Berpaling

108 19 0
                                    

Lelah di posisi seperti ini, berkali-kali merasakan perihnya kehidupan percintaan. Mencoba untuk bertahan, tetapi itu tidak mungkin dan berjanji tidak akan patah hati itu mustahil. Mungkin ini yang sekarang aku rasakan sakit, perih, terluka, dan bertubi-tubi perasaan yang tidak pasti. Berkali-kali patah hati dan aku tak bisa menolak semua itu. Jeny namaku, seorang perempuan dengan segala kekuranganku dan ketidakmampuanku. Semua ini karena aku berpikir bahwasanya aku tidak tau tentang diriku dan ketidaktahuanku inilah yang menjadi saksi dalam kehidupan percintaanku.
Untuk kesekian kalinya aku bertemu dengan seorang pria, Jecky namanya. Pada awalnya aku hanya sebatas mengaguminya dan memperhatikannya. Akan tetapi, dengan mudahnya hati ku ini terpaut padanya, sehingga aku lupa akan semua perasaan yang pernah aku rasakan selama ini. Dia yang ramah dan sesosok pria yang sayang dengan anak kecil. Tidak hanya itu dia juga pandai dalam bertutur kata, yang dimana bisa membuat orang disekitarnya ikut sejuk mendengarkannya. Dia mungkin salah satu orang yang bisa membuatku jatuh cinta hanya ketika mendengarkan tutur kata dan bahasanya.
Tidak butuh waktu lama, aku dan dia pun menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih. Suatu ketika dia menawarkanku untuk diantar pulang ke rumah, aku lantas menolak. Aku menolak karena aku belum mau mengenalkan dia kepada keluargaku. Aku takut keluargaku tidak menyetujui hubunganku dengannya, tetapi dia terus memohon kepadaku untuk mengantar aku pulang ke rumah. Akhirnya aku menerima tawaran itu karena aku tak mau membuat dia kecewa.
Dia mengemudi motor dengan sangat berhati-hati dan sepanjang jalan dia mengajak aku bercerita, tetapi aku tak banyak menjawab. Aku takut nanti dia tidak fokus mengemudi, jadi sengaja aku jawab dengan singkat dan terkadang hanya diam. Semua itu kulakukan supaya dia lebih fokus mengemudi dibandingkan bercerita denganku.
Setelah hampir sampai di depan lorong rumahku, aku meminta turun di depan tokoh makanan. "Stop disini saja, rumahku sudah dekat dari sini," ucapku, tetapi dia tidak mau menurunkan aku, dia terus bertanya yang mana lorongnya. "Tidak, emangnya yang mana lorong rumah kamu?" ucap Jecky dengan lantangnya. Aku tak mau menjawab, dan aku mau langsung turun saja dan dia masih tidak mau menghentikan motornya. Hampir saja aku terjatuh dari motornya dan apa boleh dikata akhirnya aku memberitahu yang mana lorong rumahku.
Sesampai di rumah, ketakutanku semakin bertambah. Aku takut kalau keluargaku tidak menyetujui hubungan kami. Oleh karena itu, aku cepat-cepat untuk meminta dia pulang sebelum ada anggota keluargaku yang keluar. Untung saja dia cepat pulang dan aku pun masuk ke dalam rumah. Pada saat aku masuk rumah ternyata ada kakakku yang sudah berdiri di belakang pintu. "Siapa yang tadi mengantarmu pulang," ucap kakakku dengan tegasnya. "Dia teman aku kak,"ucapku sambil ketakutan. Setelah itu kakakku langsung masuk ke kamarnya. Dalam hatiku berkata-kata mungkin kakakku percaya apa yang sudah kukatakan, tetapi itu tak sama seperti yang apa yang kurasakan dan kupikirkan.
Ternyata keesokan harinya kakakku menyelidiki siapa yang sudah mengantarku kemarin pulang ke rumah. Setiba di rumah, kakakku sangat marah kepadaku karena kakakku mengetahui bahwa dia adalah anak seorang mantan narapidana. Kakakku dengan tegas nya tidak menyetujui aku berhubungan dengan dia. Semua itu karena latar belakang keluarganya, yang membuat kakakku kurang yakin bila hubunganku dibawa ke jenjang yang lebih serius oleh kekasihku saat ini.
Tekanan demi tekanan terus-menerus datang kepadaku. Tidak hanya sampai di situ saja, sekarang keluarganya pun tiba-tiba meragukanku, karena sebelumnya aku pernah berpacaran dengan pria selama 3 tahun. Tidak hanya itu aku juga suka nongkrong-nongkrong sama teman-teman di malam hari, walaupun aku hanya sekedar bercerita dan tertawa bersama. Mungkin itu bukan waktu yang singkat sehingga membuat pikiran negatif keluarganya, akan hal-hal yang mungkin pernah kulakukan di masa lalu. Hal inilah mungkin menjadi pertimbangan juga bagi keluarga dia untuk menerimaku.
Hari demi hari cepat berlalu, 'tak terasa hubunganku dengan dia sudah berlanjut selama 1 tahun belakangan ini. Namun, selalu ada saja permasalahan di antara kita. Dari hal kecil hingga hal yang ngak perlu di bahas, dijadikan perkara oleh dia. Kecewa berat aku dengannya, aku tak menyangka dia akan sekejam itu kepadaku. Rasanya hatiku ini ingin meledak, merasa diriku tak dipedulikan lagi oleh dirinya. Dia lantas mencoba meyakinkanku dengan semua alasan, yang bagiku itu tak masuk akal. Hingga kutahu bahwa dia jalan dengan perempuan lain di belakangku hingga sampai menaruh perasaan pada perempuan tersebut. Hatinya juga sudah berpaling dan pikirannya tak tertuju pada impian-impian yang pernah kami rencanakan selama ini.
Akhirnya aku mencoba menguatkan hatiku, dan berpikir bahwa dibalik semua ini ada hikmahnyanya bagiku. Mungkin dia bukan orang yang tepat untukku, dan mungkin aku juga bukanlah orang yang terbaik untuknya. Meski sekarang keluargaku sudah mau menyetujui hubunganku dengan dia, termasuk kakakku. Akan tetapi, apalah dayaku semua ini sudah terjadi, mungkin semua ini sudah ditakdirkan untukku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BerpalingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang