Tempat Baru ku

104 21 14
                                    

Segala sesuatu yang diawali dengan kebaikan InsyaAllah akan diakhiri juga dengan kebaikan. Bersyukurlah selalu atas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Agar hati selalu tenang.


"Brey bangun brey kita udah sampe ayo bangun!" ucap tante rima untuk membangunkan ku yang tertidur di tengan perjalanan kami tadi. "Hmmm... Iya tante brey udah bangun." segera ku buka mataku dan melihat kerumunan orang orang dari balik jendela mobil ku. Disinilah aku sekarang, di sebuah tempat dimana para orang tua menitipkan anak anaknya untuk menimba ilmu. Terpampang jelas tulisan "Insan Mulia Boarding School" di atas gerbang pada saat memasuki tempat ini. Ya, mulai hari ini aku dititipkan om dan tante ku untuk menimba ilmu di sini. Lekas diriku keluar dari mobil dan segera mengambil barang barang ku yang ku taro di bagasi mobil.
"Selamat datang Ibu, Bapak, dan peserta didik baru Insan Mulia Boarding School." sapa salah satu dari petugas penjaga pintu masuk yang kuyakini sebagai siswi senior di asrama ini.
"Silakan di isi terlebih dahulu ibu data anaknya untuk mengetahui di kamar mana anak ibu ditempatkan!" ucapnya dengan ramah.

Setelah mengetahui kamar mana yang akan aku tempati, om, tante, dan aku segera menuju kamar tersebut. Aku kebagian di kamar maryam.
"Brey kan kamu udah tau kamar kamu, semua keperluan kamu juga sudah lengkap. tante sama om langsung pulang ya..." ucap tante rima dengan tiba tiba. Tentu saja aku sedikit kaget. Namun segera ku berikan senyumku sebagai jawabannya.
"Loh bu gk terlalu cepat kita meninggalkan brey?" ucap om Deni kepada tante Rima.
"Engga lah mas. Brey kan udah SMA harus udah mandiri. Dia kan harus beberes bareng-barengnya dan beradaptasi di lingkungan barunya."
"Iya om gk papa ko, om sama tante langsung pulang aja. Perjalanan Sukabumi-Jakarta kan lumayan jauh om. Kan semua urusannya juga udah selesai. Makasih ya om, tante udah anter brey."
"Yauda brey om sama tante pamit ya. Assalamualaikum... "
"Wa'alaikumussalam... Hati hati di jalan om, tante." ucap ku saat melepas kepergian om Deni dan tante Rima.

Saat hendak pergi ke kamar, tiba-tiba ada siswi perempuan menyapaku yang kuyakini dia juga siswi baru sama seperti ku.
"Aubrey ya?.... Aubrey Ardani?"
"Iya.." jawabku dengan sedikit bingung karena siswi di hadapan ku ini mengetahui nama ku.
"Kamu pasti bingung yaa karena aku tau nama kamu. Tenang ajaa aku bukan orang jahat ko, hehe.... Kenalin namaku Tania Rahayu. You can call me Tania." ucapnya dengan memberikan tangan kananya kepada ku.
"Oh yeah... Salam kenal Tania." sambil ku jabat tangannya dan tersenyun kepadanya.
"Tania kenapa kamu bisa tau nama ku?"
"Hehe tadi pas ngisi data di pintu masuk aku antri di belakang kamu. nah pas itu aku liat nama kamu yang kamu tulis di formulis pengisian data.. Btw kamu dapat di kamar mana aubrey? "
"Aku dapat di kamar maryam... Oh iya kamu bisa panggil aku brey aja... Because people usually call me brey..."
"Hmm berarti kita beda kamar ya brey... Tapi kamarku pas banget di sebelah kamarmu, kamar Khodijah. Brey mau ikut aku gk ngeliat keliling keliling asrama? "
"I'm so sorry Tania... Aku belum beresin barang barang punya ku, mungkin lain waktu okay...? "
"Oh yeah it's okay... Kalau gitu aku permisih dulu yaa, daah.."
"Daaah... "Balasku dengan senyuman.

Setelah Tania pergi aku langsung ke kamar untuk membereskan barang barang ku. Ku susun sedemikian rupa agar lemari minimalis yang disediakan di asrama ini dapat terlihat rapi.

Susunan lemari brey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Susunan lemari brey

Setelah menyusun barang barangnya di lemari, Brey menata buku bukunya yang akan ia susun di atas lemari. Setelah selesai menyusun buku brey pun beristirahat dengan duduk menyandarkan dirinya di depan lemari nya. Dan saat itulah dia baru menyadari bagaimana ramainya suasana di kamarnya saat itu. Ia pun tersenyum sebagai tanda rasa syukur yang sekarang tengah ia rasakan. Ia bersyukur karena Ia menyakini bahwa keberadaan dirinya di asrama ini adalah salah satu dari rencana baik Allah untuknya. Seiring lunturnya senyuman brey disaat itu pula matanya mulai terpenjam, dan
"Bruk..... "Saat brey baru ingin terlelap tidur tiba tiba beberapa buku jatuh berserakan tepat dihadapannya.
"Yaampun de maaf yaa... Kaka gk sengaja soalnya lagi buru buru. Oiya Kenalin nama kaka Annisa, kaka termasuk pengurus junior di kamar maryam ini. Nama kamu siapa?"
Ucap kaka kelas itu dengan ramah.
Aku pun memjawab dengan ramah pula "iya ka, gk papa. Nama aku Aubrey Ardani, biasa dipanggil Brey. Oiya aku liat buku buku yang kaka bawa ini cukup banyak. Boleh aku bantu kah kak? "Tawarku karena aku melihat bagaimana banyaknya buku buku dan berkas berkas yang ka Nisa bawa yang aku yakini jika dibawa sendiri terasa cukup berat.
"Tentu boleh. Tapi, emang gk ngerepotin kamu? "
"Engga ka, kebetulan aku juga udah selesai beberes semua barang barang ku. "

Entah kemana tempat tujuan ka Nisa saat ini. Yang jelas sekarang aku sedang berjalan beriringan dengannya menelusuri lorong yang mayoritasnya terdapat banyak laki laki.
"Kamu pasti bingung ya brey kenapa disini banyak laki laki? " tanya ka Nisa seolah mengetahui apa yang sedang aku pikirkan.
"Sekarang kita ini udah memasuki wilayah asrama putra brey, jadi banyak laki lakinya. Soalnya letak kantor pengurus junior sekaligus tempat penyimpanan berkas berkas penting terletak di deket rumah pimpinan. Dan rumah pimpinan ada di daerah asrama putra. Jadi beginilah Brey kita harus melewati para lelaki itu. "Jelas ka Nisa
"Hmm... Iya ka." ucap ku singkat.

"Assalamualaikum..." ucap ka Nisa sambil memasuki ruangan yang langsung diikuti olehku.
"Waalaikumussalam... "Jawab beberapa orang yang berada di dalam ruangan itu secara bersamaan.
"Hai Nis... Kamu bawa siapa? " tanya salah seorang diantaranya.
"Owh iya Kenalin ini Brey salah satu siswi baru di kamar ku."
"Hmmm.. Hai Brey Kenalin namaku Basima. Kamu bisa panggil aku ka Ima."
"Hmm.. Iya ka Ima" jawabku sedikit canggung.
"Nah Brey kamu balik ke kamar nya bareng ka Nisa lagi aja nanti. Sekarang bisa tolong bantuin ka Nisa dulu ndak Brey? "
"Bisa ka. Apa yang bisa Brey bantu? "
"Ini tolong kamu pisahkan antara formulir punya cewe sama formulir punya cowo. Terus abis itu masing masing kamu urutin sesuai absen ya nama namanya. "
"Oke ka.. "

Aku pun langsung mengerjakan apa yang ka Nisa jelaskan tadi kepada ku.
Namun, disela sela pengerjaan, "Assalamualaikum... "Ada dua orang cowo masuk ke ruangan. Yang satu masuk dengan heboh, dan yang satu lagi masuk ruangan dengan gaya yang biasa kita sebut stay cool.
"Waalaikumussalam... Topik, Ian kalian udah selesai rapat sama pengurus senior nya? "Tanya ka Ima kepada kedua cowo yang baru masuk itu.
"Yah lo pikir aja sendiri ma gue sama Ian udah ada disini. Ya pasti udah selesailah rapatnya. Ya masa gue sama Ian kabur dari rapat. "
"Eh Topik dodol lu kan emang sering kabur rapat oncom!"
"Oke oke gue ralat ya kali Ian kabur rapat ma, puas lo? "
"Ish apaan sih... Emang ya lu ya, bikin orang emosi mulu kerjaannya. Dasar Topik dodol! "
"Iya dah ma apa kata lu dah ma... Btw ini siapa? "Tanya ka Topik tiba tiba kepada ka Ima sambil menunjuk ke arahku.
Merasa diriku ditunjuk, aku pun segera menyapanya hanya dengan memberi senyum.
"Namanya Aubrey Ardani siswi baru pik.JANGAN LO GANGGUIN!" ucap ka Ian dengan tiba tiba.
"Wedeh nyantai bro... "
"Lah Ian ko lu bisa tau namanya? " Tanya ka Nisa kepada Ka Ian. Tapi yang ditanya tidak menjawab.
Sambil melanjutkan pekerjaanku aku pun memikirkan bagaimana kaka yang dipanggil Ian itu bisa tau namaku?

Bersambung....

~•~•~•~

Jangan lupa di vote dan dikomen yaa. Soalnya ini kan novel pertama aku. Jadi pasti masih banyak kekurangannya🙏

Love you all😊

Jangan lupa follow ig aku yaa
@ni_pantjita
@je20_4

Perindu KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang