Interested

8K 493 75
                                    








*

*

*

*

*
















"saya diem aja masih di curigain"JJK


"saya diem aja masih di curigain"JJK

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


































"jangan pernah menghubungiku lagi—apa kau tidak mengerti?!'

"jeongguk-ah ay—"

"jangan pernah menyebut dirimu ayah, kau benar benar tidak tahu malu!"

"jeong—"

Sambungan telepon terputus begitu saja—jeongguk meremat ponsel mahalnya dengan kuat. Ia benci—benci sekali jika pria tua itu selalu berusaha kembali mendekatinya yang jelas menolak mentah mentah. Jeongguk juga benci kenyataan bahwa pria tua itu adalah ayahnya.

Mingyu menghela nafas berat, jika ia jadi jeongguk bukan tak mungkin melakukan penolakan yang sama. Bagaimanapun—apa yang telah terjadi di masa lalu sahabatnya sangatlah menyedihkan. Bersyukur meski bukan dari keluarga yang kaya raya bahkan dikategorikan kekurangan, hidup keluarganya harmonis sampai sekarang—bersyukur juga jeongguk dengan hati tulus menanggung biaya keluarganya yang memang seperti keluarga bagi jeongguk sendiri.

Tidak ia bayangkan jika menjadi sahabatnya—yang dari kecil hidupnya berantakan,mungkin ia tak akan bisa bertahan sampai menjadi dewasa. Jeongguk memang dianugerahi otak cerdas dan mental sekuat baja sehingga terlihat baik baik saja diluar—ia juga pandai memainkan peran menjadi laki laki berhati dingin juga tak tersentuh, tapi mingyu jelas tahu bahwa sang sahabat hanya memakai topeng untuk menutupi keterpurukannya.

"ayahmu lagi?"

Mata jeongguk menyipit tajam lalu berjalan ke arah kulkas untuk mengambil air dingin—ia harus menjernihkan pikirannya.

"sudah ku bilang jangan menyebutnya sebagai ayahku"

"ya ya ,kau ingin menolak sekeras apapun—nyatanya darah yang mengalir di tubuhmu itu jelas menandakan jika kau darah dagingnya"mingyu hanya ingin sedikit menyadarkan jeongguk, yang ia katakan memang kebenarannya maka setidaknya jeongguk harus memikirkan hal itu.

"bahkan aku benci darahnya yang mengalir di tubuhku!"balas jeongguk berlalu dari hadapan mingyu yang lagi lagi menghela nafas berat. Mingyu lupa jika sahabatnya itu sangat keras kepala.

"YAK!! Ku dengar pria manis yang tadi datang kemari masuk ke rumah sakit milikmu. Tetangga sebelah membuat kegaduhan sehingga aku bisa mendengar percakapan mereka"teriak mingyu masih tertangkap jelas oleh jeongguk yang telah berada di lantai atas—ia berhenti sejenak sebelum berjalan cepat ke kamarnya.

I N V O L V E D (KookV) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang