›› Balkon, ratapan senja.

1.1K 244 60
                                    

junkyu menatap langit senja dari balkon kamarnya, tak lupa dengan lagu fiersa besari yang menemaninya

seketika terlintas kenangan dulu saat dirinya pertama kali berani berbicara dengan seorang bocah yang berhasil menarik perhatiannya

jujur sebenernya junkyu tuh gak ada niatan buat bersikap dingin, tapi gatau kenapa waktu dia mulai pembicaraan nada bicaranya terkesan dingin

mashi yang hampir jatuh dari ayunan yang terbuat dari ban mobil itu, yang kesal karena ice cream matchanya habis dan berakhir tukeran dengan punyanya

junkyu sengaja beli itu, biar dia punya topik buat ngajak mashi ngomong karena sebelumnya junkyu gak sengaja nguping kalau mashi pengen beli yang rasa matcha

lantas junkyu buru buru kesana dan memesannya, beruntung es krimnya sisa satu doang

langit kian mengoranye, semakin terlihat jelas kenangan itu seperti sedang di putar di bioskop besar, membuat junkyu merasa sesak pada dadanya sendiri

"bisa bisanya, gua ngaku kalo suka sama doyoung"gumam junkyu

"maafin kakak mashi, tapi untuk sekarang seperti puisi kamu waktu itu, kakak bakal mencintai kamu seperti kamu mencintai kakak"

'love me like i do'

'kak junkyu, i know it- mashi temen aku, secara gak langsung dia nyindir kita, dan aku gak sebodoh itu buat gak nyadar kalau mashi nyimpen perasaan sama kakak dan cemburu sama aku'

'aku tau kak kyu cuma jadiin aku sebagai tameng buat nyembunyiin kalau sebenernya kakak tuh suka sama mashi, well kak, aku gamau ngehakimin cuma mau bilang unek unek aku selama ini aja, aku gamau kalo kakak terus terus begini dan aku jadi jatuh hati sama kakak'

seketika terbesit sepotong kata, dan perkataan doyoung waktu itu, itu terdengar nyata di telinganya, mungkin halusinasi junkyu sudah mulai parah

tapi junkyu bakal mencoba nonton drama korea, mungkin aja bisa kecipratan romantisnya nam joo hyuk seperti yang maminya bilang

'cklek'

mata junkyu menoleh ke sumber suara, rupanya itu mashi yang baru keluar dari kamarnya

"kak junkyu"panggil mashi

junkyu mengangkat kedua alisnya, sebagai jawaban dari panggilan si lawan bicaranya

"kata fiersa besari disuruh mecahin celengannya"ucap mashi

"emang mashi nabung?"tanya junkyu

"nabung rasa rindu mashi ke kakak, padahal rumah sebelahan tapi serasa jauh banget habis sifat kakak tuh berubah ubah terus kayak bunglon, aku kan jadi kangen sama jiwa softboynya kakak"ucap mashi

sepoi angin berhembus kencang, membawa beberapa daun kering ke arah balkon bahkan ke wajah junkyu dan mashi. balkon junkyu dan mashi tuh sebrangan

"tapi kakak bukan nabung rindu, tapi nabung perasaan supaya kakak bisa menjadi orang yang merindukan mashi juga"ucap junkyu

saat itu desiran darah mashi seperti mengalir lebih cepat, ada perasaan yang lagi memuncak akibat sentuhan gombalan dari junkyu. mashi senang kalau junkyu menunjukan sisi ini kepadanya

"mashi gak curhat sama langit lagi?"tanya junkyu setelah berhasil menahan gemas akibat pipi mashi yang memerah

"langit, hari ini dia berubah aku gatau kenapa tapi yang pasti aku gak mau kayak mahen yang pura pura lupa, karena sisi dia yang kayak gini jarang banget ditunjukin"ucap mashi sambil menatap langit berwarna oranye itu

"langit, andai mashi punya kekuatan, mashi pengen memperlambat waktu sekarang juga, cause the moment when him talk sweetly is the best thing i ever heard and i want it more and more"

"gamau udahan pokoknya, mashi seneng banget hari iniii"teriak mashi

sementara junkyu terkekeh melihat kelakuan mashi yang selalu lucu dimatanya

"langit, jika senjamu adalah yang terindah bagimu, maka mashi-ku adalah yang terindah bagiku"gumam junkyu pelan

Cornetto | Mashikyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang