Chapter 3

3.3K 80 0
                                    

"Excuse me" ucap papa syarief sambil mengetuk pintu.

"Come in" teriak sang kepala sekolah dari dalam ruangan. Papa syarief membukakan pintu dan dipersilahkan masuk.

"Morning, my name Richard Dave you can call me Mr. Dave. Can I help you?" Tanya Mr. Dave.

"Morning Mr. This is my son, Muhammad Ali Syarief" ucap papa syarief.

"Oh wait.. ali?" Tanya Mr dave sambil mengecek laptop nya.

"Ya ya ya.. today you have to do the test right? Maybe you can do your test there and I will talk with your parents" seraya memberikan kertas test pada ali, mr dave mempersilahkan ali untuk duduk. Selama ali mengerjakan test nya, mr dave berbincang dengan orangtua ali.

"The school start at 9am, and ali can go home at 3pm. Saturday is extracurricural day, there's soccer, experiment for biology, volley, basketball and music" jelas mr dave.

"May you tell us, what time did the extracurricular start?" Tanya mama resi.

"Soccer at 8am, experiment at 8am, volley at 8am, basketball at 9am and music at 11am" jelas mr dave. Setelah lama berbincang, ali juga sudah selesai mengerjakan test nya.

Mereka pun dipersilahkan untuk meninggalkan ruang kepala sekolah karna masih banyak yang harus Mr dave kerjakan. Mereka pergi menuju koperasi untuk membeli perlengkapan sekolah. Ali sudah dinyatakan lulus di test yang pertama, test tadi hanya untuk memperjelas masuk di kelas mana ali. Setelah membeli seragam, mereka pun menempuh perjalanan pulang.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam" balas kaia.

"Lo masuk tanggal berapa li?" Tanya kaia.

"Emang beda sama lo? Lo sendiri?" Tanya ali balik.

"Tanggal 20"

"Gue sama kali" kaia juga bersekolah di AICS namun kaia sudah duduk di bangku SMA.

'Lights will guide you home.. and ignite your bones' suara ringtone ponsel ali berbunyi tanda ada telfon masuk.

Boy: woy bro

Ali: apa? Pagi-pagi udah telfon aja lo

Boy: gimana sekolah lu? Nama sekolah nya apa?

Ali: Amsterdam International Community School. Ya lumayan lah bagus, tapi gue baru masuk tanggal 20

Boy: ooh, gue sesekolah sama niken li hahaha dani juga sama kayak gue. Klo raka sesekolah sama rava. Nah tino di bandung

Ali: ooh.. bagus lah lo sesekolah sama niken, gebet sono gue pusing tiap hari di line mulu

Boy: hahaha

Lama mereka berbincang di telfon akhirnya telfon di putus karna pulsa mahal.

"Li gue mau ngomong dong" panggil kaia.

"Ya lu sini lah, kan lu yang ada perlu" jawab ali.

"Yaelah" kaia pun berjalan ke arah ali.

"Apa?" Tanya ali.

"Gue punya cowo" lanjut kaia.

"HA? Bisa punya cowo juga lu?" "Kurang ajar... bisa lah. Namanya lu mau tau gak?" Tanya kaia.

"Siapa? Sekolah di AICS?"

"Iya.. namanya sandy" jawab kaia.

"Cakep gak.. ntar cakepan gue lagi" ujar ali.

Unbelievable (Aliando-Prilly)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang