“Siapa lo?! Orang mesum ya lo??!”
Alessa melirik kesekitarnya dia mengambil bantal di dekatnya sebagai pertahanan. Pria itu hanya menatapnya keheranan tanpa berniat untuk meresponnya, dan terus melanjutkan kegiatannya membongkar lemari di dekatnya.
“Hei ngapain? Pergi dari sini. Kalo lo gak pergi, gue bakal telpon polisi! Pergii gakk!” gertak Alessa, demi kejombloannya yang udah bertahun tahun dia beneran takut sekarang.
Pria itu menggelengkan kepalanya, "Aku Dion George", dia meraih beberapa pakaian dari lemari, kemudian memakaikannya ketubuhnya yang emm cukup bagus
Setelah selesai dengan aktivitasnya, dia berdiri menghadap Alessa, “Begitulah yang tertulis dibuku itu” ucapnya menunjuk buku yang berada didekat Alessa dengan sedikit mengangkat dagunya.
Alessa sedikit melonggarkan pertahanannya. Ya sepertinya orang didepannya ini tidak berbahaya, namun gila.
Alessa terpelongo heran, tentu saja dia tak percaya dengan apa yang baru saja diucapkan pria itu. “Gu.. gue gak peduli? Lebih baik lo pergi sekarang! Terserah deh mau ambil apa aja tapi jangan apa-apain gue, gue belum nikah” ucapnya memelas, ia melempar bantal yang mendarat dengan cukup keras ke tubuh Dion.
“Kamu pikir aku bercanda? Aku serius” dengus Dion pelan. Ia berjalan menuju rak buku disamping Alessa. Alessa perlahan mundur begitu saja, tentu saja dia masih was-was.
Dion mengambil buku didekat kaki Alessa yang membuatnya sedikit membungkuk dan menyerahkan buku itu pada Alessa.
Alessa mengernyitkan dahinya seperti hendak meminta penjelasan yang lebih pada Dion. Dion melempar buku itu pada Alessa yang untung saja menangkapnya dengan sigap “Kamu tidak percayakan? Buka dan baca saja bukunya”
Jari-jemari Alessa yang mungil memegang buku itu. Menatapnya sendu. Hiraeth. Salah satu buku ibunya. Cukup lama Alessa berdebat dengan batinnya, tiba-tiba saja ia berdecih “tsk!” ia membuka buku itu, membalik-balik seolah mencari sesuatu tapi tidak tau apa.
Tangannya tiba-tiba berhenti di halaman pertama bagian buku itu.
Dion George, pria tinggi dengan senyum manisnya yang khas dan cukup membuat para wanita terpana “Apa-apaan ini?” dengusnya, sesekali ia mencuri-curi pandang kemudian kembali melanjutkan membaca buku itu.
Rambut coklat dengan poni sebatas alis serta penataan yang acak-acakan membuatnya terlihat cool dan messy. Mata coklatnya yang berbinar juga seolah ikut tersenyum saat melihat gadis didepannya. Gadis yang selalu ingin ia lindungi.
Deg.
Mata Alessa terpaku, perasaan aneh muncul pada dirinya. Ciri-ciri pria dibuku ini benar-benar sama persis dengan pria didepannya. Segala pertanyaan muncul dibenaknya. Namun ia berusaha menyangkalnya.
“Ini gak lucu ya. Lo tahu lo bisa masuk penjara karna seenaknya masuk kerumah orang. Lo pikir gue percaya gitu aja?!!”
Dion tidak menggubrisnya, dia tersenyum dan melangkah pelan menuju Alessa. Alessa menatapnya heran.
Dion membawa tubuh itu kedalam dekapannya, memeluknya erat seolah tak akan melepaskannya lagi, “Kamu tahu, aku sudah lama menunggumu”
Alessa terpaku dan membelalakan matanya kaget. Gerakan tiba -tiba pria ini membuat jantung mau keluar begitu saja.
“Heh lo gila ya! Lepasin guee sialan!!” Alessa berusaha melepaskan diri dari dekapan itu. Cukup membutuhkan tenaga ekstra baginya.
Dion terdorong ke belakang. Ia meringis, lengannya terasa sakit. Ternyata tenaga gadis didepannya ini cukup kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hiraeth (My Favorite Book)
Fantasy[ON GOING] Senyum yang dulu sering terpancar kini mulai memudar. Dia merindukan ibunya, senyum ibunya, kasih sayang ibunya. Semua berubah ketika seorang lelaki yang entah berasal darimana berada di rumahnya. Siapa pria itu? Apakah ia akan mengembali...