44. Kecewa

906 50 12
                                    

"Cinta adalah dimana kamu selalu punya alasan untuk kembali meski kamu sudah berjalan begitu jauh."

~~~

Bunyi bel pulang sekolah sudah berdering sejak setengah jam yang lalu, Devaropun beranjak sebentar meninggalkan Ryehanna yang masih terbaring lemah di UKS. "Rye, gue ambil tas lo dulu ya. Tetap disini okey!"

"Iya." jawab Ryehanna lemas

Devaro keluar dari UKS dan berjalan disepanjang koridor yang sangat sepi ini karena tidak mungkin ada murid yang mau berlama-lama disekolah saat jam pulang sekolah walaupun SMA Garuda itu sangat elite dan pemandangannya sangat indah.

Jarak UKS ke area kelas XII tidak terlalu jauh, Devaro masuk kedalam kelas XII IPA 2 itu dengan santai menuju bangku Ryehanna lalu segera mengambil tas biru gadis itu.

Saat ingin membalikkan badan, ia sekilas melihat seperti ada sesuatu dari balik jendela kelas.

Bukan sesuatu, tapi melainkan seseorang.

Ini hanya sekilas Devaro melihatnya, tapi mengapa ciri-cirinya selalu memakai pakaian hitam? Sangat aneh atau mungkin itu adalah orang yang sama.

"Siapa jam segini masih ada sekolah coba? Padahal kan sekolah udah sepi" batin Devaro

Karena rasa curiganya lebih besar, Devaro naik keatas roftoop sekolah hanya untuk memastikan apa yang dilihat tadi.

Ia berjalan menuju sisi roftoop lalu melihat kearah bawah yang menampakkan seluruh area sekolah. Ia melihat intens satu persatu area yang tidak berpenghuni ini, tidak ada satupun manusia.

"Mungkin perasaan gue aja kali." gumamnya

Hingga matanya terfokus sama satu objek di area taman sekolah alias dekat air mancur. Dengan gerakan cepat, Devaro menuruni anak tangga dan berlari sekuat tenaga menuju taman sekolah.

Entah ini kesialan yang keberapa kali, lagi-lagi apa yang Devaro lihat tidak menampakkan wujudnya lagi. "Jelas-jelas tadi gue lihat ada seseorang disini." gumamnya heran

"Oh iya Princess masih di UKS!" Devaro langsung beranjak pergi ke UKS yang masih terdapat Ryehanna sendirian disana.

Sesampainya di UKS, Devaro melihat Ryehanna yang masih dengan posisinya sedari tadi yakni hanya berbaring saja tak berkutik sama sekali.

"Rye! Pulang yuk!" Devaro agak sedikit menepuk lengan gadis itu agar bangun.

Tak kunjung bangun, Devaro mengelus-elus lembut pipi gadis itu yang ketutupan helaian rambutnya "Princess..." panggilnya lirih

"Hmm" erang Ryehanna dengan mata yang masih ngantuk, sepertinya gadis ini habis tidur sebentar saat Devaro mengambil tasnya.

Ryehanna langsung beranjak berdiri dari kasur "Tas lo?"

"Udah tadi dibawain sama para curut, nih tas Princess!" Devaro menyodorkan tas biru gadis itu dan Ryehanna langsung memakaikan tas itu dipunggungnya.

"Bisa jalan kan?" tanya Devaro

"Bisa."

"Yuk kapan?"

"Dih apaan lo?!"

"Canda, yuk pulang dulu ganti baju baru kita jalan beneran."

Entah ada angin apa, tiba-tiba Ryehanna mengenggam duluan telapak tangan cowok itu tanpa sadar. Seperti tidak mau jauh-jauh dari Devaro.

Devaro terdiam sesaat, merasakan apa yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Sedetik kemudian, ia membalas genggaman tersebut lebih erat.

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang