Dua curiosity

22 3 0
                                    

*Dua Hari Yang Lalu*

"Gilaa!! zhaldius bisa birthday juga yak" ucap Destran sambil menepuk pundak Zhaldius. 

"Destran kita ga seharusnya bersikap seolah olah kita manusia jika di luar sekolah" ,  jawab Zhaldius sambil menuangkan susu soda kedalam gelas mereka. 

"iyah iyah sorry"..

"Sebenernya gua udah ga tahan sama hukuman kita ini, Berbaur sama manusia gabisa gua"  Sahut Avalon dengan nada kesal.

Mereka dihukum hidup seperti manusia termasuk bersekolah oleh Raja Vampire karena telah melanggar beberapa norma Vampire.

"Ini udah resiko kita, Sekarang yang harus dipikirin adalah gimana cara dapetin darah gadis tanpa dicurigain. Kalau kita semakin lama semakin berempati, kita bisa mati." timpa Tanar.

"Bener kata Tanar, karna sekarang sudah banyak gosip tentang Tanar dan kita"   "Ditambah lagi kita yang hanya bisa minum soda selain darah." Zhaldius dengan raut wajah nya yang datar.

Destran ~ "kita bisa pake caranya Zhaldius dengan deketin mereka dulu. tapi kalian ngerasain ga si, kalau aroma pacarnya Zhaldius itu beda dari kebanyakan gadis - gadis lain." 

"Lebih tepatnya santapan bukan pacar!."  "Bener aroma Clara emang special, tapi gua yakin dia manusia kok tapi kenapa aroma tiga temennya juga bisa sama ya" jawab Zhaldius.

Hal itu membuat Tanar penasaran. "Gimana kalau kita deketin sisanya, gua juga gamau nyianyiain yang Spesial gini."

"Ke enakan Avalon dong." kata Destran tak terima  "Lah kok jadi gua" bingung Avalon.  "Iyalah, Si Seah kan suka sama lu"
"Apaan si, sampe kapanpun gua gabakal mandang manusia. Gua ga ikutan"

"Yaelah akhirnya juga bakal kita santap ." bisik Tanar meyakinkan.
"Yang penting lu ga jatuh cinta ajah ama mereka."

"Beres itu mah, gua ambil si Azka." pinta Destran menentukan.      "Lah lah lah! bukannya itu Azka yaa.." sambil menujuk ke arah gadis cantik di kasir.

"lah iyah ya?, bisa abis gua kalau ada Clara juga, gua bilang pergi reonian soalnya. Kalau dia tau gua ulang tahun pasti minta ikut."  " sial gua gatau kalau dia bakal ke cafe ini juga"

Mereka berempat masih melihat ke arah Azka sampai pelayan mengantarkannya ke salah satu meja yang lumayan jauh dari mereka.

"Itu yang namanya Azka, cakep juga ya. Gabisa gua ambil yang itu" kata Tanar lalu menghabiskan sodanya. 

"Apaan si gua duluan juga.. Yaudah gua Azura ajah biar Avalon ama Seah. Destran yang mengalah  untuk temannya.

"Kenapa kalian jadi prioritasin wajahnya!"  Tanar dan Destran langsung mendapat tatapan elang dari Avalon.

"Gua cuma mau jaga image di sekoalah, gua kan famous banget. Yakalii." kalimat Tanar yang sangat di pahami Avalon.

Tak lama kemudian Clara pun datang dan disusul dengan Seah dan Azura.

"Mampus gua, jangan sampai Clara sadar gua disini bisa hilang santapan gua kali ini."   "Avalon liat noh si Seah kalau senyum manis banget yak" goda Destran

Destran sangat sulit menghilangkan kebiasaannya menjadi manusia. 

"Apaan sih kalau lu mau yang itu ambil ajah"  "Judes banget sih mas, awas nyesel lu."

Akhirnya Avalon mulai memperhatikan Seah yang sedang bergurau dengan temannya, ia berfikir apa dia bisa menghilangkan padangan buruk tentang manusia agar ia mendapatkan darah yang beraroma berbeda itu. Dan mengapa aroma mereka berbeda.

☁️🌨️☁️🌨️☁️🌨️☁️🌨️☁️🌨️☁️🌨️☁️🌨️

"Woii Seah diem Bae kek ayam lagi ngeram telor". "Azka kagett ih!!"
"Iye iye sorry elu nya si diem Bae" "arah ngapa tiba tiba wajah lu pucet?".

"ha pucet, mana ada pucet''  "wajah seah kan emang gitu dari dulu pucet kek orang gapunya darah haha" goda Azura.  "Paan si gajelas lu"

Bell masuk..

"Udah gua bayar, yuk balik kelas" kata Azka.  "Eh gua ke perpus dulu ya, kalian duluan ajah"  "emang ribet ye punya temen kutu buku". "paan si zura banyak komen" sahut kesal Clara

Clara pun langsung menuju perpustakaan setelah mereka bertiga meninggalkan nya.

Sesampainya dikelas

"Hua kenyangg.." kata zura sambil menepuk punggung Azka. "Si zuraa ngeselin banget si, sakit bego.. tangan lu tu kek cowok". "itu membuktikan betapa kuatnya gua". "dasar resek''

"Anak - anak ibu ada pengumuman" suara yang berasal dari guru yang baru saja memasuki kelas yang tak lain adalah Bu Rahma.

"Jadi besok kita bakal piknik ke gunung, orang tua kalian sudah sekolah beri tahu saat rapat waktu itu"

"Jadi hari ini kalian pulang lebih awal untuk mempersiapkan diri, besok tidak boleh terlambat, ingatt pukul 06.15 paling lambat"

"Siapp Buu" sahut mereka..

"Okeh, pulang tunggu bell. Jangan kabur" sembari meninggal kan kelas.
Anak anak di kelas menyiapkan tas mereka dan bersiap siap untuk pulang. Termasuk Azka.

"Si Clara kenapa belum balik ya?". "bentar lagi juga balik zka" jawab seah.  ( Bell pulang berbunyi )

"Kita ke perpus dulu kali ya?"  "Gua nunggu di sini ajah lah" sahut zura.
"Yaudah sekalian lu tungguin tas Clara" kata Azka. "siapp".

Azka dan seah pun langsung menuju perpustakaan, untuk menyusul Clara.
"Lho nak belum pulang?" Tanya penjaga perpustakaan itu.

"Ahh ini pakk mau panggil temen tadi dia ke sini"  "maksudnya Clara?" Tanya penjaga perpustakaan itu, Azka dan seah tak asing bagi penjaga perpus itu, karena memang sering menemani Crara untuk baca buku di perpustakaan"

"Iyah pak, temen mana lagi yang doyan habisin waktunya buat baca buku" sahut Azka.  "Tapi dari tadi belum ada murid yang ke perpustakaan.

"Ha? Belum ada?? Gamungkin pak, dia tadi bilang ke kita ingin ke perpustakaan dulu"  si seah hanya diam menyimak pembicaraan mereka.

"Coba deh kalian cari dulu kedalam siapa tau bapak tadi lengah". "iyah pak permisi saya masuk dulu"

Perpustakaan sekolah mereka memang besar hingga berlantai 3 memang lebih besar dari 2 kelas yang di jadikan satu.

Mereka mencari ke seluruh perpustakaan tapi memang tidak menemukan Clara. Akhirnya mereka memutuskan kembali ke kelas.

"Gimana ada Clara di dalam?"
"Tidak ada pak, terimakasih ya saya balik ke kelas dulu" "eh Iyah sama sama"

Sesampainya di kelas  "kalau Clara ga ke perpustakaan terus dia kemana" 

"Kalian lama banget si" tanya zura..
"Lohh... Tas nya Clara maana?" Bingung Azka.

"Dia udah balik duluan anjir, lah emang kalian ga ketemu?"  "Engga kita ga ketemu Clara sama sekali, malah kata penjaga perpus dia samasekali ga kesana"..

"Teruss dia dari mana kalau ga dari perpustakaan!?"

Sampai sini dulu ya..
Maap kalau buat kalian penasaran, tungguin update berikutnya..
Author nya lagi banyak tugas jadi upload nya di tunda Mulu :((

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Vampire Darkes LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang