Let you go| Part 4

61 21 0
                                    

Semenjak hari itu Delia tak pernah bertemu Levino lagi tapi dia hanya berharap dapat dipertemukan lagi dengannya. "Aku tidak tahu ada apa dengan diriku aku selalu ingin melihatnya, padahal baru dua kali bertemu, mungkinkah aku sudah menyukainya atau inikah disebut cinta pandangan pertama." Delia pun tersenyum sambil memandang aktivitas orang yang berlalu lalang dari jendela.

"Woii..." sentak seseorang yang membuatnya terkejut dan tersadar dari lamunannya.

"Lisa... kaget tau , gimana nanti kalo aku jantungan," katanya kesal pada Lisa teman sekerjanya yang seumuran dengannya 23 tahun memiliki sifat urak - urakan, tomboy tapi memiliki wajah yang sangat manis.

"Yehh...loh sih melamun pakek senyum - senyum sendiri lagi, jangan bilang loh lagi jatuh cinta," tanya Lisa menyelidik.

"Apaan sihh, ngaurrrr," elak Delia.

"Hmm cinta ... Kalau cinta jangan sampe bucin-bucin banget. Bayangin aja loh udah mengharapkan banyak hal dengannya begitupun dia memberikan harapan hal yang sama loh. ujungnya dia malah menghancurkan loh bahkan saat ini berbahagia dengan orang yang loh rasa jauh lebih baik dari diri lo. Lo tahu apa yang kurasakan saat itu hancur... ditambah dia meninggalkanku tanpa penjelasan yang hanya gue tahu mungkin dia ngak nerima pribadi gue yang urakan," kata Lisa memandang arah jendela yang tanpa sadar air matanya menetes.

"Gue kira dia akan beda dengan ayah gue, rupanya sama aja. Apakah semua pria itu sama?" Gumam Lisa pelan lebih kepada dirinya sendiri.

Delia hanya memandangnya. "Aku tidak tahu dibalik sikapnya rupanya lisa wanita yang rapuh," batinnya.

"Sudahlah," ucap Lisa sambil menghapus air matanya lalu balik Memandang Delia.

"Lis," panggil Delia.

"Hmm..."

"Semua orang itu nggak sama, mungkin belum jumpa yang tepat aja. Nanti akan datang, mari kita menanti saja," ucap Delia berusaha bijak meskipun dia tidak bagaimana yang dialami oleh Lisa baik pria yang dimaksud maupun tentang keluarganya yang brokenhome.

Lisa tersenyum sambil menganggukkan kepala pertanda mengiyakan ucapan Delia.

"Ehm... kenapa jadi membahas diriku yahh? ohh iya Delia gue ngak nyangka persiapan acara peragaan nanti sudah hampir selesai," Ucap Lisa kembali pada dirinya semula.

"Hmm... semoga saja kerja keras kita dalam mempersiapkan acara ini tidak sia - sia dan acara peragaan yang tinggal 2 hari lagi dapat berlangsung khidmat," ucap Delia setenang mungkin karena yang dia tahu Lisa adalah orang yang tidak suka dikasihani.

"Del, gue gak nyangka desain loh bagus juga, gaunnya cantik setelah jadi," ujar Lisa.

"Yang mendesainnya bu Rose, aku hanya menambahkan sedikit tambahan baik hiasan ataupun kombinasi saja agar adanya perbedaan pada setiap gaun tersebut," ucapnya sedikit menekan kata bu Rose.

"Baiklah, meskipun seperti itu tetap saja ada sentuhan desain tangan kamu. Ohh iya... apakah kamu sudah melihat bajunya sedang di fitting oleh para model?" tanya Lisa.

"Belum kamu kan lihat aku lagi memayet batu swarovski pada gaun ini," ucap Delia sambil menujuk gaun diatas meja.

"Mana gue tahu yang gue lihat loh lagi melamun tadi," canda Lisa.

"Kan sebentar menghilangkan rasa bosan lagian tinggal sedikit lagi," ucap Delia membela diri.

"Okey, tinggali aja bentar gue juga gitu. ayoo kita lihat dulu hasil kerja kita hampir 2 bulan pada gaun - gaun itu lagian kan ada hasil sentuhan desain loe meskipun sedikit," ucap Lisa sambil menarik Tangannya.

Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang