"Gausah sungkan Sell, kamu itu Spesial bagi aku jadi wajar bila aku berlaku lebih padamu dan aku harap kamu bisa menerima itu"
Setelah insiden kemarin siswi siswi SMA semakin banyak yang memberikan tatapan tidak sukanya pada Sella.
Pasalnya pria bertubuh jakung atau yang sering disebut dengan nama Arga itu,sedari tadi menempel pada Sella.
Jika ia ditanyai alasannya maka yang ia jawab adalah
"Mau lindungin calon pacar, biar ga lecet" dan berbagai alasan lain yang tentunya membuat jantung Sella berdegup lebih kencang
"Sell lo ikut kemah besok kan?" Tanya Kanya yang kini duduk di hadapan Sella dan Arga
"Ikut kok" balas Sella
"Lo ikut ga Ar?" Kali ini Kanya bertanya pada pria yang sedari tadi menelungkupkan wajahnya diantara kedua tangannya
"Sella ikut gua juga ikut" balasnya masih dengan posisi yang sama
"Asik, bentar lagi ada yang jadian nih" kini Amara yang berucap dan mendapat tatapan sinis dari Sella serta tawa pelan dari Kanya
"Ar balik kelas gih, bentar lagi bel" ujar Sella pada Arga
Merasa sudah terlalu lama menempel pada Sella Arga pun angkat suara
"Yaudah balik dulu ya Sell" balas Arga sembari bangkit menuju keluar kelas
Belum sempat melangkah keluar kini Arga berada di ambang pintu dan menolehkan wajahnya ke arah Sella
"Sella, nanti pulang sama aku seperti biasa Aku ga nerima penolakan" ujar Arga kemudian keluar dari kelas tempat Sella berada diiringi dengan bunyi bel masuk kelas
Kelas Sella semakin gaduh akibat ucapan yang baru lima menit lalu Arga lontarkan di ambang pintu kelas.
Bel pulang telah berbunyi beberapa menit yang lalu kini Arga dan Sella berada di parkiran sekolahnya. Sesuai dengan perkataan Arga di saat jam istirahat tadi Sella akan pulang bersama dengan pria tersebut
"Sell besok aku jemput ya?" Tanya Arga sembari menyodorkan helm putih yang belakangan ini sering di pergunakan oleh Sella
"Ga ngerepotin nanti?" Kini Sella balik bertanya dengan raut cemasnya
"Engga lah Sell kan aku yang ngajakin" ujar Arga tegas dibalas anggukan tanda setuju oleh Sella
Setelah kurang lebih 25 menit perjalanan kini motor Vespa Matic milik Arga telah masuk ke dalam pekarangan rumah Sella
"Sell mama kamu ada di dalem?" Tanya Arga
"Ada kok mau mampir dulu?" Ujar Sella sembari melepas helm putihnya dan menyodorkannya pada Arga
"Boleh, aku mau ngobrol bentar sama camer" tutur Arga sembari mengedipkan sebelah matanya pada Sella
"Arga ih ! Ayo masuk" ajak Sella
Sella dan Arga pun masuk kedalam rumah bernuasa abu abu milik Sella
"Mama !!" Ujar Sella menyapa wanita paruh baya yang kini terduduk di sofa putih itu dan kini ia mencium tangan keriput sang ibu
"Eh Sella sama siapa itu?" Tanya Salsa mama Sella ramah
"Sore tante kenalin saya Arga calon pacarnya neng Sella" ujar Arga sembari mencium punggung tangan Salsa
"Oh ini yang namanya Arga, Sella sering cerita tentang kamu" ujar Salsa mengelus punggung Arga sembari ternsenyum manis
"Ada apa ya nak Arga kesini?" Tanya Salsa penasaran
"Gini tan, Arga mau minta ijin dari tante buat jemput Sella besok dan ajakin Sella kemah" ujar Arga sembari tersenyum manis ke arah Salsa
"Boleh banget, tante juga mau nitipin Sella ke kamu itu pun jika kamu tidak keberatan" ujar Salsa melirik ke arah Sella yang sedari tadi tersipu malu
"boleh banget tante, Arga ga akan keberatan jika itu soal Sella" ujar Arga tegas
"Terimakasih ya Arga" balas Salsa mengelus bahu pria remaja itu
"Terima kasih kembali tante, kalau begitu Arga pulang dulu ya tan" pamit Arga
"Eh iya nak, Sell anterin gih calon menantu mama" gurau Salsa
"mama ih" tutur Sella diiringi tawa pelan oleh Salsa
Sella dan Arga pun keluar dari rumah Sella
"Ar maaf ya kalau mama ngomongnya agak ngelantur" ujar Sella penuh kekhawatiran
"Gapapa aku suka kok, itu tandanya mama kamu ngerestuin kalau aku dekat dengan putrinya" ucap Arga sembari memakai helmnya
"Makasi ya Ar"
"Buat apa?" Arga bertanya
"Buat semuanya Arga" ujar Sella
"Gausah sungkan Sell, kamu itu Spesial bagi aku jadi wajar bila aku berlaku lebih padamu dan aku harap kamu bisa menerima itu" balas Arga mengelus surai hitam gadis di hadapannya
"Pamit ya Sell" sambung pria tersebut
Setelahnya Arga pergi keluar dari pekarangan rumah SellaKini wajah gadis itu hanya di penuhi oleh senyuman manis
. . .
Pagi ini seluruh siswa dan siswi kelas 12 telah berkumpul di halaman sekolah dengan perlengkapan masing masing
Sesuai dengan ucapan Arga pagi tadi ia telah menjemput Sella dirumahnya ia sengaja membawa mobilnya agar tidak kesusahan menaruh barang barang yang di bawa
"Baiklah siswa dan siswi kelas 12, kami akan mengajak kalian ke daerah Bandung guna melaksanakan perkemahan ini. Jadi silahkan kalian masuk kedalam bus yang telah di tentukan oleh panitia" ujar pak Joko selaku guru di bidang kesiswaan
Setelah pernyataan yang di berikan oleh pak Joko siswa dan siswi SMA segera membubarkan diri dan masuk kedalam bus masing masing
Begitu halnya dengan Sella dan kedua temannya. Baru saja Sella hendak masuk kedalam bus yang telah di tentukan untuknya namun sebuah tangan kekar berukuran besar kini menyentuh pergelangan tangannya
"Sell hati hati ya, jangan lupa pake syalnya perjalanannya jauh" ujar Arga possesive
"Iya Arga" balas Sella
Tangan Arga bergerak melepas jaket kulit hitam miliknya dan memberikannya pada Sella
"Di pake biar ga masuk angin, kalau ada apa apa bilang ke aku" sambung Arga sembari mengelus surai hitam milik Sella
"Masuk gih aku liatin sampe kamu duduk di kursi busnya baru aku pergi" ucap Arga sembari menuntun Sella kearah bus
Setelah mendapati Sella yang terduduk manis kini Arga melesat ke arah bus yang telah di tentukan untuknya
Perlakuan Arga terhadap Sella, saat ini berpengaruh besar terhadap kondisi gadis itu. Sedari tadi Sella tak henti hentinya tersenyum hingg dirinya jatuh ke alam mimpi dengan jaket milik pria tersebut.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARGA
Teen Fiction"Kenapa sih Sell?" Tanya Arga cemas "Berhenti deketin Sella kalau Arga masih jadi anak nakal" ujar Sella berlalu dari hadapannya "Kalau begitu bantu aku Sell" Entah dorongan dari mana Arga dapat mengatakan kalimat tersebut. Langkah Sella pun terhen...