SECOND

14 4 4
                                    

***



Reina memilih pulang, karena harapan untuk bisa masuk kelas sudah tidak mungkin, mengingat hari ini juga guru musuh bebuyutan nya yang mengajar. Sampai dirumah ia langsung masuk ke kamar dan lanjut tidur. Ya, tidur adalah prioritasnya.



***




"Mahardika Pratama"

"Hadir bu"

Mahardika, adalah seorang murid teladan yang mempunyai tujuan dalam hidup nya, prioritasnya adalah belajar dan belajar. Hampir semua lomba ia ikuti dan selalu memperoleh juara, salah satu tujuan hidup nya adalah melamar Reina untuk menjadi pendamping hidup nya kelak.



Ia terus melirik jam tangan nya, dan melihat ke pintu kelas demi memastikan kalau Reina tidak telat kelas.


namun ia salah, Reina malah tidak masuk kelas hari ini, hingga jam pelajaran berakhir. Ia menghela napas.



Kenapa lagi dia?



***



Kuputuskan sehabis pulang sekolah untuk kerumah Reina, rumah nya tidak jauh dari sekolah hanya cukup jalan saja, ia juga hanya tinggal sendiri, karena orang tua nya tinggal diluar negeri untuk mengurus bisnis. Reina memilih tinggal di Indonesia karena sudah merasa nyaman. Aku memang sangat tahu tentang Reina, kami berpacaran sudah dari 2 tahun yang lalu, sejak kami kelas 1 SMA, dia yang unik dan menarik mempunyai sifat yang menurut ku beda dari perempuan lain, disaat perempuan lain sibuk mengejarku, dia malah sibuk dengan ponsel nya, awal nya aku kira Reina sudah punya pacar karena dia terus memegang ponsel nya seperti sedang mengabari seseorang, dan setelah kudekati, dan ku ajak berteman ia semakin terbuka pada ku, dia orang yang asik dan menarik, dan satu lagi point penting nya, Reina belum pernah berpacaran, karena dia perempuan yang cuek mungkin cowok lain juga takut untuk mendekati nya, tetapi teman cowok nya lumayan banyak bila aku perhatikan.



Dika telah sampai ke rumah Reina, ia menunggu Reina membukakan pintu nya, dan tidak lama Reina pun membukakan pintu nya untuk Dika dan mereka masuk ke dalam rumah.

" kamu kenapa? Sakit lagi? " sambil menempelkan punggung tangan nya ke dahi Reina.

" engga, aku telat bangun aja, tadi aku udah lari ke sekolah sampai depan aku jatoh terus pulang lagi aja, percuma juga kalau masuk ga akan di bolehin masuk juga" tutur Reina

"ada yang sakit?" ujar Dika panik

"engga ko, engga ada yang luka Cuma malu aja haha" tutur Reina dengan tertawa

Dika tersenyum melihat Reina tertawa

Beruntung nya aku bisa ngeliat kamu tertawa Rei


Jalan PilihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang