Aku membanting pintu kesal saat pulang kuliah, hari ini aku benar-benar kesal dengan kakakku, kenapa dia selalu menghalangiku berteman dengan lawan jenis benar-benar aneh. Aku kan sudah besar dan tau mana yang baik untukku tapi rasanya aku seperti anak umur sepuluh tahun dengan sifatnya yang positif posesive.
“Icha jangan banting-banting pintu kakak ngga suka” katanya dari luar kamar
“bodo amat kakak nyebelin” kataku berteriak sambil menangis
“buka pintunya sekarang atau kakak dobrak” katanya dengan nada mengancam
Aku tau dia tidak main-main perlahan aku buka pintu kamarku.
“mau apalagi kak? Dan mau sampai kapan kayak gini terus. Kakak ngga suka dengan semua cowok pilihan aku. Lama-lama aku bisa jadi perawan tua tau ga?” kataku sambil mengusap air mata
“dia itu brengsek, kakak ngga mau kamu disakitin dia cha” katanya padaku
“loh bukanya di dunia ini memang Cuma ada dua tipe cowok ya kalau ngga brengsek pasti banci” kataku sebal
“setidaknya walaupun aku brengsek tapi tidak sedikitpun aku punya pikiran untuk menyakiti keluargaku sendiri” katanya sambil berlalu pergi dari pintu kamarku
Kurasa kata-kataku yang terakhir menyakiti perasaannya aku benar-benar menyesal. Aku tau dia berniat baik untuk melindungiku tapi.. loh kan mustinya aku yang marah kenapa dia jadi ikutan marah sama aku?.
Ya mungkin kakak benar walaupun dia brengsek dan sering mempermainkan wanita di luar sana tapi dia selalu melindungiku mungkin karena takut karma yang diterima karenanya makanya dia over protektive melindungiku.
Aku mengeleng pasrah dia orang yang keras kepala ya sepertinya harus aku yang mengalah padanya. Aku menghela nafas berat berjalan ke arah kolam renang.
“kakak maafin icha ya, iya icha tau kakak sayang sama icha maafin perkataan icha ya kak” kataku padanya
Dia masih memuggungiku tak mau melihat kearahku. Akhirnya aku memeluknya dari belakang.
“kak aku benar-benar minta maaf, i’m hurt if you don’t forgive me” kataku lagi. Tiba-tiba tanganku tertarik dan aku sudah terduduk di pangkuannya dia memeluk pinggangku erat dan tanganku terulur mengalungkan pada lehernya.
“aku ngga akan bisa marah sama kamu tapi lain kali please dengerin aku” katanya padaku. Jantungku berdetak cepat sekali layaknya gendang dangdut koplo.
“emmmm, okay tapi bisa kan dengerin aku juga kakakku bapak Dravo Aritama jangan pernah seenaknya sendiri please aku kan pengen ngerasain pacaran, ada yang sayang perhatian, ciuman” kataku padanya aku tau aku keceplosan saat mengatakan ciuman
Dia memandangku tajam aku benar-benar merasakan sesuatu yang aneh pada diriku ketika bertatapan dengannya.
“jadi menurutmu aku ngga perhatian? Ngga sayang?” katanya lagi
“ya ngga gitu, tapi you know lah kak perasaan yang beda kayak remaja-remaja lain” Aku menunduk saat berbicara dan masih memandangku lalu tiba-tiba daguku diangkat keatas
“kalau mau ngerasain kissing ngga perlu cowok lain kakak juga bisa” katanya. Sebelum aku terkejut dengan perkataannya tiba-tiba dia sudah mencium bibirku lembut.
+++
bapuk... iya emang.. jelek ga berkelas udah pasti hahaha
tapi lagi stress yangpengen nuangin yang ada di kepala aja hehe terima kasih buat apresiasi kalian di cerita-cerita aku yang sebelumnya
semoga kalian suka cerita baruku yaaa
*Smooch
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love
General Fictionthis is story about Dravo Aritama and Navisha melody