"I--Ica, Ica suka sama kakak."
Semua mulut terdiam, mata mereka masih fokus di tengah lapangan basket, dimana ada seorang gadis berkepang dua yang tengah mengungkapkan perasaannya pada cowok tampan dan cool yang menjadi idola di SMA Cempaka.
Alfa Mahendra.
Cowok yang disukai oleh Ica sejak baru memasuki SMA, Ica memendam perasaannya seorang diri.
Disini, ia tidak mempunyai teman, mungkin karena disini semua siswa siswinya hits dan populer, tidak sepertinya.
Walaupun ia baik, ramah, penyayang, tapi tetap saja, ia tidak bisa tampil cantik seperti siswi lainnya.
Anisa Cantika Rahma, nama yang indah, kerap disapa Ica. Gadis berpenampilan biasa namum berhati malaikat.
Tiba-tiba saja Alfa tertawa membuat Ica yang tadinya menunduk lantas mendongak cepat menatap Alfa yang jauh lebih tinggi darinya.
"Lo kalo mau nembak gue ngaca dulu dong! Udah tampang dekil, cupu, gak modis, mau sok-sok an nembak gue!" Ujar Alfa keras sontak mengundang tawa seluruh siswa siswi SMA Cempaka.
"Haha tampang kek cucian piring aja sok-sok an mau nembak si Raja SMP Cempaka."
"Duh mimpinya ketinggian neng, ntar kalo jatoh abang gamau nolongin ya, jijik"
"Modal nekat itu mah, mentalnya udah dilatih, tapi kok fisiknya gitu-gitu aja haha."
"Kasian deh dia, tapi gue malah ngakak."
Ica memejamkan matanya, menutup telinganya rapat-rapat.
Ia muak, ia muak mendengar semua cacian ini, tapi ia harus bisa menahannya, ia tidak boleh terlihat lemah didepan orang.
"STOP!!" Teriak Ica keras, sontak tawa yang tadi menggema diseluruh lapanganpun terhenti, semua mata masih fokus tertuju ke arah Ica yang mengepalkan kedua tangannya.
Dengan beraninya, Ica menunjuk Alfa dengan jarinya, walaupun seperti itu tapi tetap saja wajahnya terlihat damai.
"Selama ini Ica tahan perasaan Ica ke kakak, Ica tau kok kalo Ica ini bukan level kakak, Ica tau, tapi Ica mohon, jangan permaluin Ica didepan umum kayak gini, seenggaknya kalopun kakak gak bisa bales perasaan Ica kakak bisa bilang baik-baik kan? Gak perlu dengan cara kayak gini." Ucap Ica lembut yang kini sudah mulai meneteskan air matanya.
Semua yang ada dilapangan terdiam, tidak terkecuali Alfa yang kini menatap Ica intens.
"Gak papa, Ica gak papa, Ica gak perlu dikasihani, Ica gamau dicaci maki, Ica sabar kok, Ica juga ikhlas sama ini semua, makasih buat hinaannya."
Ica menatap sekelilingnya yang juga tengah fokus menatapnya lalu beralih menatap Alfa.
"Ica sayang kakak, selalu dan selamanya." Ungkap Ica pelan lalu berlari meninggalkan lapangan dengan diiringi sorakan dari para siswa siswi lainnya, kecuali Alfa yang masih diam ditengah lapangan sambil menatap kepergian Ica.
°°°
"Gue gak nyangka, si Ica jelek itu berani banget ungkapin perasaannya ke lo didepan umum." Celetuk Varo, sahabat Alfa.
"Hooh, mana tadi dia udah dipermaluin gitu dan dia masih sempet-sempetnya sabar dan senyum." Timpal Erik, sahabat Alfa juga.
"Gue gak peduli, lagian lo berdua tau sendiri kan gimana tipe gue?" Tanya Alfa angkuh.
"Modis, body goals, cantik, glowing." Jawab Erik jengah, tapi memang benar yang ia sebutkan semua tadi memang tipe seorang Alfa Mahendra.
"Gila si! Emang lo gak ada niat buat cari cewek yang cantik hati Al?" Tanya Varo membuat Alfa langsung menatapnya dan tersenyum miring.
"Ada nanti, sekarang main-main dulu lah." Balas Alfa santai.
"Fuckboi."
"Mantan segunung."Cibir Varo dan Erik bersamaan yang hanya dibalas cengiran oleh Alfa.
°°°
I
ca tengah berada dibalkon kamarnya, menikmati semilir angin malam yang menerpa wajahnya.
Ia memejamkan mata sejenak lalu kembali membukanya, menghela nafas panjang.
"Kenapa sih semua cowok harus melihat cewek dari fisiknya? Kenapa gak dari hatinya? Padahal yang cantik diluar kan juga belum tentu cantik didalam, tapi yang cantik didalam udah pasti cantik juga diluar." Gumam Ica pelan.
"Sesakit ini ya rasanya dikecewakan? Kalo Ica bisa puter waktu, Ica gamau suka sama kak Alfa, cuma bikin sakit."
"Ica harus gimana??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ica Story
RomanceSemua pasti memandang fisik. Tak cukup dengan hati yang baik, fisikpun juga harus menarik. Ini tentang Ica, tentang Ica yang berhati seperti malaikat, tentang Ica yang selalu dibully dan dihina karena penampilannya yang terkesan cupu. Namun, siapa s...