0.0 | bye, Bumi.

15 3 2
                                    

"Bisa ku hanya mendoakan mu yang terbaik"
- Sekala A.A
___________________

April, 2016.

"Geo, boleh aku minta satu permintaan?" ucap sosok remaja laki-laki yang sedang menahan lengan lawan bicara nya agar tidak pergi.

Sang lawan bicara pun hanya diam, enggan menatap laki-laki dihadapan nya ini.

"Tolong jangan kaya gini." Sekala Aylmer Asshary, laki-laki yang sedang dilanda rasa bingung karena kekasih nya ini mendadak ingin putus hubungan dengan nya.

Geofitri Austina Gabriella atau biasa dipanggil Geo ini membuang napas nya berat.

"Mau kamu apa lagi Ry?" ya, Ry adalah panggilan khusus dari Geo untuk Sekala.

"Maaf, kalau kamu gasuka sama keputusan aku, tapi sekarang suasana nya udah beda Ry, kita gabisa maksain" lanjut Geo dengan harapan Sekala akan mengerti.

Sekala yang mendengar pun hanya tersenyum remeh, ada rasa sakit yang tidak bisa Sekala jelaskan.

"Bisa tolong kasih aku alasan? yang ngebuat suasana berubah itu kamu Ge, kamu yang tiba tiba berubah kaya gini. Aku ada salah apa sama kamu?" Sekala berbicara sangat pelan, dari suara nya pun sudah ditebak bahwa Sekala sedang tidak baik baik saja.

Geo menunduk, tidak sanggup menatap mata Sekala. Merasa bahwa dirinya adalah perempuan brengsek untuk Sekala.

Sekarang keduanya sedang berada ditaman yang cukup sepi, hanya beberapa orang yang sedang berlalu lalang

"Maafin aku Ry." ucapnya dengan kepala yang masih menunduk.

Sekala menendang botol yang berada didekat nya dengan teriakan yang keluar dari mulutnya.

tak hanya itu, Sekala memukul pohon dengan berteriak membuat beberapa orang yang sedang berlalu lalang melihatnya aneh.

Geo menangis dengan tangan yang berusaha untuk memberhentikan tindakan Sekala.

"Aku mohon jangan kaya gini, aku gamau kamu nyakitin diri kamu cuma buat cewe kaya aku Ry" ujarnya dengan masih berusaha memeluk tangan mantan kekasih nya ini.

Akhirnya Sekala berhenti dan beralih memeluk erat tubuh mungil milik Geo. Sekala menangis, menangis didalam pelukan Geo.

Remaja itu jarang sekali menangis, iya akan menangis jika kehilangan sesuatu yang menurutnya berharga. jadi, saat ini Geo sangat lah berharga untuk Sekala.

Geo yang dipeluk pun mengelus pelan punggung milik Sekala, merasakan kehangatan yang mungkin tidak akan ia temukan lagi setelah ini.

"Aku sayang kamu Ge, kamu tau itu." ujar Sekala dengan suara yang sangat lirih, membuat Geo semakin merasa bersalah.

"Sama aku atau engga, kamu harus tetap jadi kamu, kamu harus bahagia ya." hanya itu yang bisa Geo ucapkan.

Sekala semakin mengeratkan pelukan nya, ia tak ingin perempuan nya pergi.

"Aku gamau kamu pergi, tapi aku gabisa egois, kalau kamu udah ga bahagia sama aku ya aku bisa apa, sekarang bisa ku hanya mendoakan mu yang terbaik". Ucap Sekala dengan melepaskan pelukan nya.

Sekarang Sekala sedang menatap wajah perempuan dihadapan nya ini, Sekala sedang mengamati dengan detail wajah perempuan yang mungkin tidak akan Sekala lihat kembali.

"Terimakasih udah menjadi bagian dari cerita hidup aku, Geofitri." Sekala berkata dengan senyum yang jika dilihat adalah senyuman miris.

Geo membalas nya dengan senyuman "terimakasih juga Sekala, aku pergi ya."

- To Be Continued-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SekalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang