I. Gagak dan Kelinci Tanpa Suara

21 2 5
                                    

Pekerjaan sekolah yang tak pernah habis ternyata tidak sebanding dengan jalan setapak yang tak pernah habis. Siang tanpa hujan dan malam yang berbahaya. Dunia sangat sunyi akhir-akhir ini. Lagu dari penyanyi-penyanyi ternama, sandiwara dari para aktor, drama dari para pemimpin dunia telah digantikan oleh saluran-saluran radio yang berisi suara-suara manusia yang meminta pertolongan. 

Dua tahun sejak semua ini dimulai. Tubuh-tubuh kaku yang berada di dalam tanah tiba-tiba bergerak dan memangsa manusia manapun dengan darah yang masih mengalir. Sebut saja makhluk-makhluk ini dengan 'spesies baru'. Dulu, mereka hanyalah imajinasi belaka yang disebut dengan zombie, sekarang mereka telah menjadi nyata. Satu tahun yang lalu, kepolisian mengumumkan bahwa satu-satunya cara untuk membunuh spesies baru ini adalah dengan menyerang kepala mereka dengan benda tajam. Spesies baru ini memiliki rahang yang sangat kuat dan dapat merobek otot manusia biasa. Menurut orang-orang yang bertanggung jawab atas keselamatan dunia, masih ada setidaknya 3 miliar manusia dengan darah yang masih mengalir. 

Setidaknya, Heather dan orangtuanya masih sadar. Mereka telah berjalan di jalan setapak tersebut selama tiga hari. Ayah Heather yakin bahwa di ujung jalan setapak tersebut terdapat pemukiman yang dapat menampung mereka. Ibu Heather hanya peduli dengan dirinya sendiri dan juga suaminya. Sesekali beliau mengingatkan Heather untuk minum dan juga makan, tapi setelah dirinya dan suaminya telah mengisi perut. Hal ini membuat Heather terdorong untuk mencari makan sendiri dengan memburu hewan-hewan yang Ia temui.

"Ibu, aku mau buang air kecil." 

Ibu Heather tidak berkutik. Heather menghela napas dan menggigit pipinya, mungkin hal itu dapat mengalihkan perhatiannya dari keinginan tubuhnya untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan.

"Hezzie, lihat! Pemukiman yang ayah maksud akhirnya muncul!"

Heather menoleh dan melihat beberapa rumah yang berdiri dengan kokoh. Terdapat kumpulan kayu bakar di sekeliling pemukiman tersebut. Tidak buruk juga. Heather tersenyum tipis. 

Saat mereka memasuki daerah pemukiman tersebut, orang-orang di sana tampak sangat bersahabat. Mereka tidak seperti orang-orang pada umumnya yang langsung menodongkan senjata dan menginterogasi Heather dan orangtuanya. 

Seorang pria yang kira-kira berumur 30 tahun mendekati Heather dan orangtuanya, "kalian satu keluarga?", ayah Heather mengangguk dan meminta izin untuk tinggal di pemukiman ini selama beberapa hari. "Rumah di sebelah warung kecil tersebut. Berdiamlah di sini selama mungkin."

Orangtua Heather meminta anaknya untuk membawakan barang-barang mereka ke rumah tersebut. Ingin menyapa tetangga baru. Heather mengambil 3 tas besar dan berjalan pelan menuju rumah barunya. Dinding bata dengan cat putih yang kurang rapi, atap yang stabil, serta jendela dan pintu yang disusun dengan sangat rapi. Boleh juga. Heather masuk ke rumah barunya tersebut dan menaruh barang bawaannya. Ia mengambil sikat giginya dan masuk ke dalam toilet. Sudah lama sejak Heather menyikat gigi dan mencuci mukanya dengan air bersih yang mengalir. Mulutnya terasa sangat sejuk berkat pasta gigi yang telah tersedia di dalam toilet. Ia mencuci muka dan melihat pantulan wajahnya di cermin. Heather tersenyum tipis karena bangga dengan pencapaian barunya, bertahan hidup ditengah-tengah bencana mengerikan ini selama dua tahun lamanya. 

Heather kemudian keluar dari toilet setelah buang air kecil dan membasuh tubuhnya. Ia membuka jendela dan melihat orang-orang di area ini. Auranya hangat dan harmonis. Heather bukanlah manusia yang gampang percaya dengan manusia lain, apalagi dengan sekelompok manusia yang baru Ia temui. 

"Hai?"

Seorang pria muda menyapa Heather, "kamu baru di sini?"

Heather yang masih agak skeptis terhadap pria muda tersebut hanya menganggukkan kepalanya, "nama saya Dean." Pria tersebut mengulurkan tangannya, Heather tidak berkutik. Dean merasa malu dan mengangguk pelan.

Not A HitchhikerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang