OVERDOSE

7 2 0
                                    

"Kenapa geng kita namanya OVERDOSE fyin? "Tanya Natasha

" Gue juga gak tau kenapa, mungkin karna kita semua suka sama lagu OVERDOSE, "jawab Fyin tidak yakin

Natasha nampak berfikir dengan jawaban Fyin barusan. Apakah benar semua sahabatnya itu suka lagu OVERDOSE?. Saat ini mereka bertujuh sedang ada di kantin sekolah, seperti biasa duduk di meja paling pojok tengah yang jarang di kunjungi para siswa.

"Iya bener tuh fyin, gue suka banget kalau udah denger lagu Overdose rasanya badan gue seakan sangat menikmati setiap liriknya, " Ucap Sychil agak berlebihan padahal artinya saja dia tidak mengerti. Membuat semua sahabat nya tertawa dengan ucapannya.

"Nah terus kenapa kepanjangannya jadi SEVEN OV ZOMBIE ya?" Kali ini Luneta dengan tampang lugunya, yang selalu membuat sahabat nya gemas sendiri setiap dia mengubah mimik mukanya.

"Dedek neta, itu karena kita semua seven. Bertujuh. Dan Ov itu singakatan dari Overdose dan Zombie itu karena kita pernah dance zombie bareng yang membuat kita bisa sama-sama kayak sekarang." Bukan Fyin yang menjawab tapi Keziya. Memang dari dulu Ziya selalu memperlakukan Luneta seperti anak kecil. Hal itu sering membuat Luneta sedikit kesal pasalnya Ziya suka menambahkan kata dedek setiap berbicara padanya.

"Ziya! Suka banget sih panggil gue dedek, kan gue bukan anak kecil lagi." Kata Luneta mencibikkan bibirnya ke arah Ziya.

"Emang bukan tapi sifat lo yang kayak anak kecil dan muka lo yang menggemaskan yang bikin lo cocok di panggil anak kecil," Ujar Barra yang di sambut tawa oleh semua ke empat sahabatnya yang lainnya.

"Barra!" Luneta kali ini benar-benar kesal pada sahabat-sahabat nya yang tidak satupun mau mendukungnya.

"Luneta lucu deh kalau lagi marah gini," Ucap Natasha menggoda Luneta lagi

"Iya bener tuh nat mirip upin ipin ya gak?" Tambah Sychil

"Tuh kan bukan gue doang yang nganggep lo anak kecil, semua juga sependapat sama gue." Kata Ziya yang masih bertahan dengan tawanya

"Bodo gue kesel sama lo semua!"

"Uluh uluh, dedek neta ngambek ya?"
Ucap Barra sambil mencolek pipi Luneta yang langsung disentak kasar olehnya. Semua sahabatnya kembali tertawa melihat tingkah menggemaskan Luneta. Hal itu membuat penghuni kantin yang lainnya menatap iri pada mereka, karena mereka seolah tak pernah bersedih. Tapi itu hanya ucapan mereka yang tidak tahu sampai dalam gimana sebenarnya persahabatan mereka.

"Udah udah! Jangan ribut lagi sekarang kita ke kelas aja udah mau bel masuk soalnya," Ujar Fyin yang selalu menjadi penengah di antara mereka.

Mereka semua mengangguk. Kemudian berjalan beriringan menuju kelas masing-masing.

⭐⭐⭐

Ini baru awal part selanjutnya bakal ada desc setiap pemain overdose ya

Dan jangan lupa buat selalu dukung karakter favorit kalian ya.

JIKA SUKA VOTE
JIKA TIDAK KOMEN YA
!!

fake love!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang