, mana tau isinya uang." Jihoon menatap Junkyu, benar kata Junkyu kenapa dirinya belum juga membuka amplop kuning yang bisa saja di dalamnya ada lima lembar uang merah jambu yang ada angka satunya itu
Jihoon membuka dengan teliti agar tidak menyakiti uang yang kehadirannya sangat di harapkan oleh Jihoon
Amplop kuning sudah terbuka. Bukan lima lembar uang warna merah jambu yang keluar, melainkan satu lembar kertas putih yang sudah berisi rentetan kata-kata disana
Jihoon dan Junkyu saling menatap dengan alis yang sudah bertemu dengan kerutan-kerutan yang ada di kening mereka masing-masing
"Coba lo baca deh, Hoon."
"Dear Kak Jihoon^_^
Maaf ya kak udah buat kakak jadi penasaran begini cuma karena sekotak pocky yang aku letak di atas meja kakak. Hmm:)
Ohiya kak, jangan lupa di makan ya pocky nya. Baru aku beli kok jadi engga perlu takut sama tanggal kadeluarsanya.
Semoga kakak suka ya kak^_^Tertanda,
Anak gadis Bunda yang bar-bar tapi suka ambyar^_^"Detik kemudian Junkyu langsung tertawa dengan ekspresi yang engga banget. Ingin rasanya Junkyu mengata-ngatai Jihoon yang sekarang jiwanya lagi terbang ke angkasa sana
Jihoon yang sadar bahwa dirinya di tertawakan oleh Junkyu hanya bisa menatap tajam ke arah teman sebangkunya ini, tapi sebenarnya dirinya sudah menggenggam erat power bank yang ada di lacinya
"Masa laki-laki julid kayak lo punya secret admirer sih. Iyuw banget." Detik kemudian Junkyu merasakan kalau kepalanya seperti di kelilingi oleh burung merpati setelah Jihoon berhasil mendaratkan sebuah power bank di kepala Junkyu dengan penuh emosi jiwa
"Kalau mau mati muda bilang dari kemarin."
💃
Jihoon Park
"Percuma cantik kalau tidak mau sama saya buat apa."
Julid tingkat dewa
Kepo sejagat raya
Bucinnya si sosok misterius💃
Cececici
Medan, 2020
© Bucinloverstheseries
KAMU SEDANG MEMBACA
[6] Jihoon - Secret Admirer
FanfictionIni tentang Jihoon yang gregetan sendiri karena sekotak pocky yang selalu ada di atas mejanya setiap pagi