Aku mengenal Iqbal dari tempat kerja. Aku karyawan baru dan dia selalu membantuku beradaptasi selama aku bekerja. Dia sangat menolong. Hatiku luluh dengan semua kebaikannya.
Ini masalahnya: Dia single dan aku single. Jadi kenapa kita tidak berduaan?
Aku adalah gadis yang mudah gugup. Iqbal sendiri terlihat kuat dan menyenangkan namun sebenarnya takut pada wanita. Ia dulu mengalami dating problem yang parah yang menyebabkan pengalaman traumatis.
Tetapi kami memutuskan untuk saling memberi kesempatan.
Kami memutuskan membuka lebar pintu cinta.
Kami memutuskan untuk memberi cinta kesempatan berkembang.
Dan itulah yang terjadi dengan kami sekarang. Kami membiarkan orang lain menjodohkan kami. Kami membiarkan gravitasi mengikat kami. Kami membiarkan cinta tumbuh dengan sendirinya.
Tahu-tahu kami memutuskan untuk berjalan bersama. Kami memutuskan berwisata ke kebun raya bogor. Hamparan kebun bunga dari berbagai negara dari berbagai jenis mengelilingi kami. Semuanya begitu indah: warna-warnanya, bentuknya, harumnya.
Kami memutuskan menjelajah ke berbagai tema kebun bunga.
Kami terkejut saat melihat hamparan pohon sakura rontok. Kelopak bunganya yang berwarna pink berhujanan diatas kepalaku. Jatuh hingga ke tanah. Ini seperti berlibur ke Jepang. Aku menangkap satu kelopak di tanganku. Begitu cantik!
"Bunga-bunga disini cantik sekali,"kataku.
"Tetapi kamu lebih cantik lagi,"kata Iqbal.
Wajahku bersemu namun aku tak berani menatap Iqbal. Jantungku berdegup tak terkendali. Iqbal selalu baik padaku melebihi siapapun. Aku tersanjung dengan semua perilakunya. Kata-kata yang terucap dari bibirnya pun cenderung menyenangkan.
Iqbal meletakkan tangannya di pundakku.
Saat itulah aku tahu, aku membuat keputusan yang tepat untuk memberi cinta kesempatan mekar dihatiku.
TAMAT