Rahasia yang terungkap

39 6 4
                                    

Assalamualikum teman-teman....
Maaf bangat yaa baru bisa update lagi 🙏, semoga kalian gk bosen yaa baca cerita aku 😊.

~•~•~

Kamu datang dengan tiba tiba ke kehidupan ku dan membuatku membiarkanmu masuk perlahan menguasai hatiku

~•~•~


Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam. Angin malam berhembus kencang, dan cukup membuat orang jadi masuk angin bila tidak menggunakan pakaian yang menghangatkan badan. Saat itu langit terlihat cukup indah dengan banyaknya bintang bintang, membuat orang yang melihatnya akan terpana dan menikmati keindahannya. Seperti yang dilakukan Iyan saat ini. Ia menatap langit di balkon lantai 2 asrama putra. Banyak hal yang sedang ia pikirkan. Teringat saat papahnya mengajak ngobrol dirinya sehari sebelum Iyan balik ke Insan Mulia Boarding School. Saat itu papahnya memberi tahu sesuatu dan berhasil membuat Iyan terkejut malam itu.

Iyan sedang menuju kamar untuk bersiap siap tidur lalu tiba tiba papah memanggilnya
"Yan sini dulu, ada yang yang mau papah bicarakan ke kamu. Kita bicara di ruang kerja papah yaa!"

"Iya pah." jawab Iyan dengan penuh tanda tanya di raut mukanya. Ia pun segera mengikuti lankah papahnya menuju ruang kerja.

Seperti biasa, ruang kerja papah selalu tertata rapih.

Papa menarik salah satu kursi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Papa menarik salah satu kursi. Begitu juga dengan ku yang segera manarik kursi yang satunya lagi dan membuat posisi ku dengan papa berhadapan.

"Ada apa pah?"

"Ada sesuatu yang selama ini mama dan papa sembunyiin dari kamu. Dan sekarang papa rasa udah waktunya papa kasih tau kamu."
Iyan pun sedikit mengerutkan dahinya karena merasa bingung.

"Yan sebelum mama kamu, ada wanita lain yang menjadi istri papa. Saat itu kami sudah memiliki seorang anak perempuan..."
Jleb... Seperti kesandung batu yang berada di tengah jalan secara tiba tiba, kalimat itu berhasil membuat Iyan terkejut. Namun, bukan Iyan namanya kalau tidak mudah untuk mengontrol emosinya.

Hening beberapa saat sampai akhirnya sang papa pun kembali menjelaskan.
"Dan wanita itu sudah meninggal tiga belas tahun lalu yan. Dia dan suami barunya mengalami kecelakaan tunggal bersama anak mereka yang bernama Ahza Ardani. Saat kacelakaan itu Ahza baru memasuki umurnya yang ke satu tahun. Ahza adalah buah hati dirinya dan suami barunya. Alhamdulillah Ahza masih diberi kesempatan oleh Allah untuk tetap hidup di dunia ini. Walaupun tanpa kehadiran kedua orang tua kandungnya, dan harus hidup terpisah dengan kaka nya."

Suasana pun kembali hening tak ada suara. Iyan berusa mencerna dari setiap kalimat yang telah papa katakan tadi. Sampai akhirnya Iyan membuka suara.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perindu KasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang