OneShot

503 50 17
                                    

Earth's POV

Aku duduk di atas tempat tidurku.

Menatap tempat tidur yang berada tepat di sebelah tempat tidurku.

Tempat tidur itu kosong.

Tidak ada lagi orang yang menempatinya.

Aku merindukannya.

Sosok ceria kakakku yang suka menggangguku sebelum tidur.

Sekarang condo ini rasanya sangat sepi.

Sepi.

Sejak dia pergi.

Terkadang aku masih bisa merasakan keberadaannya berjalan kesana kemari.

Melihatnya duduk di atas tempat tidur memandangi ponselnya.

Memandangi wajah manisnya yang ceria jika menerima panggilan yang ia rindukan.

Sudah sebulan berlalu sejak Fluke meninggalkanku sendirian di condo ini.

Meninggalkan kami semua di dunia ini.

Terkadang aku berharap semua ini mimpi.

Betapa aku ingin menutup mataku.

Tidur dengan lelap.

Lalu saat aku membuka mataku, aku sudah mencium wangi masakan dan suara ribut dari arah dapur kecil kesayangannya.

Aku akan mendengar suaranya yang memintaku bangun dan segera sarapan.

Aku bisa melihat bagaimana ia mengerucutkan bibirnya ketika aku menolak bangun.

Tapi hal itu tidak pernah terjadi.

Saat aku membuka mata, condo ini tetap kosong.

Tidak ada wangi masakan yang tertangkap penciumanku.

Tidak ada Fluke yang tersenyum padaku.

"Kenapa?"

Air mataku kembali turun dengan sendirinya.

"Kenapa kau pergi?"

"Kenapa harus Fluke, Tuhan?"

...

Kao's POV

Aku mengetuk pintu yang ada di depanku.

Tak berselang lama, pintu itu terbuka dan memunculkan wajah cantik yang kurindukan.

Tapi wajah itu tak seceria dulu lagi.

"Kenapa Phi datang ke sini lagi?"

Aku melihat matanya yang bengkak.

Ia pasti menangis lagi.

"Apa kau sudah makan malam? Bolehkah aku masuk?"

"Pulanglah, P'Kao."

Aku menghela nafasku.

Lagi-lagi ia bersikap seperti ini.

Perlahan kuangkat tanganku dan meletakkannya di kepalanya.

Membelai lembut.

Membuatnya menatapku kesal dan mengeluarkan air matanya.

"Kau jahat."

Ia mulai menangis dan aku memeluknya.

"Phi jahat. Kenapa Phi tidak menyelamatkan Fluke. Kenapa Phi membiarkannya meninggalkan Earth sendirian?"

Ia terus memukul kecil dadaku dalam pelukanku.

Aku tidak menyalahkannya.

"Earth benci Phi."

Here, Forever (Spin Off - Memories)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang