Chapter 2

61 5 4
                                    

Halo ketemu lagi dengan aku😉. Gimana udah penasaran sama kisah awal Raisa tau Rangga menyukainya bagaimana?

Oke nyimak terus yah.

Next Flashback.

Keesokan harinya, saat tengah bersama Sesil, Raisa menghampiri Sesil untuk membicarakan sesuatu.

Saat itu ditaman sekolah.

"Sil, Lo ngerasa aneh gak sama Rangga?"

"Enggk," balasnya. "Emang kenapa?"

"Gua ngerasa aneh sekaligus risih sama dia, gak tau selama ini gua merhatiin kalau dia suka natap gua diam-diam."

"Hahaha... Gitu doang? Gua ditatap se-isi sekolah merasa b aja kali, hahah." Lanjutnya menertawakan Raisa.

"Ya lo sama gua beda, yah gua risih lah."

"Yah terus gua harus apa?"

"Coba tanyakan sama Rangga, kenapa dia tatap gua mulu, gua gak suka."

"Yah, kenapa gak lo aja sih?" Sahut sesil memutar bola matanya malas.

"Yaaa, tolonginlah. Yah yah yah yah. Kan lo lebih lama kenal sama dia. Please."

Melihat temannya memohon tak berdaya seperti itu, Sesil mengiyakan permohonan Raisa untuk menanyakan pada Rangga.

Saat istirahat, Sesil datang menemui Rangga langsung ke kelasnya. Saat itu, Rangga sedang bersama Karya. Mereka tak pernah keluar kelas kecuali diajak oleh Dania dan Sesil ke kantin, dan selebihnya ketika di panggil guru saja, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kelas dan tak akan keluar tanpa ajakan dari Sesil dan Dania. *Mereka memang terkenal nolep, yah nolepnya bisa buat populer diri mereka sendiri. Dimana mana orang nolep malas bersosialisasi. Ehk malah banyak yang kepincut sama mereka. Apalagi cabe cabean di sekolahnya.

Sesil datang mendekati Rangga yang lagi lagi tengah mencoret-coret kertas Polos didepannya. Kertas Polos itu terlihat akan menjadi kertas yang memiliki isi didalamnya. Tentu saja sesosok wanita, tapi tak jelas terlihat oleh jauh mata memandang.

Braaakkkk.... "Woeeeee."

Hal yang sama terlihat, ketika sesil datang menemui Rangga dan Karya bersama Dania, tentu paling utama memukul meja pria yang tepat berada di depannya.

"Lo bisa gak sih hilangin kebiasaan lo," bentak Rangga.

"Tau tuh, sama aja kayak Dania, teman siapa sih itu," sahut Karya yang duduk dibelakang Rangga.

"Diiihhhhhh baperaan," ejek sesil kepada keduanya.

"To the point aja lah, mau apa?" Nyerocos Karya manusia sewot sejagat raya.

"Lo diem disana, gua mau ngomong sama Rangga," Sesil mengeluarkan tatapan mematikan kepada Karya.

Sesil mulai mengambil kursi di meja lain lalu mendekat kan kursinya ke dekat Rangga. Sesil menatap mata Rangga tajam, sudah persis phsycopath .

Kertas PolosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang